Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Balas Dendam Terbaik adalah dengan Menjadikan Dirimu Lebih Baik

27 Juni 2024   17:10 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:53 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying di sekolah (Sumber gambar: Pexels/cottonbro studio)

Dua hari berikutnya saya kembali ke kepala sekolah. Akhirnya atas nasehat kepala sekolah, kami diminta menghubungi psikolog yang menjadi langganan konsul bagi siswa yang bermasalah. Setelah mendapatkan alamatnya, sore hari saya dan anak saya ke sana.

Ilustrasi konsultasi dengan psikolog, sumber gambar: Kampus Psikologi 
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog, sumber gambar: Kampus Psikologi 

Setelah konsultasi tiga kali di hari yang berbeda (dua kali dengan anak saya dan satu kali dengan saya) akhirnya tiba pada satu kesimpulan. Psikolog menyarankan supaya anak saya pindah sekolah saja.

Saya ingat psikolog itu berkata, "Rupanya bullying ini sudah agak lama menimpa putra Ibu..,"

"Jika Ibu minta anak ini kembali sekolah, ia nanti akan mau, karena ia sangat 'manut' pada Ibu, tapi ibu tak bisa mengharapkan prestasi yang bagus."

"Namun jika dia pindah sekolah, itu jauh lebih baik karena ia bisa lebih berprestasi di lingkungan yang baru," lanjut psikolog tersebut.

"Anak Ibu tidak mau menceritakan masalahnya, karena takut Ibu sedih, anak ini sayang sekali pada Ibu," tambahnya lagi.

Saya terdiam. Jadi anak saya tidak mau cerita karena takut ibuknya mikir. Padahal dengan tidak cerita keadaan jadi semakin runyam.

Setelah mendapatkan nasehat dari psikolog esoknya saya menceritakan hasil konsultasi tersebut pada kepala sekolah.

Akhirnya diambil keputusan, anak saya akan dimutasi ke sekolah lain setelah kenaikan. Ia harus menyelesaikan tugas-tugas dan ulangannya yang terbengkalai agar bisa naik kelas saat pindah nanti.

Dengan penuh semangat dia mulai menyelesaikan tugas-tugasnya. Segala bentuk bullying, tidak dihiraukannya lagi. Semangatnya satu, selesaikan semuanya dan pindah sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun