Bagi anak didik, dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru pada anak dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak melalui senam irama yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak.
Bagi Sekolah
Bahan masukan kepada lembaga penyelenggaraan PAUD pada umumnya dan untuk TKIT Pelitahati untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar anak
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
AB II
LANDASAN TEORI
Masa usia dini adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik-motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial. Periode ini merupakan masa yang sangat fundamental bagi kehidupan, dimana pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan pesat, terutama yang paling menonjol adalah perkembangan aspek fisik-motoriknya.
Tinjauan Teori Perkembangan Fisik Motorik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thompson (dalam Yusuf, 2002), mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi 4 (empat) aspek, yaitu (1) sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru; dan (4) struktur fisik atau tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Menurut Suyanto (2005), perkembangan fisik ditujukan agar badan anak tumbuh dengan baik sehingga sehat dan kuat jasmaninya. Perkembangan fisik juga ditujukan untuk mengembangkan 5 (lima) aspek yang meliputi (1) kekuatan (strength); (2) ketahanan (endurance); (3) kecepatan (speed); (4) kecekatan (agility); dan (5) keseimbangan (balance). Dengan jasmani yang sehat, diharapkan anak mampu mengembangkan kelima aspek tersebut.