Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brilliant Diamond and Shining Pearl (Bagian 3)

1 April 2022   14:59 Diperbarui: 1 April 2022   15:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebelumnya di BDSP...
Jihan berhasil berangkat ke Italia dengan syarat mendapatkan nilai terbaik di bimbel. Di tengah jalan pulang, dia bertemu dengan Brave Girls yang ternyata kenal baik dengan ibunya semasa masih di tim penyelamat luar angkasa Sersan Rowoon. Kendati ayahnya tidak mengizinkan, Jihan tetap diantar ke Bandara Wyndon oleh Hadi dan Mirna karena mengantungi izin dari mereka.

Setelah sedih karena pura-pura tidak dikenali ibunya di Turin, Jihan dihibur oleh Sumin, Seeun, Yoon, dan J dengan makan gelato dan hiking ke Pegunungan Alpen. Ternyata hiking itulah yang mengubah hidupnya lagi karena sebus dengan JRB, band pacarnya.

Sore itu, di Pegunungan Alpen, JRB sedang berlatih untuk ajang Battle of the Bands. Mereka membawakan lagu "Jezebel" dari The Rasmus.

(musik: The Rasmus - "Jezebel")

*jreng jreng*
*dung dung*
*ngik ngok*
*tang ting tung*

"Bagus, bagus! Kalian akan menjadi bintang yang bersinar!" kata Lily Morrow, manajer JRB, sambil bertepuk tangan.
"Terima kasih, terima kasih," kata Jungwon, Sunghoon, Intak, Changwook, Soeun, dan Sieun sambil membungkukkan badan tanpa hormat.
"Silahkan duduk. Ada sesuatu yang saya mau katakan," kata Lily.

Para anggota JRB langsung menurut dan duduk.

"Acara Battle of the Bands hanya tiga hari lagi, jadi kalian harus berlatih lebih keras dari sebelumnya. Saingan kalian kuat-kuat, tetapi saya ingin memperkenalkan kalian pada saingan terberat kalian. Please welcome... Visuals!" kata Lily sambil memperkenalkan band rock yang lebih senior dan tampan dari mereka. Ternyata Sersan Rowoon bagian dari mereka di mana posisinya adalah pembetot bass.

Mata Jungwon dkk. terbelalak bulat. Mereka tidak percaya mereka memiliki saingan yang lebih tampan dari mereka.

"Kami Visuals, dan saya Rowoon. Selain bekerja sebagai bekas perwira tempur, saya juga pembetot bass sekaligus leader di band ini. Ini Eunwoo pada vokal, ini Song Kang pada gitar, dan ini Jaehyun pada drum," kata Sersan Rowoon sambil memperkenalkan bandnya.
"Hai..." kata para anggota JRB malu-malu.
"Kalian mungkin sudah banyak berlatih untuk ajang ini, tetapi saya ingatkan kalian: KALIAN TIDAK MUNGKIN MENANG AJANG INI karena kalian masih muda. Jika kalian kalah, maka pulanglah ke negara kalian dan hidup gelandangan," kata Sersan Rowoon.

Jungwon syok. Dia tidak menyangka diancam hidup gelandangan jika kalah di Battle of the Bands. Namun yang pasti, dia tidak ingin mengecewakan JRB karena dia leader. Pemenang acara akan menggelar konser yang mereka sponsori sendiri. Konsernya di Turin!

"Baiklah, teman-teman. Saya tahu lawan kita kuat, tetapi kita jangan patah semangat! Kita harus latihan terus sampai hari-H!" kata Jungwon menyemangati temannya!
"Lo yakin, Won? Ini lawan paling kuat kita. Kalo kita kalah, rumah kita di Galar bakalan disita," kata Sunghoon.
"Halah! Gue yakin mereka cuman cari perhatian. Kita harus menang. Khususnya gue, ingin menang demi Jihan," kata Jungwon.
"Jihan lagi, Jihan lagi..." pikir Sunghoon, Soeun, Intak, Changwook, dan Sieun.

