Mohon tunggu...
Yunita Sari SS
Yunita Sari SS Mohon Tunggu... Guru - Guru

English is My Passion

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Keterampilan Speaking Peserta Didik Melalui Model PBL dan Metode Role Playing

28 November 2023   10:19 Diperbarui: 18 Desember 2023   22:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPL SIKLUS 2 (Dokpri)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SPEAKING PESERTA DIDIK PADA MATERI OFFERING SERVICES OR HELPS DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS XII OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN SMK S BUDI LUHUR KABUPATEN TEBO TAHUN PELAJARAN 2023-2024

PENULIS

YUNITA SARI, S.S

NIM : A2G323013

MAHASISWA PPG DALJAB TAHUN 2023 ANGKATAN II BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS JAMBI

Email : yunitasari361@guru.smk.belajar.id

 

1. PENDAHULUAN

Speaking merupakan komponen penting ketika kita akan menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain secara lisan. Keterampilan berbicara harus dilatih setiap hari agar peserta didik terbiasa menggunakan Bahasa Inggris dalam dunia nyata. Keterampilan berbicara Bahasa Inggris penting karena siswa dapat mengekspresikan nilai dan penilaian dengan lancar, Nunan (2003:56) dalam Aprilia Frans, Titi (2022:3). Menurut Hendrayani, Nani (2020:6) menyatakan bahwa keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang paling mudah diamati dari kemampuan bahasa, maka perlu dirumuskan teknik dan aktifitas yang benar-benar memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan bahasa target dan merasakan manfaatnya. Pendekatan aktifitas berpasangan atau kelompok kecil dapat menumbuhkan semangat dan kesempatan siswa untuk lebih banyak menggunakan bahasa target.

Berdasarkan uraian tersebut, pada praktik ini penulis akan meningkatkan keterampilan speaking peserta didik pada materi offering services or helps dengan menerapkan Model Problem Based Learning dan Metode Role Playing di Kelas XII Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran.

1.1 Latar Belakang Masalah 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik pembelajaran ini yaitu rendahnya keterampilan Speaking peserta didik dalam praktik dialong menggunakan expression of offering services or helps. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik dari guru maupun peserta didik. Faktor dari guru yaitu guru belum maksimal dalam menerapkan model dan metode pembelajaran inovatif sehingga proses pembelajaran masih terlihat tidak natural dalam praktiknya. Kemudian, media pembelajaran yang digunakan guru sudah berbasis TPACK, tetapi belum sepenuhnya dapat mencakup media berbasis AI, AR, dan VR dalam proses pembelajaran. Sementara itu, faktor dari peserta didik yaitu peserta didik masih rendah dalam penguasaan vocabulary yang dapat meningkatkan keterampilan Speaking. Kemudian, beberapa peserta didik merasa tidak percaya diri ketika berbicara Bahasa Inggris.

1.2 Praktik Baik Perlu Dibagikan

Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan Praktik Baik ini dapat menginspirasi dan memotivasi penulis untuk terus meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru menjadi lebih baik  dalam melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain itu, Praktik Baik ini diharapkan dapat memotivasi rekan sejawat yang mengalami permasalahan yang sama dalam meningkatkan keterampilan Speaking peserta didik.

1.3 Peran dan Tanggungjawab Penulis

Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam pembelajaran ini yaitu: (1) Peran penulis sebagai Guru Bahasa Inggris, menyiapkan perangkat pembelajaran serta sarana dan prasarana yang mendukung selama proses pembelajaran. (2) Tanggungjawab penulis dalam proses pembelajaran yaitu sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapai selama proses pembelajaran, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, menjaga situasi dan kondisi di dalam kelas agar tetap kondusif pada saat peserta didik mempraktikkan dialog di depan kelas secara berkelompok sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

2. PEMBAHASAN

2.1 Tantangan dan Pihak yang Terlibat

Dalam melaksanakan praktik pembelajaran ini terdapat beberapa hambatan yang berasal dari guru maupun peserta didik. Hambatan itu akan menjadi tantangan dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) Tingkat pemahaman peserta didik yang berbeda-beda. Ada beberapa peserta didik yang membutuhkan banyak waktu, bantuan, dan bimbingan dari guru dalam memahami materi Offering Services or Helps. (2) Rendahnya kemampuan berbicara peserta didik ketika praktik dialog dalam kelompok menggunakan Expressions of Offering Services or Helps. (3) Guru belum maksimal menerapkan Speak English dalam proses pembelajaran. (4) Guru belum maksimal dalam menyiapkan LKPD yang menarik sehingga peserta didik kurang antusias untuk mengerjakan LKPD yang diberikan oleh guru.

2.2 Langkah yang Dilakukan

Langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu: (1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa; RPP dalam 2 kali pertemuan dengan materi Offering Services or Help, LKPD, Media Ajar, Sumber Ajar, Kisi-kisi, Instrumen, Rubrik Penilaian, serta Lembar Evaluasi Pembelajaran. (2) Menentukan pendekatan sintifik dan TPAK, Model Problem Based Learning dengan Metode Role Playing pada materi Offering Services or Help. (3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran.

2.3 Strategi yang Digunakan

Berdasarkan tantangan tersebut, guru termotivasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan strategi antara lain: (1) Membuat perencanaan perangkat pembelajaran yang menerapkan Model Problem Based Learning dengan melaksanakan sintak-sintak yang ada pada model PBL dengan tepat pada saat proses pembelajaran. Menurut Mulya, Adnan, & Ardi (2013:316) dalam Muhadharah, Umarah (2019:50) menyatakan bahwa dalam pembelajaran bahasa yang menerapkan model PBL menjadikan siswa aktif di kelas. Melalui model ini, peserta didik akan terbiasa dengan pembelajaran yang berbasis masalah dan mengharuskan peserta didik untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran. (2) Menerapkan Metode Role Playing yang akan meningkatkan keterampilan Speaking peserta didik. Menurut Harmer (2007) dalam Mustika, Nova dan Rinda Lestari (2020:4) menyatakan bahwa role-playing dapat bermanfaat untuk memacu kelancaran lisan dan melatih kemampuan pembelajar dalam kecakapan-kecakapan khusus, terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus atau English for Specific Purposes. Selain itu, Mustika, Nova dan Rinda Lestari  (2020:7) menyatakan bahwa Setelah melakukan penelitian dengan metode role play, terlihat peningkatan skor berbicara mahasiswa dan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mahasiswa dan menambah kosakata dalam bahasa Inggris. Menurut Si Manis (2023) menyatakan bahwa kelebihan menggunakan metode bermain peran, yaitu: membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan, siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar, serta membuat kelas menjadi dinamis dan antusias. (3) Menggunakan media pembelajaran inovatif berbasis AI, AR, dan VR sesuai dengan karakteristik siswa yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

2.4 Aksi

Berdasarkan tantangan yang dihadapi, berikut langka --langkah pembelajaran yang meliputi 3 kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Model PBL terdiri dari 5 sintak, yang akan diuraikan pada langkah-langkah pembelajaran.

A. Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, memeriksa kehadiran, menanyakan kesiapan belajar peserta didik, memberikan apersepsi berkaitan dengan materi dan pengalaman peserta didik, memberikan motivasi belajar kepada peserta didik terkait manfaat materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan KI, KD, IPK, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta menyampaikan secara garis besar proses pembelajaran dengan menerapkan Model Problem Based Learning dengan Metode Role Playing.

B. Kegiatan Inti

Pada Fase 1 Orientasi Peserta Didik Pada Masalah (Student Orientation To The Problem), peserta didik mengamati tanyangan slide power point berupa gambar kemudian menyimak video pembelajaran untuk memahami tentang Offering Services or Helps. Kemudian guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab terkait tanyangan slide power point dan video. Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan tanyangan slide power point:

-What do you think about the picture?

- What do you think about the video?

-Do you ever help someone?

Pada Fase 2 Mengorganisasikan Peserta Didik (Organize The Student), guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, karena kelas XII OTKP berjumlah 11 orang. Setelah itu, guru akan menayangkan slide power point untuk menjelaskan materi tentang social function, structure text, language future dari Expressions of Offering Srevices or Helps. Kemudian peserta didik diinstruksikan untuk memahami materi yang disampiakan dan mengaplikasikan pemaahamannya dengan mengerjakan LKPD yang akan di berikan oleh guru. Pada tahap ini guru akan membagikan LKPD, terdiri dari:

-Activity 1, menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan berdasarkan dialog sederhana yang diberikan oleh guru.

-Activity 2, menyusun dialog acak menjadi dialog utuh yang benar.

-Activity 3, mempraktekkan dialog menggunakan Expressions of Offering Srevices or Helps di depan kelas secara berkelompok, berdasarkan dialog pada Activity 2

Pada Fase 3 Membimbing Penyelidikan Individu Dan Kelompok (Individual And Group Research Guide), guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat peserta didik mengerjakan LKPD untuk menganalisis social function, structure text, language future dari dialog sederhana dan menyusun jungle dialog. Selain itu, guru mengarahkan peserta didik untuk berlatih dialog tentang Offering Services or Helps menggunakan Metode Role Playing

Pada Fase 4 Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya (Develop And Present The Work), guru memotivasi peserta didik untuk menyajikan tugas kelompoknya. Dengan cara mempresentasekan jawaban yang benar dari Activity 3 Rearrange Jungle Dialog. Kemudian, peserta didik mempraktikkan dialog di depan kelas berdasarkan dialog yang telah disusun tadi sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dengan menerapkan Metode Role Playing.

Pada Fase 5 Menganalisa Dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah (Analyze And Evaluate The Problem Solving Process), guru berkolaborasi dengan peserta didik untuk melakukan evaluasi terhadap hasil Role Playing. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memberi komentar terhadap kelompok lain. Kemudian, guru memberi penguatan terhadap keberhasilan Role Playing yang telah mereka lakukan.

C. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini, guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang pembelajaran pada hari itu. Selanjutnya, peserta didik diarahkan untuk menuliskan refleksi pembelajaran pada stiker note yang telah disediakan oleh guru. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan memberi salam

3. KESIMPULAN 

3.1 Dampak dari Aksi, Hasil, dan Respon Peserta Didik

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Model Problem Based Learing dengan Metode Role Playing memberikan dampak, hasil yang efektif dalam pembelajaran dan respon peserta didik yaitu: (1) Suasana belajar lebih menyenangkan sehingga siswa mampu bekerjasama dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran serta peserta didik lebih aktif selama proses pembelajaran. (2) Motivasi belajar peserta didik meningkat terutama pada keterampilan Speaking pada saat praktik dialog Offering Services or Helps melalui Metode Role Playing. Peserta didik lebih percaya diri untuk berbicara Bahasa Inggris. (3) Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran pada uji pengetahuan dan keterampilan peserta didik mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditunjukkan dengan pencapaian hasil belajar peserta didik pada ketuntasan nilai pengetahuan sebesar 82% dengan nilai rata-rata 81 dan keterampilan sebesar 90% dengan nilai rata-rata 83 dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75 yang ditetapkan oleh kurikulum berdasarkan hasil musyawarah bersama. (4) Peserta didik memberikan respon sangat senang selama proses pembelajaran. Dapat dilihat pada saat peserta didik diarahkan untuk menuliskan refleksi pada kertas stiker note dan menempelkannya di kertas kosong yang ada di papan tulis. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan.

 

3.2 Faktor Keberhasilan

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran yaitu: (1) Pemilihan model pembelajaran inovatif dan metode pembelajaran yang tepat dan di susun dengan baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran. (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK, antara lain: (a) Media Visual berupa gambar yang disajikan dalam bentuk slide power point. (b) Media Audio Visual berupa video pembelajaran tentang Offering Services of Helps. (c) Power point untuk menyampaikan materi Offering Services of Helps. (3) Keterlibatan peserta didik dan juga terjadi kolaborasi antar guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3.3 Rencana Tindak Lanjut

Rencana Tindak Lanjut untuk menjadikan inovasi pembelajaran berjalan lebih baik kedepannya yaitu: (1) Membuat dan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model yang inovatif secara terperinci dan jelas agar tujuan pembelajaran tercapai. (2) Menerapkan metode Role Playing yang lebih maksimal pada materi Offering Services or Helps sehingga dapat meningkatkan keaktifan Speaking peserta didik dalam proses pembelajaran. (3) Memahami dan menerapkan media pembelajaran berbasis AI, AR, dan VR. Seperti Google class room, Google Form, Quizzes, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

 

Aprilia Frans, Titi. 2022. Penggunaan Diskusi Kelompok Kecil Dalam Mengajar Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Di SMPN 1 Rantepao. Universitas Sam Ratulangi.

Hendrayani, Nani. 2020. Penggunaan Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Offering Services Di Kelas XII Jasa Boga 4 Semester 1 Smk Negeri 3 Bogor Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan Binaniaga Vol. 01, No. 01, Januari 2020.

Muhadharah, Umarah. 2019. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Melalui Media Gambar Seri Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI Di SMA N 1 Sumber Cirebon. Universitas Negeri Semarang.

Mustika, Nova dan Rinda Lestari. 2020. Metode Bermain Peran Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa Stikes Perintis Padang. Universitas Pahlawan. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Halm 202-209.

 

Si Manis  Posted on September 27, 2023. https://www.pelajaran.co.id/pengertian-aspek-tujuan-langkah-kelebihan-dan-kekurangan-metode-pembelajaran-bermain-peran-role-play/. Diakses pada Kamis, 02 November 2023 09.20 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun