Al membuka helm milik Vera, tersenyum simpul sebelum merapikan anak rambut gadis itu yang sedikit berantakan.Â
Rindu membuka mulutnya lebar. Ia tak percaya dengan apa yang terjadi. Vera mengatakan sesuatu sementara Al terdiam sebelum meraih tangan gadis itu.Â
"Al, kamu-"Â
Rindu tak sanggup menyelesaikan perkatannya. Dengan penuh emosi, Rindu segera menghampiri mereka. Napasnya terengah-engah seperti habis lari marathon.
"Al, kamu apa apaan sih? Ngapain ngajak cewek lain?" pekik Rindu, menunjuk kekasihnya dengan garpu yang tadi ia ambil dari meja.
"Kamu udah lupa, ya sama hubungan kita? Kamu jahat, Al," lanjut Rindu hampir meneteskan air mata.
Al mundur perlahan sambil kedua tangannya menahan Rindu.Â
"Tenang, Sayangku. Aku bisa jelasin."
"Iya, Rin. Lo jangan mikir yang aneh," tambah Vera.
Rindu menatap Vera dengan pandangan tajam seperti silet.
"Nggak usah ikut campur, Ver. Gue tahu kalau lo sebenarnya suka sama Al."