Apa pun yang Jungwon katakan, dia tegaskan semua demi Jihan. Dia cinta Jihan, dia sayang Jihan, dia ingin melakukan apa pun demi Jihan. Dia posesif terhadap Jihan. Dia bahkan menolak makan lontong goreng karena Jihan ingin dia diet.

JRB kembali latihan band. Mereka ingin mendapat gelar juara.

Malamnya, di markas Sersan Rowoon. Para anggota OMG baru saja berganti pakaian setelah bergiliran mandi.

"Teman-teman, kita melakukan yang terbaik hari ini!" kata Hyojung.
"Arin juga melakukan tugasnya dengan baik dan melawan rasa takutnya sepenuhnya," kata YooA.
"Ayo, girls, kita tidur. Kita akan lanjutkan misi kita besok," kata Jiho.
"OK!" kata anggota lainnya mengiyakan.

Arin tidur di ranjang atas, bersama Seunghee dan Jiho.

"Seunghee unnie, Jiho unnie," kata Arin.
"Ya?" kata Seunghee dan Jiho.
"Terima kasih sudah bersamaku di tim penyelamat luar angkasa ini selama tiga tahun. Kalian sudah membuatku menjadi pribadi yang pemberani," kata Arin.
"Kembali," kata Seunghee.

Seunghee dan Jiho mencium kedua pipi Arin yang senantiasa kemerah-merahan. Mereka tidur dengan selimut tebal dan berpelukan.

Tanpa mereka sadari, Michael Ben David sedang menyiapkan jebakan untuk para anggota OMG yang akan melanjutkan misi mereka di "planet" yang ternyata Pegunungan Alpen Italia. Dia dibantu oleh Subwoolfer, duo kakak-beradik serigala kuning yang lagunya - "GTWAB" - viral.

"Hahaha... saatnya menerapkan rencana Z. Ketika ada yang menginjak tombol rahasia, para anggota OMG akan tertangkap, aku akan kaya! AKU AKAN MENGUASAI DUNIA! HOHOHOHO!!!" kata Michael sambil tertawa jahat.
"Kau yakin ini jalan yang benar, Mike? Rencana jahatmu sudah memenuhi otakmu sampai kita capek mengerjakan apa yang kau perintahkan!" kata Keith.
"Aku bahkan tiga hari belum makan pisang..." kata adiknya, Jim.
"Jangan beristirahat dan mengeluh! Kota impian yang kubangun ini tidak membangun dirinya sendiri. Listriknya dari tenaga anggota OMG, dan jika tenaga mereka terkuras, listrik kota ini tidak akan mati, RENCANAKU SEMPURNA!" kata Michael.

Keith dan Jim hanya geleng-geleng kepala.

Michael pun mulai menyanyi.

(musik: Michael Ben David - "I.M.")

Keith dan Jim mengancam akan berhenti bekerja untuk Michael jika rencananya gagal.

"Hey, Mike! Asal kau tahu saja, kami akan berhenti bekerja untukmu jika rencanamu gagal!" kata Keith.
"Akan kami adukan pada istrimu! Istrimu anggota tim penyelamat luar angkasa!" kata Jim.

Kembali di Pegunungan Alpen...

Jihan tidak dapat tidur. Karena tidak dapat tidur, dia berniat mengerjakan soal bimbel yang diberikan dari gurunya di Galar. Dia rela terjaga tiga jam tanpa tidur karena ingin membuat ayahnya di Galar bangga.

(musik: Konstrakta - "In corpore sano")

Sudah yakin semua soal dia jawab dengan benar, Jihan akhirnya kelelahan dan tidur. Dia tergolek di lantai dan tidak kuat untuk melangkah ke ranjang dan tidur di samping Sumin. Menyadari hal itu, Sumin memindahkannya ke ranjang dan menyelimutinya dengan selimut birunya. Dan seperti yang kita tahu, biru adalah warna yang dicintai Sumin dan Minyoung.

Lain halnya dengan Jungwon. JRB tidur di penginapan yang berbeda dengan Jihan dkk. Jungwon yang tidur sendiri mengingat kejadian itu. Kejadian tragis yang menimpa keluarganya dan mengubah kehidupannya selamanya sehari sebelum keberangkatannya ke Italia.

(musik: Nadir Rustamli - "Fade to black")

"Jungwon, anakku," kata ibu Jungwon.
"Ya, Mami?" kata Jungwon kepada ibunya. Jungwon memanggil orang tuanya dengan sebutan Mami dan Papi.
"Mami selalu mendukung karir kamu sebagai anak band. Mama janji, kalo kamu menang di acara Battle of the Bands, Mami akan nonton konser kamu di Turin, lalu dari uang konser itu, kita bisa pergi ke Kalos sama-sama. OK?" kata ibu Jungwon.
"Ya, Mami," kata Jungwon sambil memeluk ibunya. "Jungwon sayang Mami. Jungwon janji nggak akan ngecewain keluarga."
"Mami juga sayang Jungwon," kata ibu Jungwon. "Sekarang tidur. Kamu ke Italia diantar Papi."
"OK," kata Jungwon.

Namun, ketika Jungwon hendak membuka pintu kamarnya untuk tidur, tiba-tiba... dada ibunya terasa sesak. Napasnya tersengal-sengal. Wajahnya memucat hingga menutup mata. Beliau jatuh ke tanah. BRUK!

"Mami! Apa yang terjadi?! Oh, tidak!" kata Jungwon.

Jungwon berlari dan mengguncang-guncang tubuh ibunya.

"Mami! Bangun! Bangun, Mami sayang! Ini Jungwon, anak Mami! Jungwon akan terbang ke Italia besok!" kata Jungwon sambil menangis, lalu memanggil ayahnya. "Papi, Papi!"
"Ada apa, Jungwon?-- Oh my God!" kata ayah Jungwon yang baru saja pulang dari kantor dan mendapati sang istri tercinta tergolek pingsan di lantai ruang TV rumah mereka di Motostoke. "Jungwon, panggilkan ambulans!"

Ibu Jungwon langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Jungwon termenung di rumah sakit karena ayahnya menemani sang istri tercinta sambil menunggu hasil diagnosis.

Dokter muda yang bernama dr. Nadir itu langsung mengatakan kepada Jungwon kata-kata berikut...

"Jungwon, ibumu terserang penyakit jantung dan harus dioperasi, namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Sang Pencipta memanggil beliau pulang ke surga. Ikhlaskan beliau pergi," kata dr. Nadir dengan mencoba tegar.

Jungwon menangis sejadi-jadinya. Ditatapnya jasad sang ibu yang telah terbujur kaku dan terbungkus selimut, hingga kepala. Ayah dan kakak perempuannya, Adin, ikut menangis.

Jungwon mengikuti pemakaman ibunya. Inilah, kali terakhir dia melihat tubuh ibunya yang dia sayangi. Hujan turun dengan deras, sederas air mata Jungwon. Putra bungsu kesayangan ibunya belum sempat mewujudkan keinginan beliau menonton konser JRB jika mereka menang di Battle of the Bands. Sunghoon dkk. ada di sana, menghibur Jungwon, kendati ikut menangis. Mereka empatis terhadap Jungwon.

"Ikhlasin, Won..." kata Sunghoon.
"Relain, Won... big boys NEVER cry," kata Intak.

Dinasihati seperti itu malah Jungwon emosi dan marah. Dia marah karena ada orang yang tidak hadir di pernikahannya untuk menghiburnya. Jihan. Jihan memang tidak diperbolehkan ayahnya kelayapan di luar dengan sering karena penyakit bawaannya dan juga dilarang berpacaran dengan Jungwon. Tetapi, mereka saling mencintai.

"Gue mau Jihan ada!" amuk Jungwon.

Jungwon kabur dari kerumunan, meluapkan emosinya di danau dekat kuburan.

Jungwon terbangun dengan takut. Matahari terbit dari arah timur dengan cerahnya, namun sejak mengingat kejadian itu dia menjadi kelam seperti mendung.

It hurts so fast
When love goes bad
Until at last
We fade to black

Keesokan harinya, JRB kembali latihan band. Mereka membawakan lagu Circus Mircus - "Lock me in". Sementara itu, Jihan menjadi yang pertama bangun tidur di penginapannya. Syahdu lagu "Lock me in" mengawali aktivitas pagi Jihan.

Rangkuman aktivitas pagi Jihan di penginapan Pegunungan Alpen:
1. Bangun
2. Masuk kamar mandi
3. Mencuci muka
4. Mandi (di bawah pancuran)
5. Berganti pakaian
6. Sarapan

Jihan dibekali sereal yang diberikan Hadi dan Mirna dari Galar sebelum dia berangkat. Karena dia menjadi orang pertama yang bangun di penginapan, Sumin dkk. sampai melongo karena tidak biasanya Jihan bangun sepagi ini.

"Pagi bener lo, Ji," kata Seeun yang baru membuka matanya.

Sumin dkk. langsung duduk menemani Jihan.

"Lo rencananya ngapain hari ini, Ji?" tanya Sumin.
"Gue mau nyamperin Jungwon. Mungkin dia butuh teman bicara," jawab Jihan.
"Lo yakin, Ji? JRB lagi latihan. Kalo lo ajak dia bicara, mereka dikritik bareng sama manajer," kata Yoon.
"JRB kalo latihan suka bahaya. Mereka latihan udah kayak singa," kata J.

Jihan menurut saja.

Tiba-tiba, ponsel Jihan berbunyi nyaring. Ternyata SMS dari Jungwon.

"JIHAN... KE PENGINAPAN AKU... PENTING..."

"Jungwon butuh teman bicara," kata Jihan.

Sumin dkk. kehabisan akal, tetapi mereka mau menemani Jihan ke penginapan JRB.

"OK. Kita temenin lo, tapi kita harus ada di samping lo. Kalo Jungwon kenapa-napa kan kasihan. Kita yang disalahin," kata Seeun.

Akhirnya Sumin dkk. bergiliran mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa, mereka mengenakan baju luar angkasa seperti ibu-ibu mereka, Brave Girls. Jihan mengenakan jaket pink di luar atasan pink dan celana jins biru.

Sesampainya di penginapan JRB...

"Hai, Jihan sayang! Masuk aja, Ji. Pintu nggak dikunci," kata Jihan.

Jihan masuk dan melemparkan senyum kepada Jungwon.

"Aku mau ngomong sesuatu," kata Jungwon.
"Boleh, Won... ngomong aja. Sumin dkk. juga ikut dengerin, kok," kata Jihan.
"Gini... aku tahu dari ibunya Sumin kalo kamu mau yakinin unnie kamu untuk balik ke Galar karena dia harus diselamatkan dari misi yang berbahaya menurut Yujeong noona. Mau aku bantuin? Tapi kamu harus tunggu aku selesai latihan dulu. Tenang, Sumin dkk. nggak akan tahu," kata Jungwon.

Jihan tersenyum mendengar kata-kata manis Jungwon. Dia menempelkan lidahnya ke gigi depan atasnya yang lucu bak kelinci, dan itu membuatnya semakin imut. Dia kemudian menyanyi untuk Jungwon.

(musik: Emma Muscat - "I am what I am")

Tanpa Jihan dan Jungwon sadari, percakapan mereka didengar Sumin dkk. Tetapi, itu tidak masalah, karena bunga-bunga asmara bermekaran di taman hati mereka lagi.

"Waduh, apa yang kita lakuin? Kalo Jungwon mangkir dari latihan, dia kena damprat manajer, dan kita jadi kambing hitam," bisik Sumin kepada teman-temannya.
"Gakpapa, kita masih ada buat Jihan. Kita akan ingetin dia untuk tidak kena pengaruh buruk Jungwon karena dia sendiri juga dilarang pacaran oleh pihak agensi," bisik Seeun.

Jungwon kemudian dipanggil oleh Lily, manajer JRB untuk ikut latihan lagi, namun karena mimpi semalam, dia kurang termotivasi untuk latihan grup. Kecemasan dan depresi menggerogotinya, hingga Jungwon memutuskan pamit ke kamar mandi penginapan.

"Jungwon, latihan!" teriak Lily dari ruang latihan.
"Ji, aku ke kamar mandi dulu. Mau cuci mata. Ntar aku balik lagi," kata Jungwon.

Ternyata Jungwon bukan cuci mata, tetapi membawa gitarnya ke kamar mandi untuk latihan sendirian, ketika seharusnya latihan grup dengan Sunghoon dll. Dia menyanyikan lagu "Stripper" milik Achille Lauro.

(musik: Achille Lauro - "Stripper")

Tindakan Jungwon yang semakin hari semakin aneh disoroti Lily. Jam 2, ketika Jihan dkk. kembali melanjutkan hiking, sikap Jungwon dipertanyakan.

"Jungwon, akhir-akhir ini kamu jadi aneh. Kamu leader JRB. Kenapa kamu sepertinya kurang termotivasi untuk latihan?" tanya Lily.

Jungwon menolak menceritakan yang sebenarnya. Selama ini dia memalsukan senyum karena tidak ingin JRB gagal.

"Jangan cuman hah-heh-hoh, Won. Saya tahu ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kamu," kata Lily. "Kalo kamu belum makan, saya masakin mie. Pancit canton atau Sudarmie nggak masalah," katanya lagi.
"Pancit canton rasa calamansi," kata Jungwon, singkat.
"OK," kata Lily.

Jungwon berjalan gontai lagi ke kamar mandi dan menangis mengingat ibunya di dalam. Dia depresi.

(musik: Sheldon Riley - "Not the same")

Montase kenangan Jungwon bersama sang ibu:
1. Jungwon lahir ke dunia
2. Jungwon disuapi bubur
3. Jungwon naik kereta dorong
4. Jungwon masuk TK
5. Jungwon pergi ke kebun binatang
6. Jungwon pergi ke taman hiburan
7. Jungwon menonton pertandingan sepak bola Motostoke United bersama ibu dan ayahnya
dll.

Ketika menyadari Jungwon berada di kamar mandi lagi, Sunghoon langsung beranjak ke kamar mandi hanya untuk mendapati Jungwon menangis karena depresi.

"Udah, Won... tenang, jangan diinget lagi," kata Sunghoon.
"Satu-satunya orang yang bisa bikin gue tenang dan lupa tentang semua ini cuman Jihan. Gue harus ketemu dia dan yakinin dia untuk membawa unnie-nya balik ke Galar," kata Jungwon.
"Ta-tapi..." omongan Sunghoon terputus.

Jungwon sudah menghilang dari pandangan anggota JRB lain. Seperti yang diduga, dia mangkir latihan demi Jihan.

"Dia mangkir latihan! Apa yang harus kita lakuin, Ly?" tanya Sunghoon kepada Lily.
"Kita jalan ke hutan di kaki pegunungan. Begitu Jungwon sampai di hutan, dia akan kita nasihati habis-habisan. Semua sepertinya demi pacarnya dan teman-temannya yang di tim pemandu sorak itu," kata Lily.
"Setuju," kata Intak, Changwook, Soeun, dan Sieun mengiyakan.

Sementara itu, kembali ke sudut pandang Jihan...

"Ji," kata Sumin.
"Ya, Min?" balas Jihan.
"Lo punya kakak perempuan yang lagi bertugas di sini?" tanya Sumin, penasaran akan Arin.
"Iya. Arin unnie udah tiga tahun di tim penyelamat luar angkasa Sersan Rowoon, dan pangkatnya kopral sekarang," kata Jihan.
"Dan Jungwon mangkir latihan karena mau ngebantuin lo ngeyakinin dia untuk balik ke Galar dan hidup sama lo lagi?" tanya Yoon.
"Iya..." kata Jihan.
"Manajemen JRB emang gitu, Ji. Bahaya. Kalo satu anggota kena skandal, semua anggota bakalan kena skandal bertubi-tubi. Dan mereka bakalan nyalahin pihak lain yang nggak bersangkutan. Kalo Jungwon kenapa-napa, dimarahin manajer, kita bakalan nuduh lo sebagai pengkhianat. Lo harus terus sama kita, Ji. OK?" tanya J.
"OK," kata Jihan.

Jihan dkk. kembali bertos.

Mereka berjalan-jalan dan menikmati pemandangan alam Italia.

(musik: Andromachi - "Ela")

Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Simak kelanjutannya di bagian 4 besok.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun