"Alhamdulillah, dapat gratisan.. pas garapan bapaknya sepi," lanjut Mbak Ipah.Â
Mas Parno, suami Mbak Ipah adalah tukang talang. Di musim kemarau seperti ini garapan talang sepi. Tentu saja, Â tidak ada hujan berarti tidak ada masalah talang bocor dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.
"Sama..., pesanan jajanku ya sedang sepi .., mungkin karena tahun ajaran baru, orang butuh seragam, tidak butuh jajan," timpal Mbak Sur. Keduanya tertawa.Â
"Eh, ngomong-ngomong sumbangan ini dari mana ya?" tanya Mbak Ipah.
Mbak Sur memandang teman bicaranya dengan heran. "Lha, tadi 'kan diterangkan Mbak Wati?" Jawabnya.
"Iya, pas diterangkan tadi Cenik menangis, terpaksa kutinggal keluar sebentar, beli jajan buat Si Cenik,"
Cenik adalah anak Mbak Ipah yang paling kecil. Balita berumur sekitar dua tahun itu selalu dibawa kemanapun Mbak Ipah pergi.
"Oalah, ceritanya Pak Bejo kan mau nyalon lagi," jawab Mbak Sur lagi.
"Pak Bejo lurah kita? Mau nyalon lagi?"Â
"Iya.., istilahnya sekarang beliau petahana begitu," jawab Mbak Sur meyakinkan.
"Ooh, lha ini untuk apa?" tanya Mbak Ipah sambil menunjukkan kuponnya. Polos.