Nama : Yunita Triyani Mendrofa
NIM : 43222010178
Prodi : Akuntansi
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik
Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak
Pernahkah Anda mengalami mimpi yang begitu intens sehingga terasa begitu nyata bahkan setelah Anda terbangun? Sebagai contoh, saya pernah bermimpi bahwa seseorang yang saya sayangi meninggal dunia, dan saya butuh beberapa menit untuk menyadari bahwa ini tidak benar-benar terjadi.
Lalu Anda bertanya-tanya mengapa? Mengapa pikiran kita sulit mengikuti perasaan kita? Ini karena emosi kita sangat kuat. Terkadang, satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari emosi yang terkait dengan mimpi adalah dengan menyesuaikan pemikiran kita. Ini berarti kita harus meyakinkan diri kita sendiri bahwa itu hanyalah mimpi dan tidak benar-benar terjadi.
Kekuatan yang dimiliki pikiran kita terhadap apa yang kita rasakan juga memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Hidup tidak selalu konsisten. Terkadang mudah untuk melakukan hal-hal yang baik dalam hidup, dan di lain waktu sangat sulit.
Mungkin Anda bahkan pernah berada dalam situasi yang sama pada waktu yang berbeda dalam hidup Anda dan menanganinya dengan cara yang berbeda pula. Hal ini karena pikiran kita memiliki dampak yang sangat besar terhadap perasaan kita dan pada akhirnya, bagaimana kita berperilaku.
Faktanya, pikiran kita sering kali membentuk emosi kita. Kebahagiaan kita tergantung pada kualitas pikiran kita. Kita bahagia bukan karena kita bahagia, kita bahagia karena kita memaknai hal-hal yang terjadi pada kita sebagai sesuatu yang baik. Di sisi lain, ketika kita menafsirkan hal-hal yang terjadi pada kita sebagai sesuatu yang buruk, kita cenderung merasa tidak bahagia. Pikiran kita menafsirkan hal-hal yang terjadi dalam hidup kita dan oleh karena itu hal itu mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kebahagiaan kita. Hal yang paling membantu yang dapat kita lakukan adalah mengambil langkah mundur dan bertanya apakah pikiran kita membantu kita untuk maju atau membuat kita terjebak. Â Pikiran kita menciptakan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan. Ketika kita berhenti menciptakan ekspektasi tentang pengalaman, akan lebih mudah untuk merasa lebih positif.