Pleione berdiri tegak di hadapan keenam putrinya dengan wajah diliputi kemarahan.
“Apakah kalian sadar, konsekuensi apa saja yang akan aku dan ayah kalian terima jika seluruh kejadian ini sampai diketahui orang lain ? Pihak berwenang ? Disaat situasi sedang kacau seperti sekarang ini ?”
Suasana hening.
“Bepergian keluar gugusan tanpa ijin melalui jalur yang belum dijamin aman oleh Divisi Pertahanan, membawa alat-alat bantu baru yang belum terdaftar, menggunakannya di tempat yang belum teredukasi tentang keberadaan kehidupan di seluruh alam semesta, meninggalkan saudarimu sendirian disana, lalu mengijinkannya menikah dan memiliki anak dari seorang manusia bumi ? Ada berapa kesalahan dan sub-kesalahan di dalamnya ? Coba kalian hitung !”
“Maafkan aku ibu, ini semua kesalahanku karena tidak bisa menjaga dan mengarahkan adik-adikku,” jawab Maia.
“Ini salahku juga ibu, aku tidak menegaskan prediksiku tentang hal ini,“ sahut Electra.
“Kami akan mencari jalan keluarnya ibu,” ujar Taygeta.
“Bukankah kalau kalian memang bisa mencari jalan keluarnya seharusnya sekarang Merope sudah ada bersama kita disini ?”
Semua terdiam.
Jenderal Elqiyore memasuki ruangan.