Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 20: Bukan Hanya Toleran, Kalimantan Barat Juga Sayang Alam

11 November 2024   15:20 Diperbarui: 11 November 2024   15:23 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suku Tionghoa di Kalbar bertutur dalam bahasa Hokkien, Tiochiu, dan Hakka.

Suku Tionghoa memainkan peran besar dalam demografi Kalbar. (sumber: ANTARA News)
Suku Tionghoa memainkan peran besar dalam demografi Kalbar. (sumber: ANTARA News)

Suku Melayu juga memerankan peran tak kalah penting. Mereka terbagi lebih jauh menjadi berbagai sub-suku, seperti Melayu Sambas, Melayu Pontianak, dan Melayu Kayong. Mereka masih melestarikan budaya Melayu yang mereka pegang teguh selama berabad-abad.

Suku Melayu Kalbar. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Melayu Kalbar. (sumber: Indonesia Kaya)

Tetapi, jika ada suku asli yang mendefinisikan Kalimantan secara penuh, kita akan mengucapkan halo kepada... suku Dayak.

Suku Dayak, salah satu suku asli Pulau Kalimantan. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Dayak, salah satu suku asli Pulau Kalimantan. (sumber: Indonesia Kaya)

Apa itu suku Dayak? Suku Dayak adalah grup etnis pribumi yang terutama mendiami Pulau Kalimantan, yang terbagi atas Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Suku Dayak bukanlah satu kelompok etnis, melainkan istilah kolektif untuk berbagai suku dan komunitas, yang masing-masing memiliki bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang berbeda. Beberapa kelompok Dayak utama meliputi suku Ngaju, Iban, dan Kenyah. Di Kalbar, suku Dayak adalah kelompok demografis terbesar, dengan cakupan 34,93% dari populasi Kalbar.

Suku Iban, salah satu sub-suku Dayak yang mendiami Kalimantan Barat. (sumber: Republika)
Suku Iban, salah satu sub-suku Dayak yang mendiami Kalimantan Barat. (sumber: Republika)

Secara tradisional, masyarakat Dayak dikenal dengan kepercayaan animisme mereka, meskipun banyak juga yang telah memeluk agama Kristen atau Islam. Mereka mempraktikkan pertanian subsisten, berburu, dan meramu, seringkali selaras dengan lingkungan hutan mereka.

Saya pernah membaca sebuah buku karangan Erik Lincoln dan Irfan Amalee yang berjudul "Beda Kebudayaan Tetap Berteman", dan di salah satu komik dalam buku tersebut ada secebis informasi tentang suku Dayak. Menurut buku tersebut, anak-anak Dayak tidak bersekolah. Mereka bertelanjang dada dan hidup berburu hasil hutan serta berebut manggis dengan orangutan di pohon. Dan anak perempuannya bermain oper-operan danau atau voli dengan tengkorak orangutan. Bagi mereka ini sudah biasa.

Bicara soal mandau, itu adalah senjata tradisional Dayak. Dan ini adalah saat yang sempurna untuk membicarakan senjata dan rumah tradisional Kalbar. Mandau adalah sejenis pedang atau parang, yang memiliki ciri khas bilah melengkung yang panjangnya dapat bervariasi dari sekitar 50 cm hingga lebih dari satu meter. Bilahnya biasanya terbuat dari besi atau baja, sedangkan gagangnya sering dihiasi ukiran rumit dan terkadang dilapisi bahan seperti tulang atau kayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun