“T… tunggu sebentar teman-teman,” ujar Jaka Tarub sambil menutup kembali dandang nasi itu.
Tetapi percuma.
Keempat orang itu mundur seketika.
Menatap bergantian ke arah Jaka Tarub dan dandang nasi dengan wajah ketakutan.
“I… itu sihir !”
“Siapa sebenarnya istrimu itu, Jaka ?”
“Dia penyihir !”
“Ayo kita pergi ! Aku tak mau disihir !”
Tiba-tiba Nawangwulan masuk dari pintu belakang sambil menggendong Nawangsih. Dan langsung bertatapan dengan keempat orang itu.
“Hiih !! Penyihir !”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!