"Ya ampun, Lola." Kala memutar bola matanya jengkel. "Andre itu cowok paling ganteng di kampus. Anak pengusaha kaya. Kalau kamu jadian sama dia, kamu bisa jadi cewek terkeren di kampus, karena berhasil mendapatkan Andre!"
 "Huft," keluh Lola lelah, "sudah, ah! Jangan membahas dia terus!"
 "Lola," seseorang memanggil dari belakang. Lola menoleh. Rifki, cowok satu angkatan namun beda jurusan, berdiri tersenyum di belakangnya.
 "Kenapa, Lol? Lagi marah, ya?" tanya Rifki.
 "Eh... enggak kok," jawab Lola gugup.Â
 "Oh, syukurlah," ucap Rifki. Wajah Lola sedikit memerah.
 "Eh iya, kamu mau enggak, datang ke acara Campus Night bareng sama aku?" tanya Rifki tiba-tiba.
 Lola sedikit terkejut. "Campus Night? Malam minggu besok, kan?"
 Rifki mengangguk.
 "Em... ya... aku..." Lola sedikit tergagap. Wajahnya kembali memerah.
 "Lol, kamu kan gampang sakit!" sela Kala ketus. "Kalau naik motor malam-malam nanti masuk angin, lho!"