ya sudah ibumu minggu depan insayaallah datang.ungkap nenek ku.
Dan aku pun kembali menuju kamar ku, ku ambil satu buah kertas yang begitu suci tak ada goresan sedikit pun, dan ku  ambil pena yang terletak di atas meja,
Walaupun aku belum sekolah tapi sedikit --demi sedikit aku sudah bias membaca, sudah bias membedakan huruf --huruf dan menulis itu semua berkat didikan nenek ku.
Ku goreskan pena itu di atas kertas suci.
" suaramu seakan begitu dekat ditelinga ku.
Tutur katamu begitu tersentuh dihati ku
Tak terasa derayan air mata telah membasahi pipi ku.
Seakan ku ingin memeluk hangat tubuh mu tapi semua itu tak bias
Karena jarak yang memisahkan kita
Rasa rindu telah menyatu dengan kalbu.seakan hilangnya waktu yang telah terbang bersama debu."
Â