Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Indonesiamu! Episode 16: Selalu Ada Cerita Mengesankan tentang Jawa Timur

13 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:09 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun berada di Jawa Timur, budaya Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (Mataraman) karena pengaruh sejarahnya yang pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Mungkin itulah alasan mengapa dialek bahasa Jawa yang dituturkan orang Madiun lebih dekat ke dialek Jogja-Solo, bahkan dari semua dialek yang dituturkan di Jawa Timur, orang Jogja-Solo lebih mengerti apa yang dituturkan oleh orang Madiun daripada orang Surabaya dan Malang.

Pengaruh Jawa ini juga sangat terasa di Masjid Besar Kuno Taman, Kecamatan Taman.

Masjid Besar Kuno Taman. (sumber: Selingkar Wilis)
Masjid Besar Kuno Taman. (sumber: Selingkar Wilis)

Jalan Pahlawan adalah salah satu jalan utama di Kota Madiun. Dengan panjang sekitar 2,5 km, jalan ini seringkali disebut Malioboro-nya Madiun karena memang mirip Jalan Malioboro di Jogja. Di sinilah penduduk Madiun datang untuk berbelanja, makan-makan, atau hanya sekedar melihat orang dan mobil yang berlalu-lalang. Namun yang seru adalah di sepanjang Jalan Pahlawan, ada miniatur landmark dunia, seperti Menara Eiffel dan Merlion.

Jalan Pahlawan, Malioboro-nya Madiun. (sumber: Jatim - Solopos.com)
Jalan Pahlawan, Malioboro-nya Madiun. (sumber: Jatim - Solopos.com)

34. Kota Malang:
- Kecamatan Blimbing
- Kecamatan Kedungkandang
- Kecamatan Klojen
- Kecamatan Lowokwaru
- Kecamatan Sukun

Jika suatu saat saya pergi ke Jawa Timur untuk pertama kalinya, Malang adalah kota yang ingin pertama kali kunjungi. First off, Malang adalah destinasi pemula untuk mereka yang baru pertama ke Jawa Timur. Mereka yang baru pertama ke Jawa Timur biasanya pergi ke Malang untuk menguji kemampuan tamasya Jawa Timur sebelum melepas roda penolong mereka dan menjelajah lebih jauh ke pegunungan, pantai, dan kota-kota lainnya.

Turun dari Stasiun Malang, Anda akan disambut oleh megahnya Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. Monumen Tugu terletak di tengah Alun-alun Kota Malang, didirikan pada tahun 1946 sebagai simbol kemenangan rakyat Indonesia atas penjajah Belanda di wilayah Malang. Monumen ini memiliki bentuk yang unik, menyerupai bunga teratai yang sedang mekar, melambangkan kesucian dan keindahan.

Monumen Tugu berdiri tegak di depan Balai Kota Malang, bangunan yang memiliki gaya arsitektur yang khas, perpaduan gaya kolonial dan modern. Balai Kota Malang adalah pusat pemerintahan Kota Malang, tempat berlangsungnya berbagai kegiatan pemerintahan, seperti ulang tahun kota atau pesta rakyat lainnya.

Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. (sumber: Tripadvisor)
Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. (sumber: Tripadvisor)

Di belakang Balai Kota Malang, terdapat Museum Malang Tempo Doeloe. Museum ini menceritakan sejarah Kota Malang, mulai dari zaman prasejarah, kolonial, hingga sekarang. Koleksi yang dipamerkan meliputi arca, perhiasan, peralatan rumah tangga kuno, dll. Ada juga berbagai diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kota Malang. Adapun kota yang dijuluki Kota Bunga ini berdiri sejak 1 April 1914, menjadikannya salah satu kota tertua di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun