Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup Pak Bejo..!

23 Juli 2024   17:15 Diperbarui: 23 Juli 2024   17:27 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halah...., ya biasa lah..," kata Mbak Sur sambil tersenyum. 

"Kaum 'Golek lemah' seperti kita kan selalu diingat pas ada pergantian lurah," tambahnya.

"Golek lemah?" tanya Mbak Ipah tidak mengerti.

Setengah tertawa Mbak Sur menjawab, "Golongan Ekonomi lemah,"

Mbak Ipah ikut tertawa. 

"Alhamdulillah.., rapopo.., rezeki jangan ditolak..," kata Mbak Ipah yang disambung derai tawa keduanya.

***

Pagi yang cerah. Sebuah tenda terpal didirikan di depan rumah Pak Bejo. Beberapa kursi sofa diletakkan di depan sementara di belakang deretan kursi plastik sudah berjajar rapi. 

Hidangan pala pendem diletakkan dalam piring-piring dan tak ketinggalan minuman dalam kemasan tertata rapi di dekatnya.

Pak Rahmat, ketua RT 20 sekaligus orang kepercayaan Pak Bejo sibuk mondar-mandir memberikan briefing ke sana- sini.

Alunan musik campur sari membuat suasana semakin gayeng. Satu demi satu tamu-tamu mulai hadir. Tamu hari itu adalah seluruh warga desa 'Makmur Selalu'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun