Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup Pak Bejo..!

23 Juli 2024   17:15 Diperbarui: 23 Juli 2024   17:27 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Lukisan Effendyyusa, Instagram Effendyyusa 

"Alhamdulillah, dapat gratisan.. pas garapan bapaknya sepi," lanjut Mbak Ipah. 

Mas Parno, suami Mbak Ipah adalah tukang talang. Di musim kemarau seperti ini garapan talang sepi. Tentu saja,  tidak ada hujan berarti tidak ada masalah talang bocor dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.

"Sama..., pesanan jajanku ya sedang sepi .., mungkin karena tahun ajaran baru, orang butuh seragam, tidak butuh jajan," timpal Mbak Sur. Keduanya tertawa. 

"Eh, ngomong-ngomong sumbangan ini dari mana ya?" tanya Mbak Ipah.

Mbak Sur memandang teman bicaranya dengan heran. "Lha, tadi 'kan diterangkan Mbak Wati?" Jawabnya.

"Iya, pas diterangkan tadi Cenik menangis, terpaksa kutinggal keluar sebentar, beli jajan buat Si Cenik,"

Cenik adalah anak Mbak Ipah yang paling kecil. Balita berumur sekitar dua tahun itu selalu dibawa kemanapun Mbak Ipah pergi.

"Oalah, ceritanya Pak Bejo kan mau nyalon lagi," jawab Mbak Sur lagi.

"Pak Bejo lurah kita? Mau nyalon lagi?" 

"Iya.., istilahnya sekarang beliau petahana begitu," jawab Mbak Sur meyakinkan.

"Ooh, lha ini untuk apa?" tanya Mbak Ipah sambil menunjukkan kuponnya. Polos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun