Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Musical Revolution (Bagian 5)

12 Mei 2023   17:51 Diperbarui: 12 Mei 2023   17:53 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen sedih...
Selama latihan muay thai, Soojin hanya termenung di sudut ruangan sambil memikirkan Jiyoon.
Monday hanya duduk di tepi kolam renang, tempat favoritnya. Dia tidak berenang atau apa. Padahal Monday sangat suka berenang. Mungkin karena ingat Jiyoon, Monday termenung.
Soeun juga tidak bersemangat latihan band. Padahal, latihan musik adalah saat favoritnya. Soeun masih bermain cello dan saat ini bergabung dengan band sekolah, di mana dia memegang posisi gitaris. Sang kekasih, Sunghoon, menanyakan kabarnya lewat telepon di Galar. Soeun berbohong pada Sunghoon bahwa dia baik-baik saja, padahal dia sedih ingat Jiyoon.
Pun halnya dengan Jaehee. Ketika melakukan kebiasaan rutinnya sebelum pulang sekolah yaitu mandi air dingin di kamar mandi sekolah, Jaehee hanya bisa menangis. Dia tidak merasa santai. Kemudian dia memeluk kakeknya, Daniel, sambil menangis setelah selesai mandi dan berpakaian. Jaehee sedih ingat Jiyoon.
Zoa pun tidak merespon ketika disuruh makan. Dia hanya asyik merakit mobil mainan di rumahnya sambil berlinang air mata karena kangen Jiyoon.

Akibatnya Weeekly harus terpecah untuk sementara.

Kesedihan juga dirasakan oleh anak-anak NewJeans.
Minji duduk di halte bus sambil menitikkan air mata karena tahu soal Jiyoon.
Hanni yang biasanya ceria, sekarang tidak demikian saat pergi ke taman hiburan. Hanni sedih ingat Jiyoon.
Danielle hanya bisa tertidur sedih sambil mendengarkan abangnya, Paul, menyanyi. Padahal biasanya mereka suka karaoke bersama.
Haerin berbaring sambil maskeran. Wajahnya berseri setelah maskeran, namun kita tahu Haerin menyembunyikan kesedihan.
Hyein termenung sedih di situs konstruksi bangunan.

Jiyoon berjalan dengan gontai ke rumah Jihan di Arbadi. Dia menangis di pelukan Jihan.

Jiyoon pun menjelaskan semuanya ke Jihan di kamar tidurnya yang serba pink setelah makan malam dengan keluarga Jihan.

"Oh, jadi lo dicampakin Jake sekarang? Atas perbuatan yang gak lo lakuin?" tanya Jihan.

Jiyoon mengangguk pelan.

"Sabar, Yoon. Gue juga pernah ada di posisi lo. Gue masih pacaran sama Jungwon sampe sekarang. Tapi pernah gue dicampakin karena gue dianggap mengganggu dia latihan band pas kita lagi ke Italia dulu," kata Jihan.

"Tapi Jake satu-satunya orang yang gue percaya, Ji! Sekarang dia lebih memilih Isa kebanding gue..." kata Jiyoon.

"Jake? Isa? Jadi persahabatan kalian bertiga putus karena Trey tahu soal judul esai lo?" tanya Jihan.

"Ya," kata Jiyoon. "Gue mau tidur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun