Saat penerimaan rapor saya langsung berpamitan pada wali kelas dan kepala sekolah karena di tahun ajaran baru anak saya sudah pindah ke SMA lain. Semua prosedur pindah saya urus selama libur kenaikan kelas.
Di sekolah baru, karena menemukan lingkungan yang lebih kondusif anak saya lebih rajin belajar. Akibatnya prestasi belajarnya semakin meningkat.Â
Ia juga aktif dalam kegiatan teater. Beberapa kali kelompok teaternya mengadakan pentas.Â
Apakah bullying nya sudah selesai? Belum.
Bullying masih dilakukan teman lamanya di dunia maya, tapi sudah tak begitu berpengaruh. Sering teman-temannya ini memberikan komentar miring ketika ia memposting kegiatan di medsosnya.
Kadang gemas juga ketika ikut membaca komentar mereka. Tapi selalu saya tekankan, "Jangan dihiraukan. Balas bullying itu dengan prestasi yang bagus,"
Saat wisuda, anak saya mendapatkan juara dua untuk Nilai Ujian Nasional terbaik (saat itu masih ada UN). Kami naik ke atas panggung untuk bersalaman dengan Bapak Kepala Sekolah bersama para peraih tiga besar dari tiap jurusan.Â
Sungguh, hati saya begitu bahagia, apalagi ketika sambil tersenyum ia berbisik, "Akhirnya aku berhasil mengajak ibuk maju saat wisuda.."
Saya balas tersenyum.Â
"Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik," jawab saya.