Mohon tunggu...
Yulius Waljito
Yulius Waljito Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyi Roro Kidul

4 Oktober 2023   19:13 Diperbarui: 4 Oktober 2023   19:21 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ingat baik-baik ..... aku ingin melihat wajah gadis itu hancur, sehingga tidak ada yang mau melihatnya!" perintah permaisuri dengan tegas.

"Ya, tapi saya juga membutuhkan bantuan Tuan putri...." tambah sang dukun.

"Apa lagi....?" tanya permaisuri dengan penasaran.

"Tuan Putri harus meletakkan kemenyan ini di bawah tempat tidur Dewi Suwido," jelas sang dukun.

"Tidak masalah.... Di mana kemenyannya?" tanya permaisuri dengan cepat, siap untuk melaksanakan rencana jahat itu.

Sang dukun mengambil kemenyan, lalu setelah memberikan mantra tertentu, dia menyerahkan kemenyan tersebut kepada permaisuri.

Dengan kemenyan di tangannya, permaisuri dan putrinya segera berangkat menuju istana untuk melaksanakan rencana jahat mereka terhadap Dewi Suwido.

Tengah malam, Dewi Suwido tertidur lelap, tetapi sesekali ia terbangun dengan wajah yang gelisah. Seluruh tubuhnya terasa panas, tetapi menjelang pagi, panas itu menghilang dan ia bisa tidur nyenyak kembali.

Keesokan harinya, Dewi Suwido bangun dari tidurnya dan merasa tidak enak di seluruh tubuhnya.

"Ah, kepala ini terasa berat. Kulit wajahku terasa tebal," pikir Dewi Suwido sambil merasa aneh dengan wajahnya. Karena merasa ada kelainan pada wajahnya, gadis itu mencari cermin. Dia sangat terkejut melihat bahwa wajahnya dalam kaca kini telah berubah menjadi buruk.

"Ah..... apakah ...... apakah yang ada di dalam cermin itu adalah wajahku? Mengapa begitu?" gumam Dewi Suwido dengan kebingungan dan kekhawatiran yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun