Mohon tunggu...
Yunita Triyani Mendrofa
Yunita Triyani Mendrofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - S1 Akuntansi

Nama : Yunita Triyani Mendrofa NIM : 43222010178 Prodi : S1 Akuntansi Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Kampus : Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Efektivitas Berpikir Positif dalam Menurunkan Tingkat Stres

14 Oktober 2023   10:23 Diperbarui: 14 Oktober 2023   11:06 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://png.pngtree.com/

Ada banyak hal dalam hidup yang tidak selalu berjalan seperti yang kita bayangkan. Terkadang kita menghadapi masalah ini dengan kepala dingin dan melakukan yang terbaik untuk menemukan solusi. Terkadang menemukan solusi jauh lebih sulit karena kemarahan kita melebihi kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah. Ketika hal terakhir ini terjadi, biasanya karena pikiran kita mengatakan, "Itu tidak dimaksudkan - itu tidak direncanakan! Namun, ketika kita dengan mudah mengatasi situasi yang tidak terduga, itu karena pikiran kita berada dalam mode solusi. Situasinya mungkin sama, tapi pikiran kita membuat kita mengalaminya secara berbeda.Ada banyak hal dalam hidup yang tidak selalu berjalan seperti yang kita bayangkan. Terkadang kita menghadapi masalah ini dengan kepala dingin dan melakukan yang terbaik untuk menemukan solusi. Dan menemukan solusi jauh lebih sulit karena kemarahan kita melebihi kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah. Ketika hal terakhir ini terjadi, biasanya karena pikiran kita mengatakan, "Itu tidak dimaksudkan - itu tidak direncanakan! Namun, ketika kita dengan mudah mengatasi situasi yang tidak terduga, itu karena pikiran kita berada dalam mode solusi. Situasinya mungkin sama, tapi pikiran kita membuat kita mengalaminya secara berbeda.

Karena berbagai macam pikiran muncul dengan tidak sengaja yang membuat diri kita menjadi resah dan khawatir atas masalah yang sedang terjadi maupun di masa lampau, maka dari itu aku ingin kalian untuk istirahat sejenak sambil membaca tulisan ini. Ketika kondisi makin memburuk membuat kerja otak semakin tidak terkontrol. Nah, solusinya kita perlu lebih sadar betapa pentingnya berpikir positif dalam situasi yang sangat tidak menyenangkan sekalipun.

Bahkan karena keresahan yang tidak kunjung berhenti dapat membuat kita sebagai mahasiswa khususnya menjadi stress dan tidak bisa bertindak seperti sedia kala serta nafsu makan berkurang. Sebelum itu kita perlu tau nih apa yang dimaksud dengan stress apakah hanya pikiran yang berat dalam memikirkan masalah atau lainnya ya?

PENGERTIAN STRES

Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami tuntutan emosi yang berlebihan. Keadaan ini dapat menimbulkan munculnya beberapa gejala, seperti depresi, kelelahan kronis, mudah tersinggung, cemas, impotensi, dan kualitas kerja yang buruk.

Tuntutan yang dibebankan pada mahasiswa dapat menjadi sumber stres yang potensial. Stresor yang dapat memicu stres yang terkait dengan peristiwa akademis atau psikologis yang besar dapat melemahkan daya tahan tubuh dan tragisnya bahkan berujung pada kekejaman (anarki) atau bunuh diri secara sembrono. Stres merupakan reaksi seseorang terhadap pengaruh stresor, karena ia tidak mampu mengatasi situasi yang mengancam dan stresor lainnya. Kondisi stres diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan yang dimiliki seseorang dengan kemampuannya dalam menahan tekanan tersebut. Manusia membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak mengganggu kesejahteraannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stres mahasiswa merupakan suatu peristiwa atau pengalaman negatif yang kemudian menjadi stres, beban dan tekanan yang dialami oleh mahasiswa, dan dapat membahayakan individu karena alasan biologis dan psikologis mahasiswa tersebut. dan sistem sosial. Stres yang dialami mahasiswa antara lain disebabkan oleh masalah akademik, lingkungan budaya, penyesuaian diri dan lingkungan sosial. Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami tuntutan emosi yang berlebihan. Keadaan ini dapat menimbulkan munculnya beberapa gejala, seperti depresi, kelelahan kronis, mudah tersinggung, cemas, impotensi, dan kualitas kerja yang buruk.

ASPEK -ASPEK STRES 

Menurut Sarafino dan Smith, ketika seseorang mengalami stres, ada dua aspek utama akibat stres tersebut, yaitu: aspek fisik dan juga aspek psikologis.

  • Aspek fisik

    Hal ini mempengaruhi kondisi seseorang pada saat stres, sehingga orang tersebut mengalami nyeri pada tubuh, seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan.

  • Aspek psikologis
    Terdiri dari gejala kognitif, gejala emosional dan gejala perilaku. Semua gejala tersebut mempengaruhi keadaan psikologis seseorang dan menjadikan keadaan psikologisnya negatif, seperti kehilangan ingatan, kesedihan dan keterlambatan pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres yang dialami. Berat atau ringannya stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari dalam maupun luar diri mereka yang terlibat dalam kegiatan akademik di kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun