Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Musical Revolution (Bagian 5)

12 Mei 2023   17:51 Diperbarui: 12 Mei 2023   17:53 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik berhenti, mobil pun berhenti. Ternyata mobil yang ditumpangi Jiyoon dan Jake kehabisan bensin. Jiyoon diturunkan di Abandoned Land dan disuruh menyusul Naeun dan Eunwoo ke Itnaras dengan berjalan kaki. Sambil berjalan ke Itnaras dia memutuskan untuk mencari Pokemon untuk ditangkap.

Pokemon yang ada di Abandoned Land:
1. Ratdozer (Normal/Ground)
2. Larvesta (Bug/Fire)
3. Heliolisk (Electric/Normal)
4. Crustle (Bug/Rock)
5. Skorupi (Poison/Bug)
6. Drapion (Poison/Dark)
7. Silicobra (Ground)
8. Sandaconda (Ground)
9. Arbok (Poison)
10. Sigilyph (Psychic/Flying)
11. Trapinch (Ground)
12. Vibrava (Ground/Dragon)
13. Krokorok (Ground/Dark)
14. Vivillon (Bug/Flying)
15. Cacturne (Grass/Dark)
16. Hippopotas (Ground)
17. Hippowdon (Ground)
18. Sandslash (Ground)
19. Numel (Water/Ground)
20. Camerupt (Water/Ground)
21. Mightyena (Dark/Ground)
22. Barbaryena (Dark/Ground)
23. Wailmer (Ground)
24. Wailord (Ground)
25. Shucastle (Bug/Rock)
26. Clownine (Psychic/Fire)
27. Paraterra (Normal/Ground)
28. Infantrec (Poison)

Jiyoon menangkap seekor Infantrec, seperti punya Evan. Tanpa terasa, dia sudah sampai di Itnaras, sebuah kota suci. Nah, selama sebagian besar perjalanannya, Jiyoon membiarkan Pokemon-nya ada di luar Poke Ball. Namun, ketika sampai di Itnaras, dia disuruh mengembalikan Pokemon-nya ke dalam Poke Ball. Pokemon tidak diizinkan mengotori lingkungan gedung putih Itnaras. Dia bertemu Jake yang sedang melihat monumen Roda Arceus. Arceus adalah Tuhannya dunia Pokemon.

"Hey, Jek," kata Jiyoon.

"Oi," jawab Jake.

"Apa makna monumen ini, ya?" tanya Jiyoon. Jake mengangkat bahunya pertanda tidak tahu. Tanpa disadari, seorang pak tua menghampiri mereka dan menjelaskan makna monumen itu.

"Dahulu kala, Azarera dan Shemorera, yang pernah menjadi pelayan setia Arceus, turun dari Hall of Origin ke bumi. Azarera memandang rendah Pokemon, dan menyukai manusia. Dia mengajari mereka cara membuat alat untuk mengontrol Pokemon, dan menggunakan kekuatan mereka untuk evolusi manusia. Shemorera, sebaliknya, membenci manusia, dan ingin Pokemon memberontak melawan orang-orang yang merambah wilayah mereka. Jadi dia mengajari mereka cara memanfaatkan sepenuhnya kekuatan elemen. Karena ulah mereka, ketegangan antara manusia dan Pokemon berujung pada bencana perang. Arceus mengirim utusannya, Emiseraph yang diberkati, untuk menangani Azarera dan Shemorera. Emiseraph menyegel mereka dan meninggalkan salah satu rodanya, yang dapat dililitkan pada makhluk apa pun untuk mengendalikan manusia atau Pokemon yang nakal. Kami di sini di Itnaras memuji Emiseraph, yang mengakhiri perang dan membawa kedamaian di Asone."

Pak tua itu kemudian pergi. Tiba-tiba Evan muncul dan menguping apa yang dijelaskan si pak tua kepada Jiyoon.

"Dasar munafik. Mereka sangat menyukai ketertiban sehingga mereka memisahkan manusia dan Pokemon? Inilah mengapa ayah saya kehilangan pekerjaannya. ...Maaf. Maksudku, tidak banyak peluang di kampung halaman saya, jadi ayahku, seorang pelatih Pokemon yang disegani dari Nigeria, pergi bekerja di sebuah pabrik di Gimelhab untuk menggunakan Pokemonnya untuk mengelas mesin dengan ahli. Pemiliknya, bagaimanapun, diindoktrinasi oleh Team Ozone yang menyebarkan rasa takut, dan memutuskan untuk melarang Pokemon di pabriknya. Sekarang ayahku tidak punya tempat tujuan. Jadi maafkan aku jika sepertinya aku terlalu terburu-buru untuk mengubah Asone. Aku hanya ingin hidup damai..." Evan berbicara sendiri.

Sebagai aksi balas dendam, Evan meledakkan sebuah kilang minyak di lepas pantai kota Talatar dekat Itnaras. BOOM!

"Perhatian, warga. Perhatian, warga. Api telah meletus di Teluk Talatar. Semua pelatih pergi ke Talatar untuk membantu mengevakuasi kilang minyak. Saya ulangi, semua pelatih menuju Talatar," muncul pengumuman dari megafon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun