Kemudian kuselipkan dua jari tanganku yang gemetar ke dalam lubang di pintu.Â
Dan menarik kuat-kuat.
                ~ o0o ~
DUA PULUH TAHUN YANG LALU
"Sudah Pak, sudah saya tanya semua." Kak Anita menyeka air matanya. "Tidak ada satupun tetangga yang melihat kemana anak saya pergi."
"Lagipula Pak," sambung Mas Bima, "bukan kebiasaan kami melepas Adit main keluar sendirian. Biasanya selalu ditemani."
"Siang itu pagar kami dalam keadaan terkunci, Pak. Gemboknya malah belum dibuka sejak pagi, karena tiap hari Minggu kan kami libur kerja," lanjut Kak Anita lagi, "dan pagar itu terlalu tinggi untuk dilompati Adit."
Pak Polisi itu mencatat sesuatu di notebooknya dengan seksama. "Baik Bu, Pak. Kalau begitu nanti akan kami kabari perkembangan penyelidikan selanjutnya."
   Â
                 ~ o0o ~
Â