Mohon tunggu...
Yulia Ayul
Yulia Ayul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Ayah Kapan Pulang"

29 Juni 2018   19:17 Diperbarui: 29 Juni 2018   20:34 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari demi hari bulan demi bulan telah ku lewati, sampai akhirannya ku lulus dari sekolah dasar,

Alhamdulilah ku termasuk lulusan yang terbaik, ibu dan nenek ku sangat bangga dengan keberhasilanku , aku pun merasa senang dengan peringkat yang ku dapat, tapi ini semua tidak sempurna karna tak ada sosok seorang ayah di samping ku,

Padahal sejak kecil ayah pernah berpesan kepada ku ,  kalau aku bias mendapatkan peringkat pertama ayah akan memberi apa saja yang aku suka.

Tapi..............semua ini tak terjadi.

Pesan ini tak ku sampaikan pada ibu, kata ayah ini hanya rahasia kita berdua.

Gunggam ku dalam hati { ayah aku  sudah menepati janji ayah, ayah alhamdulilah aku meraih peringkat yang pertama, mana janji ayah yang akan memberikan apa saja yang aku mau,

Ayah hanya satu permintaan ku, aku ingin ayah kembali bersama ibu, aku ingin bersama ayah,layaknya teman-temanku yang selalu bersama ayahnya.}

Tapi semua itu takan mungkin kerjadi, karna ibu ku akan menikah kembali dengan laki-laki yang  tak  ku kenal.

Ternyata nenekku  menjodohkan  ibu dengan anak temen dekatnya, awalnya ibuku tak mau tapi demi patuh dan taat kepada orang tua akhirnya ibu pun mau menerima laki-laki itu.

Pada awal bulan mei tepatnya bulan ramadhan laki-laki itu melamar ibuku, jujur awalnya aku tidak rela ibuku  menikah dengan laki-laki itu, tapi aku tak  bias berbuat apa aku tak bias melarangnya ,setelah satu minggu lamaran dan akhirnya ibu dan laki-laki itu menikah...........,

Dilihat dari tampang nya memang laki-laki itu yang sekarang menjadi ayah tiriku,  jauh lebih baik dari ayahku, ternyata laki-laki itu seorang ustad di kampung ku,tapi mengapa aku tak mengenalnya mungkin aku terlalu cuek dan tak pernah berbaur dengan teman di luar sanah,setelah resmi ibu menikah dengan ayah baru ku , ibu pun pergi dari rumah nenek bersama ayah baru ku, tapi aku tetap tinggal bersama nenek karna aku  tak mungkin  tega meninggalkan nenek sendirian di rumah dengan kondisi nenek yang akhir-akhir ini sering sekali sakit,terasa berhutang budi aku terhadap nenekku ,nenekku yang membesarkan kan ku nenekku  yang membuat aku menjadi tegar dan dewasa seperti saat ini. Sampai kapan pun aku akan tetap menjaga nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun