Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Indonesiamu! Episode 16: Selalu Ada Cerita Mengesankan tentang Jawa Timur

13 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:09 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Di serial "Kenali Indonesiamu" episode kali ini, kita akan menutup perjalanan kita di Pulau Jawa dengan membahas provinsi paling timur di pulau ini, yaitu Jawa Timur (obviously). Mama saya tercinta, walaupun beliau lahir dan besar di Jakarta, memiliki family roots di Jawa Timur tepatnya Kota Madiun. Tetapi Madiun hanya secebis kecil dari Provinsi Jawa Timur. Setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur memiliki cerita tersendiri yang membedakan mereka satu sama lain. Nanti kita akan lihat.

Selama 25 tahun hidup, satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang BELUM PERNAH sama sekali saya kunjungi adalah Jawa Timur, dan itu membuat saya sangat sedih, namun Insya Allah, postingan ini akan mengobati kesedihan saya yang belum pernah mengunjungi provinsi ini. Oh, God, I would love to go to Malang.

Obviously banyak sekali yang akan kita bahas tentang Jawa Timur di sini, jadi postingan ini tidak mungkin selesai dalam sehari, jadi mohon maklum, saya juga akan mengambil waktu istirahat di sela-sela pembahasan.

Data singkat Provinsi Jawa Timur:
Ibukota: Surabaya
Luas: 48.033 km2
Populasi: 41.644.099 jiwa (terbanyak penduduknya kedua di Indonesia)
Demografi:
- Agama: 97,17% Islam, 2,37% Kristen, 0,27% Hindu, 0,18% Buddha, 0,01% lainnya
- Suku bangsa: Jawa, Madura, Tengger, Osing
- Bahasa: Jawa, Madura
Slogan pariwisata: Forget the Rest, Come to the Best (Lupakan Sisanya, Datanglah ke yang Terbaik)
Lagu daerah: "Rek ayo rek", "Keraban sape", "Tanduk majeng", dll.
Rumah adat: rumah Joglo
Senjata tradisional: keris, clurit
Flora identitas: bunga sedap malam
Fauna identitas: ayam bekisar
Puncak tertinggi: Gunung Semeru (3.676 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Bengawan Solo (600 km)
Makanan khas: rawon, rujak cingur, tahu telur, dll.
Cerita rakyat: Keong Mas, Cindelaras, Dongeng si Penjual Kucing, dll.
Pahlawan nasional: Untung Suropati, H.O.S. Tjokroaminoto, Dr. Soetomo, Letjen Haryono, dll.

Kita akan membahas ini lebih detail. Tetapi sebelumnya...

1. Jawa Timur dari Segi Geografi Fisik dan Ekonomi
Secara geografis, Jawa Timur berbatasan dengan beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Laut Jawa di utara, Samudera Hindia di selatan, Provinsi Jawa Tengah di barat, dan dipisahkan dengan Bali oleh Selat Bali di timur. Ibukotanya adalah Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.

Selat Madura memisahkan daratan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, yang merupakan pulau terbesar di Jawa Timur. Sekitar 150 km sebelah utara Pulau Jawa, terdapat Pulau Bawean, yang mana secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Gresik. Selain itu, di sebelah timur Madura, terdapat gugusan pulau-pulau, yaitu Kepulauan Kangean, Kepulauan Masalembu, Pulau Nusa Barung, dan Pulau Sempu.

Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tiga zona, yaitu zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi di bagian tengah mencakup wilayah Ngawi, Blitar, Malang, dan Bondowoso, serta memiliki tanah yang cukup subur. Di bagian utara, yang mencakup Bojonegoro, Tuban, Gresik, dan Madura, terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. Di Jawa Timur, Pegunungan Kapur Utara mencakup wilayah Tuban, Bojonegoro bagian utara, dan Lamongan bagian barat. Sedangkan Pegunungan Kendeng mencakup wilayah Bojonegoro, Madiun bagian utara, Nganjuk bagian utara, Lamongan bagian selatan, dan Mojokerto. Kedua pegunungan ini mereka bagi dengan Jawa Tengah.

Puncak tertinggi di Jawa Timur:

1. Gunung Semeru (3.676 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo

Gunung Semeru, puncak tertinggi di Jawa Timur. (sumber: ANTARA News)
Gunung Semeru, puncak tertinggi di Jawa Timur. (sumber: ANTARA News)
Puncak Gunung Semeru bernama Mahameru dan kawahnya bernama Jonggring Salako. Gunung ini terdapat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan termasuk gunung berapi strato kuarter aktif dengan kubah lava. Mencapai puncaknya dapat dilakukan dengan melalui jalur pendakian via Pasar Tumpang, Malang atau Ranupani, Lumajang.

2. Gunung Arjuno (3.339 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu

Gunung Arjuno menjulang tinggi di Malang. (sumber: Radar Malang)
Gunung Arjuno menjulang tinggi di Malang. (sumber: Radar Malang)

Puncak Gunung Arjuno dinamakan Ogal Agil. Untuk mencapainya, kita dapat mendaki gunung ini via Lawang, Tretes, Batu, atau Karangploso. Gunung ini terletak di gugusan Pegunungan Arjuno-Welirang.

3. Gunung Raung (3.332 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Lumajang

Seorang pendaki wanita di puncak Gunung Raung. (sumber: IDN Times)
Seorang pendaki wanita di puncak Gunung Raung. (sumber: IDN Times)
Gunung Raung adalah gunung berapi tipe strato yang memiliki kawah berbentuk kaldera. Untuk mencapai puncak gunung ini, kita dapat menempuh jalur pendakian Gunung Raung via Desa Sumberwringin, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

4. Gunung Lawu (3.265 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)

Gunung Lawu memisahkan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. (sumber: Wikimedia Commons)
Gunung Lawu memisahkan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. (sumber: Wikimedia Commons)
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan yang tertinggi adalah Hargo Dumilah. Untuk mencapai puncaknya, ada jalur pendakian via Cemoro Kandang di Karanganyar, Cemoro Sewu di Magetan, dan Candi Cetho di Karanganyar.

5. Gunung Welirang (3.156 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu

Gunung Welirang. (sumber: Clicks.id)
Gunung Welirang. (sumber: Clicks.id)

Gunung yang masuk dalam pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo ini adalah gunung berapi strato tipe A dengan kawah belerang yang masih aktif ditambang. Puncak gunung ini dapat digapai dengan melewati jalur pendakian via Desa Claket di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, yang menjadi salah satu tempat wisata andalan di Jawa Timur.

6. Gunung Argopuro (3.008 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo

Gunung Argopuro. (sumber: Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan)
Gunung Argopuro. (sumber: Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan)

Gunung Argopuro adalah salah satu gunung berapi yang saat ini sudah tidak aktif. Salah satu puncaknya yang terkenal adalah Puncak Rengganis, yang dapat digapai lewat jalur pendakian via basecamp Baderan di Situbondo atau basecamp Bremi di Probolinggo.

7. Gunung Butak (2.868 mdpl)
Wilayah cakupan: Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar

Gunung Butak. (sumber: sepasangcarrier.com)
Gunung Butak. (sumber: sepasangcarrier.com)

Menggapai puncak Gunung Butak dapat dilakukan dengan melewati jalur pendakian via Panderman di Kota Batu, via Desa Gading Kulon di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, via Gunung Kawi, atau via Sirah Kencong di Blitar.

Gunung terpenting lainnya di Jawa Timur termasuk Gunung Bromo, Gunung Kelud, dan Gunung Wilis (bukan Bruce Willis).

Sungai terpanjang di Jawa Timur adalah Sungai Bengawan Solo, yang melintasi tiga provinsi: Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur sepanjang 600 km, menjadikannya sungai terpanjang di Pulau Jawa. Namun, sungai terpanjang yang sepenuhnya terletak di Jawa Timur, yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa, adalah Sungai Brantas. Sungai ini berhulu di kaki Gunung Anjasmoro, Kota Batu, dan mengalir sepanjang 320 km di Kali Mas, Kali Porong, Selat Madura.

Sungai Brantas adalah sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa. (sumber: Unair)
Sungai Brantas adalah sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa. (sumber: Unair)

Setiap provinsi di Indonesia memiliki flora dan fauna identitas yang membuat mereka stand out dari satu sama lain. Untuk Jawa Timur, kita akan berkenalan dengan bunga sedap malam sebagai flora identitas dan ayam bekisar sebagai fauna identitas.

Bunga sedap malam (Agave amica) adalah tumbuhan hijau abadi dari famili Asparagaceae yang menjadi flora identitas Jawa Timur. Bunga ini dinamakan demikian karena memiliki ciri khas mekar di malam hari dan mengeluarkan bau yang khas. Konon, bunga sedap malam dapat menarik perhatian makhluk halus dan aromanya kerap dijadikan salah satu pertanda adanya hal gaib. Selain itu pula, bunga ini dapat disuling menjadi minyak esensial yang digunakan sebagai aromaterapi dan bahan baku pada parfum, serta bersifat afrodisiak atau meningkatkan gairah seksual.

Bunga sedap malam juga dijadikan bahan baku masakan seperti kimlo dan tekwan.

Bunga sedap malam, flora identitas Provinsi Jawa Timur. (sumber: Alodokter)
Bunga sedap malam, flora identitas Provinsi Jawa Timur. (sumber: Alodokter)

Adapun fauna identitas Jawa Timur adalah ayam bekisar. Ayam ini adalah hasil perkawinan antara ayam hutan hijau jantan (Gallus gallus) dan ayam kampung atau ayam buras betina (Gallus gallus domesticus). Ayam bekisar memiliki suara kokok yang khas, bentuk tubuh yang kecil, bulu leher bulat lonjong di bagian ujungnya, serta merupakan salah satu spesies ayam hias yang paling diincar pecinta ayam hias. Sayangnya saat ini populasinya di alam liar semakin sedikit karena kerap sedikit. Oleh karena itu, usaha penangkaran ayam bekisar masih terus diupayakan hingga saat ini, termasuk di Pulau Kangean, Sumenep, Madura.

Ayam bekisar, fauna identitas Provinsi Jawa Timur yang berwarna-warni. (sumber: Siarindo Media)
Ayam bekisar, fauna identitas Provinsi Jawa Timur yang berwarna-warni. (sumber: Siarindo Media)

Dari segi perekonomian, Jawa Timur merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia menurut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setelah DKI Jakarta, dengan PDRB senilai Rp2.953,33 triliun pada tahun 2023.

Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, salah satunya adalah galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia, yaitu PT. PAL Indonesia yang berkantor pusat di Surabaya. Melalui anak usahanya, PT. PAL menyediakan jasa manajemen kapal, pengawakan dan penyewaan kapal, agen pengapalan, serta perencanaan perawatan kapal. Perusahaan ini juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta untuk mendukung kegiatan bisnisnya.

PT. PAL Indonesia di Surabaya. Perusahaan ini adalah galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia, dan membuat berbagai macam kapal seperti kapal patroli, kapal selam, dan kapal pesiar. (sumber: Publikasi PT. PAL Indonesia)
PT. PAL Indonesia di Surabaya. Perusahaan ini adalah galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia, dan membuat berbagai macam kapal seperti kapal patroli, kapal selam, dan kapal pesiar. (sumber: Publikasi PT. PAL Indonesia)
Di Probolinggo, terdapat sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kecamatan Paiton. PLTU bekerja dengan memanfaatkan uap air untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. PLTU Paiton merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia yang mana menghasilkan listrik sebesar sekitar 13.500 GWh per tahun, dan kontribusi listrik yang dihasilkannya sekitar 10% terhadap konsumsi listrik tahunan di Pulau Jawa.

Meskipun cara kerja PLTU kerap menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara, namun PLTU Paiton ramah lingkungan.

PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo. (sumber: Gatra.com)
PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo. (sumber: Gatra.com)

Transportasi juga memainkan peran besar dalam perekonomian Jawa Timur. Jaringan jalan tol bebas hambatan di Jawa Timur meliputi Jalan Tol Surabaya-Gempol, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, dan Pasuruan-Probolinggo yang menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian utara dan tengah dengan wilayah selatan dan timur; Jalan Tol Surabaya-Gresik dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar yang menghubungkan bagian tengah dan selatan dengan utara; serta Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Mojokerto-Kertosono, Kertosono-Ngawi, dan Ngawi-Solo yang menghubungkan Jawa Timur dengan Jawa Tengah.

Jalan Tol Surabaya-Gempol, salah satu jalan tol bebas hambatan di Jawa Timur. (sumber: HARIAN DISWAY)
Jalan Tol Surabaya-Gempol, salah satu jalan tol bebas hambatan di Jawa Timur. (sumber: HARIAN DISWAY)
Jembatan Suramadu menghubungkan antara Kota Surabaya dengan Pulau Madura yang terpisahkan oleh Selat Madura. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan telah resmi digunakan sejak 11 Juni 2009 untuk mempermudah perjalanan bagi mereka yang hendak pulang kampung ke Madura.

Jembatan Suramadu, penghubung antara Kota Surabaya dan Pulau Madura. (sumber: Indonesia Kaya)
Jembatan Suramadu, penghubung antara Kota Surabaya dan Pulau Madura. (sumber: Indonesia Kaya)
Jaringan bus antarkota juga menghubungkan kota-kota di Jawa Timur. Terminal bus terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, adalah Terminal Purabaya di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Di sinilah para pelancong yang bepergian ke Surabaya berhenti jika pergi dengan bus, karena merupakan gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat, selatan, dan timur.

Terminal Purabaya, perhentian bagi mereka yang pergi ke Surabaya dengan bus. (sumber: detik.com)
Terminal Purabaya, perhentian bagi mereka yang pergi ke Surabaya dengan bus. (sumber: detik.com)
Kereta api juga memainkan peran yang tak kalah penting dalam transportasi Jawa Timur. Dikatakan bahwa sistem perkeretaapian di Jawa Timur sudah dibangun sejak era kolonial Hindia Belanda. Mereka yang pergi ke Jawa Timur dengan kereta api, biasanya turun di beberapa stasiun seperti Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Surabaya Pasarturi.

Stasiun Surabaya Gubeng, salah satu stasiun kereta api terpenting di Jawa Timur. (sumber: kereta - Republika)
Stasiun Surabaya Gubeng, salah satu stasiun kereta api terpenting di Jawa Timur. (sumber: kereta - Republika)
Jika bicara soal transportasi laut, Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang terletak di Surabaya. Di sinilah kapal-kapal datang dan pergi, dari pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, dan sebagai pusat perdagangan di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) serta Jawa Timur.

Pelabuhan Tanjung Perak, terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia. (sumber: ANTARA Jatim News)
Pelabuhan Tanjung Perak, terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia. (sumber: ANTARA Jatim News)
Namun, jika ingin perjalanan yang lebih singkat dari Jakarta ke Surabaya, kita dapat naik pesawat. Penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya dapat ditempuh hanya dalam waktu 1 jam 25 menit. Bandara Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I, dan namanya diambil dari nama salah seorang pahlawan nasional Indonesia, yaitu Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri Indonesia terakhir yang mengusulkan pembangunan bandara ini. Bandara ini melayani sekitar 500 pesawat per hari pada tahun 2019.

Bandara Internasional Juanda di Surabaya. (sumber: ANTARA News)
Bandara Internasional Juanda di Surabaya. (sumber: ANTARA News)
Selain Bandara Juanda, beberapa bandara penting lainnya di Jawa Timur termasuk Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro di Jember, Bandara Iswahyudi di Magetan, dan Bandara Trunojoyo di Sumenep.

Bandara Dhoho di Kediri. (sumber: detik.com)
Bandara Dhoho di Kediri. (sumber: detik.com)

2. Jawa Timur dari Segi Administratif
Sekarang kita akan berkenalan dengan 38 kabupaten dan kota yang membentuk Jawa Timur. Jumlah ini membuat Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah divisi administratif terbanyak di Indonesia. Saya juga akan membeberkan fakta-fakta tentang ke-38 kabupaten dan kota ini yang banyak orang tidak tahu.

** KABUPATEN **

1. Kabupaten Bangkalan (Bangkalan):
- Kecamatan Arosbaya
- Kecamatan Bangkalan
- Kecamatan Blega
- Kecamatan Burneh
- Kecamatan Galis
- Kecamatan Geger
- Kecamatan Kamal
- Kecamatan Klampis
- Kecamatan Kokop
- Kecamatan Konang
- Kecamatan Kwanyar
- Kecamatan Labang
- Kecamatan Modung
- Kecamatan Sepulu
- Kecamatan Socah
- Kecamatan Tanah Merah
- Kecamatan Tanjung Bumi
- Kecamatan Tragah

Bangkalan dikenal sebagai salah satu pusat produksi tekstil tradisional di Jawa Timur. Kain tenun, batik, dan songket khas Madura banyak dihasilkan di sini. Bahkan, ada beberapa desa yang penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagai pengrajin tekstil.

Sebelum menjadi bagian dari wilayah Indonesia, Bangkalan pernah menjadi pusat kerajaan kuno. Beberapa peninggalan sejarah seperti makam kuno dan situs-situs bersejarah lainnya masih dapat ditemukan di beberapa wilayah. Salah satunya adalah kompleks Makam Air Mata Ratu Ibu di Kecamatan Arosbaya, yang merupakan tempat peristirahatan bangsawan Madura. Salah satunya adalah Kanjeng Ratu Ibu Syarifah Ambami, putri Panembahan Ronggo dan keturunan Sunan Giri ke-5, serta permaisuri dari Adipati Cakraningrat I.

Makam Air Mata Ratu Ibu, kompleks tempat peristirahatan bangsawan Madura. (sumber: IDN Times Jatim)
Makam Air Mata Ratu Ibu, kompleks tempat peristirahatan bangsawan Madura. (sumber: IDN Times Jatim)

Bangkalan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai geopark. Formasi batuan unik, seperti Bukit Jaddih dengan tebing tanah liat berwarna-warni, menjadi daya tarik tersendiri bagi para geolog dan wisatawan. Mirip dengan Pamukkale di Turki.

Bukit Jaddih yang mirip Pamukkale di Turki. (sumber: Tripadvisor)
Bukit Jaddih yang mirip Pamukkale di Turki. (sumber: Tripadvisor)

Sebagai salah satu daerah dengan penduduk mayoritas Muslim, Bangkalan memiliki akar budaya Islam yang sangat kuat. Banyak tradisi dan kebiasaan masyarakat yang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Kuatnya pengaruh ajaran Islam di sini dapat dilihat dari salah satu masjid terindah dan termegah di Bangkalan, yaitu Masjid Syaichona Kholil.

Masjid Syaichona Kholil, Bangkalan. (sumber: TvOneNews)
Masjid Syaichona Kholil, Bangkalan. (sumber: TvOneNews)

2. Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi):
- Kecamatan Bangorejo
- Kecamatan Banyuwangi
- Kecamatan Blimbingsari
- Kecamatan Cluring
- Kecamatan Gambiran
- Kecamatan Genteng
- Kecamatan Giri
- Kecamatan Glagah
- Kecamatan Glenmore
- Kecamatan Kabat
- Kecamatan Kalibaru
- Kecamatan Kalipuro
- Kecamatan Licin
- Kecamatan Muncar
- Kecamatan Pesanggaran
- Kecamatan Purwoharjo
- Kecamatan Rogojampi
- Kecamatan Sempu
- Kecamatan Siliragung
- Kecamatan Singojuruh
- Kecamatan Songgon
- Kecamatan Srono
- Kecamatan Tegaldlimo
- Kecamatan Tegalsari
- Kecamatan Wongsorejo

Banyuwangi terletak di pantai timur Jawa Timur. Salah satu daya tariknya terdapat pada keindahan alamnya yang menakjubkan, seperti Kawah Ijen, danau kawah terbesar di Indonesia. Di sini, ada banyak penambang belerang yang turun ke kawah untuk menambang bahan baku asam sulfat atau pupuk ini.

Kawah Ijen, danau kawah terbesar di Indonesia. (sumber: Inilah.com)
Kawah Ijen, danau kawah terbesar di Indonesia. (sumber: Inilah.com)
Banyuwangi juga merupakan rumah bagi Taman Nasional Alas Purwo, yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo. Ekosistem yang ada di Taman Nasional Alas Purwo adalah hutan hujan tropis, dan juga mencakup ekosistem hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput. Taman nasional ini berbatasan langsung dengan Pulau Bali.

Taman Nasional Alas Purwo. (sumber: Tripadvisor)
Taman Nasional Alas Purwo. (sumber: Tripadvisor)

Taman Nasional Alas Purwo juga merupakan tempat dilangsungkannya ritual Pagerwesi bagi umat Hindu, tepatnya di Pura Luhur Giri Salaka. Hari Raya Pagerwesi dirayakan setiap hari Rabu Kliwon wuku Sinta untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta).

Pura Luhur Giri Salaka di Taman Nasional Alas Purwo. (sumber: Tripadvisor)
Pura Luhur Giri Salaka di Taman Nasional Alas Purwo. (sumber: Tripadvisor)

Pantai Plengkung atau G-Land juga terletak dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Pantai ini dapat dicapai selama setengah hari perjalanan darat dari Bali, dan juga merupakan salah satu destinasi wisata selancar terbaik Indonesia. Di film "Kulari ke Pantai" yang dirilis tahun 2018, Sam, seorang gadis cilik dari Rote, berencana mengadakan perjalanan darat bersama ibunya dan sepupunya, Happy, dari Jakarta langsung ke G-Land, untuk menjumpai peselancar idolanya, Kailani Johnson.

Pantai Plengkung atau G-Land, salah satu destinasi selancar terbaik Indonesia, di Banyuwangi. (sumber: Good News from Indonesia)
Pantai Plengkung atau G-Land, salah satu destinasi selancar terbaik Indonesia, di Banyuwangi. (sumber: Good News from Indonesia)

Banyuwangi juga merupakan rumah bagi suku Osing, salah satu sub-suku Jawa yang hidup di beberapa kecamatan di sini. Mereka hidup di Desa Adat Osing Kemiren, sebuah desa wisata yang sengaja dibangun sebagai pelestarian kearifan lokal suku Osing. Nanti akan kita bahas lebih mendalam di pembahasan mengenai Jawa Timur dari segi sosial budaya.

Desa Adat Osing Kemiren. (sumber: Travel - TEMPO.co)
Desa Adat Osing Kemiren. (sumber: Travel - TEMPO.co)

3. Kabupaten Blitar (Kanigoro):
- Kecamatan Bakung
- Kecamatan Binangun
- Kecamatan Doko
- Kecamatan Gandusari
- Kecamatan Garum
- Kecamatan Kademangan
- Kecamatan Kanigoro
- Kecamatan Kesamben
- Kecamatan Nglegok
- Kecamatan Panggungrejo
- Kecamatan Ponggok
- Kecamatan Sanankulon
- Kecamatan Selorejo
- Kecamatan Selopuro
- Kecamatan Srengat
- Kecamatan Sutojayan
- Kecamatan Talun
- Kecamatan Udanawu
- Kecamatan Wates
- Kecamatan Wlingi
- Kecamatan Wonodadi
- Kecamatan Wonotirto

Kabupaten Blitar memiliki julukan "The Land of Kings" karena sejarah panjangnya yang terkait dengan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Kompleks Pemakaman Raja Nusantara di Candi Penataran adalah bukti nyata dari kekayaan sejarah ini. Sejak 19 Oktober 1995, Candi Penataran telah diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi, diperkirakan bahwa candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan hingga masa pemerintahan Wikramawardhana, Maharaja ke-6 Kerajaan Majapahit.

Candi Penataran di Kabupaten Blitar. (sumber: Pemkab Blitar)
Candi Penataran di Kabupaten Blitar. (sumber: Pemkab Blitar)

Kabupaten Blitar juga merupakan rumah bagi Majelis Taklim Sabilu Taubah yang didirikan oleh Gus Iqdam, salah satu da'i favorit saya. Seperti Gus Baha, Gus Iqdam juga merupakan salah satu da'i nasional yang masih melestarikan bahasa Jawa ketika berdakwah.

Gus Iqdam, pendiri Majelis Taklim Sabilu Taubah, Kabupaten Blitar. (sumber: detik.com)
Gus Iqdam, pendiri Majelis Taklim Sabilu Taubah, Kabupaten Blitar. (sumber: detik.com)

4. Kabupaten Bojonegoro (Bojonegoro):
- Kecamatan Balen
- Kecamatan Baureno
- Kecamatan Bojonegoro
- Kecamatan Bubulan
- Kecamatan Dander
- Kecamatan Gayam
- Kecamatan Gondang
- Kecamatan Kalitidu
- Kecamatan Kanor
- Kecamatan Kapas
- Kecamatan Kasiman
- Kecamatan Kadewan
- Kecamatan Kedungadem
- Kecamatan Kepohbaru
- Kecamatan Malo
- Kecamatan Margomulyo
- Kecamatan Ngambon
- Kecamatan Ngasem
- Kecamatan Ngraho
- Kecamatan Padangan
- Kecamatan Purwosari
- Kecamatan Sekar
- Kecamatan Sugihwaras
- Kecamatan Sukosewu
- Kecamatan Sumberejo
- Kecamatan Tambakrejo
- Kecamatan Temayang
- Kecamatan Trucuk

Selain kaya akan minyak bumi, Bojonegoro juga memiliki potensi energi panas bumi yang cukup besar. Wilayah ini dianggap sebagai salah satu kawasan prospektif untuk pengembangan energi terbarukan di Jawa Timur.

Salah satu fenomena alam di Bojonegoro berupa api abadi yang tidak pernah padam, Kayangan Api, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Api ini dipercaya memiliki kekuatan mistis dan sering dijadikan tempat ritual. Mirip dengan Api Abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan.

Kayangan Api, tempat wisata api abadi di Bojonegoro. (sumber: ANTARA Foto)
Kayangan Api, tempat wisata api abadi di Bojonegoro. (sumber: ANTARA Foto)

Selain itu, Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, tepatnya dengan Kabupaten Blora. Bojonegoro dijuluki Lumbung Pangan dan Energi Nasional karena tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi, tetapi juga merupakan lumbung padi Jawa Timur. Selain itu, peternakan sapi perah juga menjadi salah satu sektor penting di wilayah ini.

Gapura Selamat Datang di Kabupaten Bojonegoro. (sumber: SuaraBanyuurip.com)
Gapura Selamat Datang di Kabupaten Bojonegoro. (sumber: SuaraBanyuurip.com)

5. Kabupaten Bondowoso (Bondowoso):
- Kecamatan Binakal
- Kecamatan Bondowoso
- Kecamatan Botolinggo
- Kecamatan Cermee
- Kecamatan Curahdami
- Kecamatan Grujugan
- Kecamatan Jambesari Darus Sholah
- Kecamatan Klabang
- Kecamatan Maesan
- Kecamatan Pakem
- Kecamatan Prajekan
- Kecamatan Pujer
- Kecamatan Sempol
- Kecamatan Sukosari
- Kecamatan Sumberwringin
- Kecamatan Taman Krocok
- Kecamatan Tamanan
- Kecamatan Tapen
- Kecamatan Tegalampel
- Kecamatan Tenggarang
- Kecamatan Tlogosari
- Kecamatan Wringin
- Kecamatan Wonosari

Bondowoso juga dikenal sebagai "Republik Kopi" karena memiliki perkebunan kopi arabika yang luas dan berkualitas tinggi. Kopi Bondowoso memiliki cita rasa yang khas dan banyak diminati oleh penikmat kopi.

Petani kopi arabika di Bondowoso. (sumber: ANTARA News)
Petani kopi arabika di Bondowoso. (sumber: ANTARA News)

Mayoritas penduduk Bondowoso adalah suku Madura, sehingga budaya Madura sangat kental terasa di daerah ini. Tradisi dan adat istiadat suku Madura masih dilestarikan hingga saat ini. Ups, tetapi itu pembahasan nanti.

Bondowoso memiliki sejarah yang panjang dan menarik, salah satunya adalah kisah Ki Ronggo, seorang tokoh penting dalam sejarah Jawa. Ki Ronggo, yang diyakini sebagai bupati pertama Bondowoso, dimakamkan di Bondowoso dan makamnya menjadi salah satu tempat ziarah. Selain makam Ki Ronggo, Bondowoso juga memiliki beberapa peninggalan sejarah lainnya, seperti bangunan kuno dan situs purbakala.

Makam Ki Ronggo, bupati pertama Bondowoso. (sumber: detik.com)
Makam Ki Ronggo, bupati pertama Bondowoso. (sumber: detik.com)

Bondowoso juga memiliki museum kereta api, yang sebelumnya merupakan stasiun kereta api. Setelah ditutup pada tahun 2004, Stasiun Bondowoso dialihfungsikan sebagai Museum Kereta Api Bondowoso pada tahun 2016, dan merupakan museum perkeretaapian Indonesia ketiga setelah Museum Kereta Api Ambarawa dan Museum Kereta Api Sawahlunto.

Museum Kereta Api Bondowoso. (sumber: kreta.id)
Museum Kereta Api Bondowoso. (sumber: kreta.id)

6. Kabupaten Gresik (Gresik):
- Kecamatan Balongpanggang
- Kecamatan Benjeng
- Kecamatan Bungah
- Kecamatan Cerme
- Kecamatan Driyorejo
- Kecamatan Duduk Sampeyan
- Kecamatan Dukun
- Kecamatan Gresik
- Kecamatan Kebomas
- Kecamatan Kedamean
- Kecamatan Manyar
- Kecamatan Menganti
- Kecamatan Panceng
- Kecamatan Sangkapura
- Kecamatan Sidayu
- Kecamatan Tambak
- Kecamatan Ujung Pangkah
- Kecamatan Wringinanom

Gresik dianggap sebagai salah satu gerbang utama menuju Kota Surabaya, dan tergabung dalam kawasan metropolitan Gerbangkertosusila.

Gresik tidak hanya daratan utama, tetapi juga memiliki Pulau Bawean yang terletak sekitar 150 kilometer di lepas pantai utara Jawa. Pulau ini memiliki keunikan tersendiri, mulai dari flora dan fauna endemik seperti rusa bawean hingga budaya masyarakatnya yang khas. Harun Thohir, salah satu pahlawan revolusi Indonesia, lahir di Pulau Bawean.

Pulau Bawean, surga tersembunyi di Gresik. (sumber: Wisatabagus.com)
Pulau Bawean, surga tersembunyi di Gresik. (sumber: Wisatabagus.com)

Gresik memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Beberapa Wali Songo, termasuk Sunan Giri, pernah tinggal dan berdakwah di daerah ini. Makam Sunan Giri menjadi salah satu tempat ziarah yang terkenal. Beliaulah pencipta lagu anak-anak tradisional Jawa, "Padang bulan".

Makam Sunan Giri di Gresik. (sumber: Disparekrafbudpora Gresik)
Makam Sunan Giri di Gresik. (sumber: Disparekrafbudpora Gresik)
Salah satu makam wali lainnya di Gresik adalah makam Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim. Beliau adalah pemimpin Wali Songo generasi pertama dalam penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Beliau dimakamkan di Desa Gapuro Sukolilo, di mana makam beliau menjadi tempat berziarah dan memberikan penghormatan kepada beliau. Setelah Sunan Gresik wafat, kepemimpinan Wali Songo diteruskan oleh penerusnya, yaitu Sunan Ampel.

Makam Sunan Gresik di Desa Gapuro Sukolilo. (sumber: Disparekrafbudpora Gresik)
Makam Sunan Gresik di Desa Gapuro Sukolilo. (sumber: Disparekrafbudpora Gresik)
Gresik dikenal sebagai salah satu pusat industri semen terbesar di Indonesia. Pabrik semen pertama dan terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik, berlokasi di sini. Sesuai slogannya, Semen Gresik dikenal kokoh tak tertandingi.

7. Kabupaten Jember (Jember):
- Kecamatan Ajang
- Kecamatan Ambulu
- Kecamatan Arjasa
- Kecamatan Bangsalsari
- Kecamatan Balung
- Kecamatan Gumukmas
- Kecamatan Jelbuk
- Kecamatan Jenggawah
- Kecamatan Jombang
- Kecamatan Kalisat
- Kecamatan Kaliwates
- Kecamatan Kencong
- Kecamatan Ledokombo
- Kecamatan Mayang
- Kecamatan Mumbulsari
- Kecamatan Pakusari
- Kecamatan Panti
- Kecamatan Patrang
- Kecamatan Puger
- Kecamatan Rambipuji
- Kecamatan Semboro
- Kecamatan Silo
- Kecamatan Sukorambi
- Kecamatan Sukowono
- Kecamatan Sumberbaru
- Kecamatan Sumberjambe
- Kecamatan Sumbersari
- Kecamatan Tanggul
- Kecamatan Tempurejo
- Kecamatan Umbulsari
- Kecamatan Wuluhan

Selain dikenal sebagai Kota Seribu Gumuk, Jember dikenal karena industri tembakau mereka. Rerata produksi potongan tembakau di kota ini menyentuh 600 juta per tahun. Bahkan untuk merayakan industri tembakau di Jember, didirikan Museum Tembakau Jember yang diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi petaninya.

Museum Tembakau Jember. (sumber: Vakansi.co)
Museum Tembakau Jember. (sumber: Vakansi.co)

Terletak di kawasan pantai selatan Pulau Jawa membuat Jember terkenal akan potensi wisata pantainya. Salah satu yang paling penting dan terkenal adalah Pantai Watu Ulo, di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Watu Ulo dalam bahasa Jawa artinya batu ular.

Watu Ulo, salah satu pantai terindah di Jember. (sumber: Ceritakita - Viva)
Watu Ulo, salah satu pantai terindah di Jember. (sumber: Ceritakita - Viva)
Dua public figure terkenal asal Jember ada kaitan erat dengan serial Indonesian Idol, yaitu Anang Hermansyah dan Tiara Andini. Mas Anang dijuluki "Mr. Aku Sih Yes" karena kata-kata khas beliau selama menjadi judge di acara tersebut sejak pertama kali mengemban poisisi tersebut di musim keempat pada tahun 2007. Suami kepada Ashanty ini memang berasal dari Jember. Jika dibandingkan dengan serial Produce, Mas Anang ini seperti Lee Seok-hoon, mentor vokal di serial tersebut.

Anang Hermansyah, si
Anang Hermansyah, si "Mr. Aku Sih Yes", berasal dari Jember. (sumber: detik.com)

Tiara Andini membuat masyarakat Jember bahagia ketika dia berhasil menyabet medali perak di Indonesian Idol X pada tahun 2020 lalu. Sekarang dia sukses menjadi salah satu solois pop wanita tersukses di Indonesia. Tak hanya cantik, Tiara juga berbakat. Walaupun harus puas menyabet juara dua di bawah Lyodra, Tiara berhasil melahirkan lagu-lagu seperti "Maafkan aku", "Merasa indah", "Menjadi dia", "Tega", dan "Kupu-kupu". Dia juga merupakan alumna Universitas Multimedia Nusantara Gading Serpong, jurusan Ilmu Komunikasi.

Tiara Andini, putri asli Jember yang meraih medali perak di Indonesian Idol X. (sumber: Universitas Multimedia Nusantara)
Tiara Andini, putri asli Jember yang meraih medali perak di Indonesian Idol X. (sumber: Universitas Multimedia Nusantara)
8. Kabupaten Jombang (Jombang):
- Kecamatan Bandarkedungmulyo
- Kecamatan Bareng
- Kecamatan Diwek
- Kecamatan Gudo
- Kecamatan Jogoroto
- Kecamatan Jombang
- Kecamatan Kabuh
- Kecamatan Kesamben
- Kecamatan Kudu
- Kecamatan Megaluh
- Kecamatan Mojoagung
- Kecamatan Mojowarno
- Kecamatan Ngoro
- Kecamatan Ngusikan
- Kecamatan Perak
- Kecamatan Peterongan
- Kecamatan Plandaan
- Kecamatan Ploso
- Kecamatan Sumobito
- Kecamatan Tembelang
- Kecamatan Wonosalam

Jombang adalah salah satu kota di Indonesia yang dijuluki Kota Santri dikarenakan banyaknya institusi pendidikan Islam atau pondok pesantren (ponpes) di wilayahnya. Bahkan Jombang bisa disebut sebagai pusatnya ponpes di Tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Salah satu ponpes tertua di Indonesia adalah Ponpes Tebuireng, yang didirikan oleh K.H. Hasyim Asy'ari pada tahun 1899.

Ponpes Tebuireng dirian K.H. Hasyim Asy'ari, salah satu ponpes tertua di Indonesia. (sumber: detik.com)
Ponpes Tebuireng dirian K.H. Hasyim Asy'ari, salah satu ponpes tertua di Indonesia. (sumber: detik.com)

Contrary to popular belief, titik 0 kilometer dan penanda hitungan meteorologis di Jombang bukanlah di Ringin Contong. Meskipun demikian, Ringin Contong yang merupakan bangunan peninggalan Belanda tetap merupakan landmark kebanggaan Jombang.

Ringin Contong, bangunan peninggalan Belanda yang bukan titik 0 kilometer Jombang sebagaimana dikira orang ramai. (sumber: detik.com)
Ringin Contong, bangunan peninggalan Belanda yang bukan titik 0 kilometer Jombang sebagaimana dikira orang ramai. (sumber: detik.com)
Selain situs-situs sejarah, Jombang juga memiliki potensi wisata alam yang menarik, seperti air terjun, sungai, dan pegunungan. Salah satu yang terindah adalah Air Terjun Tretes di Kecamatan Wonosalam. Cantik sekali.

Air Terjun Tretes yang cantik di Kecamatan Wonosalam, Jombang. (sumber: Mounture.com)
Air Terjun Tretes yang cantik di Kecamatan Wonosalam, Jombang. (sumber: Mounture.com)

9. Kabupaten Kediri (Pamenang):
- Kecamatan Badas
- Kecamatan Banyakan
- Kecamatan Gampengrejo
- Kecamatan Grogol
- Kecamatan Gurah
- Kecamatan Kandangan
- Kecamatan Kandat
- Kecamatan Kayen Kidul
- Kecamatan Kepung
- Kecamatan Kras
- Kecamatan Kunjang
- Kecamatan Mojo
- Kecamatan Ngadiluwih
- Kecamatan Ngancar
- Kecamatan Ngasem
- Kecamatan Pagu
- Kecamatan Papar
- Kecamatan Pare
- Kecamatan Plemahan
- Kecamatan Plosoklaten
- Kecamatan Puncu
- Kecamatan Purwoasri
- Kecamatan Ringinrejo
- Kecamatan Semen
- Kecamatan Tarokan
- Kecamatan Wates

Gunung Kelud merupakan ikon tersendiri bagi Kabupaten Kediri dan memiliki sejarah letusan yang panjang. Selain keindahan alamnya, Gunung Kelud juga menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Mata pencaharian masyarakat yang hidup di sekitar Gunung Kelud adalah pertanian. Lahan yang mereka tanami tumbuh subur karena dampak positif dari abu vulkanik Gunung Kelud yang mengandung banyak unsur hara, seperti sulfur dan fosfor, yang dapat menyuburkan tanah.

Gunung Kelud, ikonnya Kabupaten Kediri. (sumber: Wikimedia Commons)
Gunung Kelud, ikonnya Kabupaten Kediri. (sumber: Wikimedia Commons)

Kabupaten Kediri juga merupakan rumah bagi salah satu tempat wisata edukasi di Indonesia. Adalah Kampung Inggris Pare, sebuah julukan bagi suatu perkampungan di sekitar Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, dan Jalan Kemuning, Desa Tulungrejo dan Pelem, Kecamatan Pare. Perkampungan ini berkembang menjadi salah satu tempat belajar bahasa Inggris.

Kampung Inggris Pare, tempat berwisata sambil belajar bahasa Inggris di Kabupaten Kediri. (sumber: detik.com)
Kampung Inggris Pare, tempat berwisata sambil belajar bahasa Inggris di Kabupaten Kediri. (sumber: detik.com)
10. Kabupaten Lamongan (Lamongan):
- Kecamatan Babat
- Kecamatan Bluluk
- Kecamatan Brondong
- Kecamatan Deket
- Kecamatan Glagah
- Kecamatan Kalitengah
- Kecamatan Karangbinangun
- Kecamatan Karanggeneng
- Kecamatan Kembangbahu
- Kecamatan Kedungpring
- Kecamatan Lamongan
- Kecamatan Laren
- Kecamatan Maduran
- Kecamatan Mantup
- Kecamatan Modo
- Kecamatan Ngimbang
- Kecamatan Paciran
- Kecamatan Pucuk
- Kecamatan Sambeng
- Kecamatan Sarirejo
- Kecamatan Sekaran
- Kecamatan Solokuro
- Kecamatan Sugio
- Kecamatan Sukodadi
- Kecamatan Sukorame
- Kecamatan Tikung
- Kecamatan Turi

Lamongan dikenal sebagai Bumi Soto karena memang dikenal akan sotonya. Lebih detailnya akan kita bahas di pembahasan mengenai kuliner Jawa Timur.

Namun tahukah Anda, Lamongan memiliki tempat wisata bahari yang terkenal. Namanya Wisata Bahari Lamongan atau WBL, terletak di Kecamatan Paciran. WBL disukai oleh keluarga karena memiliki wahana yang sangat ramah anak, antreannya pendek, dan harganya terjangkau. Bisa dibilang ini seperti taman hiburan Six Flags-nya Jawa Timur. Anak Anda pasti akan senang diajak bermain di WBL.

Kepiting raksasa ini menyambut wisatawan yang bermain ke Wisata Bahari Lamongan. (sumber: detik.com)
Kepiting raksasa ini menyambut wisatawan yang bermain ke Wisata Bahari Lamongan. (sumber: detik.com)
Saat ini, kawasan Wisata Bahari Lamongan telah diperluas hingga mencakup Goa Maharani, yang sekarang tidak hanya menjadi tempat wisata gua saja namun juga dikembangkan sebagai sarana rekreasi kebun binatang yang bisa untuk belajar tentang binatang. Di dalam Goa Maharani, terdapat banyak stalaktit dan stalagmit serta beragam jenis bebatuan.

Maharani Zoo and Goa. (sumber: Liburan Anak)
Maharani Zoo and Goa. (sumber: Liburan Anak)

Lamongan memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah ini menjadi jalur utama para penyebar agama Islam untuk menuju daerah-daerah lainnya. Bukti perkembangan Islam di Bumi Soto terlihat pada arsitektur Islam di kota ini, seperti Masjid Agung Lamongan.

Masjid Agung Lamongan. (sumber: Suara Nasional)
Masjid Agung Lamongan. (sumber: Suara Nasional)

Makam Sunan Drajat juga merupakan salah satu objek wisata religi ternama di Lamongan. Sunan Drajat lahir di Surabaya ketika Jawa Timur masih merupakan wilayah cakupan Kerajaan Majapahit. Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan saudara kandung dari Sunan Bonang. Setelah menguasai ajaran Islam, Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Di sanalah beliau mendirikan Pesantren Dalem Duwur, yang diberikan oleh Kesultanan Demak. Beliau meninggal di Lamongan pada tahun 1533.

Makam Sunan Drajat, salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. (sumber: detik.com)
Makam Sunan Drajat, salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. (sumber: detik.com)

11. Kabupaten Lumajang (Lumajang):
- Kecamatan Candipuro
- Kecamatan Gucialit
- Kecamatan Jatiroto
- Kecamatan Kedungjajang
- Kecamatan Klakah
- Kecamatan Kunir
- Kecamatan Lumajang
- Kecamatan Padang
- Kecamatan Pasirian
- Kecamatan Pasrujambe
- Kecamatan Pronojiwo
- Kecamatan Randuagung
- Kecamatan Ranuyoso
- Kecamatan Rowokangkung
- Kecamatan Senduro
- Kecamatan Sukodono
- Kecamatan Sumbersuko
- Kecamatan Tekung
- Kecamatan Tempeh
- Kecamatan Tempursari
- Kecamatan Yosowilangun

Lumajang dijuluki "Oostenrijk van Java" atau "Austria van Java" di masa lalu karena kondisi alamnya yang sejuk dan mirip dengan negara Austria di Eropa Tengah. Dengan adanya Gunung Semeru sebagai puncak tertinggi di Jawa Timur, Lumajang dianggap sebagai tanah tertinggi di Pulau Jawa. Hal ini menjadikan Lumajang memiliki iklim yang sejuk dan pemandangan yang menakjubkan.

Salah satu tempat wisata alam terindah di Lumajang adalah Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di dalam sebuah lembah yang curam memanjang dengan elevasi 500 mdpl.

Air Terjun Tumpak Sewu, surga tersembunyi di Lumajang. (sumber: Tripadvisor)
Air Terjun Tumpak Sewu, surga tersembunyi di Lumajang. (sumber: Tripadvisor)

Lumajang merupakan salah satu wilayah cakupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Salah satu danau yang terletak di TNBTS sisi Lumajang adalah Ranu Kumbolo, danau seluas 15 hektare dan setinggi 2.400 mdpl. Terdapat area perkemahan bagi mereka yang sedang mendaki Gunung Semeru di sekitar danau ini. Ranu Kumbolo adalah bagian dari rute termudah yang berasal dari Ranu Pani menuju ke Puncak Mahameru.

Ranu Kumbolo, danau indah yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (sumber: Pesona Indonesia)
Ranu Kumbolo, danau indah yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (sumber: Pesona Indonesia)

Letaknya yang strategis membuat Lumajang seringkali dilanda bencana alam seperti erupsi Gunung Semeru dan banjir lahar dingin. Masyarakat Lumajang telah terbiasa hidup berdampingan dengan risiko bencana ini.

12. Kabupaten Madiun (Caruban):
- Kecamatan Balerejo
- Kecamatan Dagangan
- Kecamatan Dolopo
- Kecamatan Geger
- Kecamatan Gemarang
- Kecamatan Jiwan
- Kecamatan Kare
- Kecamatan Kebonsari
- Kecamatan Madiun
- Kecamatan Mejayan
- Kecamatan Pilangkenceng
- Kecamatan Saradan
- Kecamatan Sawahan
- Kecamatan Wonoasri
- Kecamatan Wungu

Desa Mejayan di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun adalah rumah bagi salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang hanya ada di Madiun. Adalah dongkrek, sejenis tari topeng yang dibawakan untuk mengusir makhluk halus dan wabah penyakit.

Kesenian dongkrek hanya dapat ditemukan di Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. (sumber: ANTARA Foto)
Kesenian dongkrek hanya dapat ditemukan di Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. (sumber: ANTARA Foto)

Kabupaten Madiun juga merupakan rumah bagi salah satu monumen bersejarah yang memperingati salah satu kejadian paling bersejarah sekaligus berdarah di Indonesia. Monumen Kresek di Desa Kresek, Kecamatan Wungu dibangun untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1948. Monumen ini dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan peristiwa bersejarah pada saat itu. Selain itu, terdapat patung besar yang menggambarkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa tersebut.

Monumen Kresek memiliki area terbuka yang cukup luas, sehingga pengunjung dapat berjalan-jalan dan menikmati suasana tenang di sekitar monumen. Area monumen dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang membuat suasana semakin rindang dan sejuk. Banyak pengunjung yang datang ke Monumen Kresek untuk berziarah dan mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Madiun 1948.

Monumen Kresek dibangun untuk mengenang peristiwa Madiun 1948. (sumber: detik.com)
Monumen Kresek dibangun untuk mengenang peristiwa Madiun 1948. (sumber: detik.com)

13. Kabupaten Magetan (Magetan):
- Kecamatan Barat
- Kecamatan Bendo
- Kecamatan Karangrejo
- Kecamatan Karas
- Kecamatan Kartoharjo
- Kecamatan Kawedanan
- Kecamatan Lembeyan
- Kecamatan Magetan
- Kecamatan Maospati
- Kecamatan Ngariboyo
- Kecamatan Nguntoronadi
- Kecamatan Panekan
- Kecamatan Parang
- Kecamatan Plaosan
- Kecamatan Poncol
- Kecamatan Sidorejo
- Kecamatan Sukomoro
- Kecamatan Takeran

Magetan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, tepatnya dengan Kabupaten Karanganyar. Gunung Lawu memisahkan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan puncaknya terletak di tripoin antara Karanganyar, Magetan, dan Ngawi. Biasanya, orang yang hendak mendaki Gunung Lawu dapat mendaki lewat jalur pendakian Cemoro Sewu di Desa Ngancar.

Cemoro Sewu, salah satu jalur pendakian Gunung Lawu di Magetan. (sumber: Desa Ngancar)
Cemoro Sewu, salah satu jalur pendakian Gunung Lawu di Magetan. (sumber: Desa Ngancar)

Magetan memiliki sejarah yang kaya. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, daerah ini juga menyimpan banyak situs sejarah dan peninggalan purbakala. Beberapa di antaranya adalah Candi Sadon, yang merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur.

Candi Sadon, salah satu candi tertua di Jawa Timur yang terletak di Magetan. (sumber: TIMES Indonesia)
Candi Sadon, salah satu candi tertua di Jawa Timur yang terletak di Magetan. (sumber: TIMES Indonesia)

Magetan juga merupakan rumah bagi Lanud Iswahjudi, salah satu pangkalan udara militer yang sangat penting di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Terletak di Kabupaten Magetan, Lanud Iswahjudi memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan udara negara. Pangkalan udara utama bagi TNI-AU ini menjadi basis bagi pelbagai jenis pesawat tempur modern, seperti F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle.

Lanud Iswahjudi di Magetan, pangkalan udara utama bagi Angkatan Udara Republik Indonesia. (sumber: Airspace Review)
Lanud Iswahjudi di Magetan, pangkalan udara utama bagi Angkatan Udara Republik Indonesia. (sumber: Airspace Review)
14. Kabupaten Malang (Kepanjen):
- Kecamatan Ampelgading
- Kecamatan Bantur
- Kecamatan Bululawang
- Kecamatan Dampit
- Kecamatan Dau
- Kecamatan Donomulyo
- Kecamatan Gedangan
- Kecamatan Gondanglegi
- Kecamatan Jabung
- Kecamatan Kalipare
- Kecamatan Karangploso
- Kecamatan Kasembon
- Kecamatan Kepanjen
- Kecamatan Kromengan
- Kecamatan Lawang
- Kecamatan Ngajum
- Kecamatan Ngantang
- Kecamatan Pagak
- Kecamatan Pagelaran
- Kecamatan Pakis
- Kecamatan Pakisaji
- Kecamatan Poncokusumo
- Kecamatan Pujon
- Kecamatan Singosari
- Kecamatan Sumbermanjing Waten
- Kecamatan Sumberpucung
- Kecamatan Tajinan
- Kecamatan Tirtoyudo
- Kecamatan Tumpang
- Kecamatan Turen
- Kecamatan Wagir
- Kecamatan Wajak
- Kecamatan Wonosari

Malang itu seperti "Jawa Timur untuk pemula". Orang yang pertama kali ke Jawa Timur biasanya memulai dengan Malang sebelum menjelajah lebih jauh ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Madiun.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Malang, dan ini adalah salah satu objek wisata yang ingin saya kunjungi di Malang. Sejak 12 November 1992, kawasan TNBTS telah diresmikan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai taman nasional. Di sini, terdapat Gunung Bromo, daya tarik utama yang merupakan sebuah gunung berapi aktif.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (sumber: Tripadvisor)
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (sumber: Tripadvisor)

Kabupaten Malang memiliki semua bentang alam yang dimiliki Jawa Timur, mulai dari pantai di selatan hingga dataran tinggi di utara dan tengah, serta memiliki candi-candi Hindu yang dimiliki hampir semua kabupaten dan kota di Jawa Timur. Salah satu pantai terindah di Kabupaten Malang adalah Pantai Balekambang, sebuah surga tersembunyi di bagian selatan dengan hamparan pasir putih halus (walaupun tidak lebih putih halus dari kulit Nakyoung tripleS), gugusan karang yang menjulang di tengah laut, pulau-pulau kecil seperti Pulau Ismoyo, Wisanggeni, dan Anoman, serta pemandangan sunset yang spektakuler. Konon katanya, Pantai Balekambang merupakan tempat pertemuan antara Dewi Anjani dan Dewa Samudra.

Pantai Balekambang, surga tersembunyi di bagian selatan Kabupaten Malang. (sumber: CNN Indonesia)
Pantai Balekambang, surga tersembunyi di bagian selatan Kabupaten Malang. (sumber: CNN Indonesia)

Kabupaten Malang juga merupakan rumah bagi Candi Singosari, sebuah candi Hindu-Buddha peninggalan bersejarah penting dari Kerajaan Singasari. Candi ini merupakan tempat pendharmaan terakhir bagi Raja Singasari terakhir, yaitu Kertanegara, yang meninggal pada tahun 1292 M. Candi berbahan batu andesit ini berada di lembah antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuno pada ketinggian 512 mdpl. Relief-relief yang menghiasi dinding Candi Singosari menggambarkan berbagai cerita tentang kehidupan sehari-hari, kisah pewayangan, dan juga adegan perang.

Letak Candi Singosari ada di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Candi Singosari, peninggalan bersejarah Kerajaan Singasari. (sumber: detik.com)
Candi Singosari, peninggalan bersejarah Kerajaan Singasari. (sumber: detik.com)

15. Kabupaten Mojokerto (Mojosari):
- Kecamatan Bangsal
- Kecamatan Dawarblandong
- Kecamatan Dlanggu
- Kecamatan Gedeg
- Kecamatan Gondang
- Kecamatan Jatirejo
- Kecamatan Jetis
- Kecamatan Kemlagi
- Kecamatan Kutorejo
- Kecamatan Mojoanyar
- Kecamatan Mojosari
- Kecamatan Ngoro
- Kecamatan Pacet
- Kecamatan Pungging
- Kecamatan Puri
- Kecamatan Sooko
- Kecamatan Trawas
- Kecamatan Trowulan

Jauh sebelum era Majapahit, wilayah Kabupaten Mojokerto telah menjadi pusat peradaban kuno. Buktinya adalah ditemukannya berbagai situs arkeologi yang menyimpan sejarah panjang peradaban manusia di pulau Jawa. Salah satunya adalah situs Trowulan, kawasan kepurbakalaan dari periode klasik sejarah Indonesia yang berada di Kecamatan Trowulan. Candi Bajang Ratu merupakan bagian dari situs Trowulan.

Candi Bajang Ratu merupakan bagian dari situs Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (sumber: Phinemo.com)
Candi Bajang Ratu merupakan bagian dari situs Trowulan, Kabupaten Mojokerto. (sumber: Phinemo.com)

Selain kaya akan sejarah, Kabupaten Mojokerto juga memiliki keanekaragaman alam yang luar biasa. Mulai dari pegunungan yang sejuk hingga sungai-sungai yang mengalir deras, semuanya bisa ditemukan di sini. Namun jika Anda ingin melepas penat dengan melihat yang hijau-hijau di Mojokerto setelah lelah menatap layar komputer atau gawai, datanglah ke kawasan wanawisata Pacet. Pacet terletak di kaki Gunung Welirang, sehingga udaranya sejuk dan segar. Pemandangan alam yang hijau, perkebunan teh yang luas, serta aliran sungai yang jernih menjadi daya tarik utama kawasan ini.

Kawasan wanawisata Pacet di Kabupaten Mojokerto sangat cocok untuk menyegarkan mata yang lelah menatap layar komputer. (sumber: Liputan6.com)
Kawasan wanawisata Pacet di Kabupaten Mojokerto sangat cocok untuk menyegarkan mata yang lelah menatap layar komputer. (sumber: Liputan6.com)

16. Kabupaten Nganjuk (Nganjuk):
- Kecamatan Bagor
- Kecamatan Baron
- Kecamatan Berbek
- Kecamatan Gondang
- Kecamatan Jatikalen
- Kecamatan Kertosono
- Kecamatan Lengkong
- Kecamatan Loceret
- Kecamatan Nganjuk
- Kecamatan Ngetos
- Kecamatan Ngluyu
- Kecamatan Ngronggot
- Kecamatan Pace
- Kecamatan Patianrowo
- Kecamatan Prambon
- Kecamatan Rejoso
- Kecamatan Sawahan
- Kecamatan Sukomoro
- Kecamatan Tanjunganom
- Kecamatan Wilangan

Nganjuk dijuluki Kota Angin karena letak geografisnya yang unik. Kabupaten Nganjuk diapit oleh dua gunung besar, yaitu Gunung Wilis dan Gunung Arjuno. Kondisi ini menyebabkan frekuensi angin di daerah ini sangat tinggi, terutama saat pergantian musim. Dengan kondisi alam inilah Nganjuk pandai memanfaatkan tenaga angin untuk membangun sebuah sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan teknologi kincir angin.

Gunung Wilis adalah salah satu gunung yang mengapit Kabupaten Nganjuk. (sumber: eastjava.com)
Gunung Wilis adalah salah satu gunung yang mengapit Kabupaten Nganjuk. (sumber: eastjava.com)

Bagi masyarakat Nganjuk, cuaca berangin sudah biasa. Mereka memiliki berbagai cara untuk beradaptasi, seperti membangun rumah dengan konstruksi yang kuat dan mengamankan benda-benda yang mudah terbawa angin. Mereka juga pandai bercocok tanam, termasuk salah satunya bawang merah, sehingga dijuluki Kota Brambang. Nganjuk memiliki kondisi tanah vulkanik yang subur dan iklim yang mendukung pertumbuhan bawang merah. Curah hujan yang cukup dan sinar matahari yang melimpah sangat cocok untuk tanaman bawang.

Petani bawang merah di Desa Kelutan, Kabupaten Nganjuk. (sumber: DeDIKASI.ID)
Petani bawang merah di Desa Kelutan, Kabupaten Nganjuk. (sumber: DeDIKASI.ID)

17. Kabupaten Ngawi (Ngawi):
- Kecamatan Bringin
- Kecamatan Geneng
- Kecamatan Gerih
- Kecamatan Jogorogo
- Kecamatan Karanganyar
- Kecamatan Karangjati
- Kecamatan Kasreman
- Kecamatan Kedunggalar
- Kecamatan Kendal
- Kecamatan Kwadungan
- Kecamatan Mantingan
- Kecamatan Ngawi Kota
- Kecamatan Ngrambe
- Kecamatan Padas
- Kecamatan Pangkur
- Kecamatan Paron
- Kecamatan Pitu
- Kecamatan Sine
- Kecamatan Widodaren

Ini adalah fakta: eyang kakung saya yang merupakan ayah dari mama saya, lahir di Ngawi. Ngawi adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, tepatnya dengan Kabupaten Karanganyar, Sragen, Grobogan, dan Blora. Salah satu kesamaan antara Ngawi dan Sragen adalah sama-sama pernah menjadi pusat perhatian dunia karena penemuan fosil manusia purba di wilayahnya. Penemuan ini membuktikan bahwa wilayah Ngawi telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Jika di Sragen kita mengenal situs Sangiran, maka Ngawi punya situs Trinil. Di Trinil-lah paleontolog Belanda Eugene Dubois menemukan fosil manusia, Pithecanthropus erectus.

Situs Trinil, tempat Eugene Dubois menemukan fosil manusia. (sumber: Pemkab Ngawi)
Situs Trinil, tempat Eugene Dubois menemukan fosil manusia. (sumber: Pemkab Ngawi)

Ngawi merupakan kampung halaman dari tokoh nasional Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI yang berperan penting dalam perumusan dasar negara Indonesia.

Selain memiliki sejarah yang kaya, Ngawi juga menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Ada banyak tempat wisata alam yang bisa Anda kunjungi, seperti air terjun, waduk, hingga pegunungan. Salah satunya adalah Air Terjun Suwono.

Air Terjun Suwono di Geneng, Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. (sumber: Pemkab Ngawi)
Air Terjun Suwono di Geneng, Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. (sumber: Pemkab Ngawi)

Benteng Pendem Van den Bosch, atau lebih dikenal sebagai Benteng Pendem, adalah salah satu situs bersejarah yang sangat menarik di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini merupakan saksi bisu dari masa penjajahan Belanda di Indonesia. Benteng ini dibangun pada tahun 1845 atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch. Pembangunannya bertujuan untuk mengamankan wilayah Ngawi yang strategis, mengingat letaknya yang berada di persimpangan jalur perdagangan dan dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Dengan panjang sekitar 165 meter dan lebar 80 meter, Benteng Pendem memiliki ukuran yang cukup besar.

Benteng Pendem Van den Bosch di Ngawi, saksi bisu penjajahan Belanda di Indonesia. (sumber: detik.com)
Benteng Pendem Van den Bosch di Ngawi, saksi bisu penjajahan Belanda di Indonesia. (sumber: detik.com)
18. Kabupaten Pacitan (Pacitan):
- Kecamatan Arjosari
- Kecamatan Bandar
- Kecamatan Donorojo
- Kecamatan Kebonagung
- Kecamatan Nawangan
- Kecamatan Ngadirojo
- Kecamatan Pacitan
- Kecamatan Pringkuku
- Kecamatan Punung
- Kecamatan Sudimoro
- Kecamatan Tegalombo
- Kecamatan Tulakan

Masyarakat Indonesia jamak mengenal Pacitan sebagai tempat kelahiran dan kampung halaman Presiden ke-6 Republik Indonesia, yaitu Pak Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Bahkan rumah masa kecil beliau menjadi tempat wisata. Jika Anda melihat sebuah rumah Joglo berdiri kokoh di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, itu adalah rumah di mana Pak SBY menghabiskan masa mudanya.

Rumah ini adalah tempat Pak SBY menghabiskan masa kecil beliau di Pacitan. (sumber: detik.com)
Rumah ini adalah tempat Pak SBY menghabiskan masa kecil beliau di Pacitan. (sumber: detik.com)

Pacitan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah ini dijuluki Kota Seribu Gua karena memang memiliki banyak gua yang menjadi objek wisata alam. Salah satunya adalah Goa Gong. Terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, gua ini terkenal dengan keindahan stalaktit dan stalagmitnya yang unik, serta suara misterius yang konon mirip dengan bunyi gong, hence its name. Di dalam Goa Gong, Anda akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Ribuan stalaktit dan stalagmit dengan berbagai bentuk dan ukuran menghiasi langit-langit dan dinding gua. Cahaya lampu berwarna-warni yang menerangi gua membuat pemandangan ini semakin indah dan dramatis.

Goa Gong di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan. (sumber: Atourin)
Goa Gong di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan. (sumber: Atourin)

Pacitan, terletak di kawasan pantai selatan Pulau Jawa, juga memiliki wisata pantai yang indah. Salah satunya adalah Pantai Watu Karung, yang disebut-sebut sebagai Raja Ampat-nya Jawa Timur. Keindahan alamnya yang menakjubkan dengan perpaduan antara pasir putih, batu karang eksotis, dan ombak yang menantang membuat pantai ini menjadi destinasi favorit para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Pantai ini juga merupakan salah satu lokasi syuting film "Kulari ke Pantai" pada tahun 2018, yang merupakan awal kiprah aktris remaja Maisha Kanna di film layar lebar. Mimi, begitulah dia biasa disapa, berusia 11 tahun ketika dia memerankan Sam di film tersebut, dan scene di Pacitan diambil saat Sam dan Happy bertemu dengan Baruna, seorang peselancar remaja asal Bali. Dan Pantai Watu Karung memang surga peselancar.

Pantai Watu Karung, surga peselancar di Pacitan. (sumber: Atourin)
Pantai Watu Karung, surga peselancar di Pacitan. (sumber: Atourin)

19. Kabupaten Pamekasan (Pamekasan):
- Kecamatan Batu Marmar
- Kecamatan Galis
- Kecamatan Kadur
- Kecamatan Larangan
- Kecamatan Pademawu
- Kecamatan Pakong
- Kecamatan Pasean
- Kecamatan Palenggaan
- Kecamatan Pamekasan
- Kecamatan Pegantenan
- Kecamatan Proppo
- Kecamatan Tlanakan
- Kecamatan Waru

Pamekasan terkenal sebagai salah satu pusat kerajinan kriya di Indonesia. Tenun ikat Pamekasan memiliki motif yang khas dan warna yang cerah, menjadikannya salah satu produk unggulan daerah. Selain tenun, batik tulis Pamekasan juga memiliki sejarah panjang dan kualitas yang diakui. Motif-motif batiknya seringkali terinspirasi dari alam dan budaya lokal. 

Perajin batik tulis Pamekasan yang handal. (sumber: ANTARA News Bali)
Perajin batik tulis Pamekasan yang handal. (sumber: ANTARA News Bali)

Kabupaten Pamekasan memiliki beragam kesenian tradisional Madura, seperti tari topeng, karapan sapi, dan hadrah. Kesenian-kesenian ini masih dilestarikan hingga saat ini dan sering dipentaskan pada acara-acara khusus. 

Seorang pembalap karapan sapi sedang berpacu di Pamekasan. (sumber: Suara Surabaya)
Seorang pembalap karapan sapi sedang berpacu di Pamekasan. (sumber: Suara Surabaya)
Seperti wisata Kayangan Api di Bojonegoro, Pamekasan juga memiliki wisata api abadi, yaitu Api Tak Kunjung Padam di Kecamatan Tlanakan. Fenomena api abadi ini dikarenakan adanya gas alam yang menyembul keluar dari dalam tanah dan terbakar secara alami. Mirip dengan tempat wisata Pintu ke Neraka di Turkmenistan. Kita dapat membakar makanan seperti jagung dan sosis di Api Tak Kunjung Padam.

Api Tak Kunjung Padam, wisata api abadi yang membara di Pamekasan. (sumber: Merdeka.com)
Api Tak Kunjung Padam, wisata api abadi yang membara di Pamekasan. (sumber: Merdeka.com)

20. Kabupaten Pasuruan (Bangil):
- Kecamatan Bangil
- Kecamatan Beji
- Kecamatan Gempol
- Kecamatan Gondang Wetan
- Kecamatan Grati
- Kecamatan Kejayan
- Kecamatan Kraton
- Kecamatan Lekok
- Kecamatan Lumbang
- Kecamatan Nguling
- Kecamatan Pandaan
- Kecamatan Pasrepan
- Kecamatan Prigen
- Kecamatan Pohjentrek
- Kecamatan Purwodadi
- Kecamatan Purwosari
- Kecamatan Puspo
- Kecamatan Rejoso
- Kecamatan Rembang
- Kecamatan Sukorejo
- Kecamatan Tosari
- Kecamatan Tutur
- Kecamatan Winongan
- Kecamatan Wonorejo

Di Kecamatan Prigen, kita dapat menjumpai Taman Safari Indonesia yang terletak di lereng Gunung Arjuno. Sama seperti Taman Safari Bogor, di sini kita dapat berwisata sambil belajar mengenali hewan. Di sini, kita dapat menginap di Baobab Safari Resort, di mana kita dapat sarapan ditemani jerapah.

Keluarga dapat memberi makan satwa liar yang mendiami Taman Safari Prigen, Pasuruan. (sumber: Tempat Asik)
Keluarga dapat memberi makan satwa liar yang mendiami Taman Safari Prigen, Pasuruan. (sumber: Tempat Asik)
Kabupaten Pasuruan juga merupakan rumah bagi satu-satunya danau dataran rendah di Jawa Timur, yaitu Ranu Grati. Danau seluas 107 hektare ini memiliki latar belakang Pegunungan Tengger yang gagah, dan menyuguhkan perpaduan antara air yang tenang, langit biru, dan pegunungan hijau yang menciptakan panorama yang indah dan menyegarkan mata.

Ranu Grati, satu-satunya danau dataran rendah di Jawa Timur yang terletak di Kabupaten Pasuruan. (sumber: detik.com)
Ranu Grati, satu-satunya danau dataran rendah di Jawa Timur yang terletak di Kabupaten Pasuruan. (sumber: detik.com)
21. Kabupaten Ponorogo (Ponorogo):
- Kecamatan Babadan
- Kecamatan Badegan
- Kecamatan Balong
- Kecamatan Bungkal
- Kecamatan Jambon
- Kecamatan Jenangan
- Kecamatan Jetis
- Kecamatan Kauman
- Kecamatan Mlarak
- Kecamatan Ngebel
- Kecamatan Ngrayun
- Kecamatan Ponorogo
- Kecamatan Pudak
- Kecamatan Pulung
- Kecamatan Sambit
- Kecamatan Sampung
- Kecamatan Sawoo
- Kecamatan Siman
- Kecamatan Slahung
- Kecamatan Sooko
- Kecamatan Sukorejo

Ponorogo jamak dikenal sebagai tempat lahirnya kesenian reog Ponorogo, sejenis kesenian tari singa.

Kesenian reog Ponorogo. (sumber: ANTARA News)
Kesenian reog Ponorogo. (sumber: ANTARA News)

Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, tepatnya Kabupaten Wonogiri. Di antara kedua kabupaten ini, berdiri Bukit Cumbri, sebuah surga kecil di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemandangan yang disuguhkan di area sekeliling bukit ini indah sekali, terutama untuk menyaksikan sang mentari terbit dan terbenam.

Bukit Cumbri, surga kecil di perbatasan Wonogiri dan Ponorogo. (sumber: Bakpia Mutiara Jogja)
Bukit Cumbri, surga kecil di perbatasan Wonogiri dan Ponorogo. (sumber: Bakpia Mutiara Jogja)

Ponorogo juga merupakan rumah bagi salah satu tempat menimba ilmu agama Islam di Indonesia, yaitu Pondok Pesantren Darussalam Gontor. Didirikan pada tahun 1926 oleh tiga bersaudara: K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fanani, dan K.H. Imam Zarkasyi, Gontor didirikan atas upaya perwujudan cita-cita membangun sebuah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan modern. Dengan sistem boarding school yang ketat, santri yang menimba ilmu di Gontor tinggal di asrama dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara purna waktu. Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan sehari-hari di Gontor.

Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo. (sumber: gontor.ac.id)
Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo. (sumber: gontor.ac.id)

22. Kabupaten Probolinggo (Kraksaan):
- Kecamatan Bantaran
- Kecamatan Banyuanyar
- Kecamatan Besuk
- Kecamatan Dringu
- Kecamatan Gading
- Kecamatan Gending
- Kecamatan Kotaanyar
- Kecamatan Kraksaan
- Kecamatan Krejengan
- Kecamatan Krucil
- Kecamatan Kuripan
- Kecamatan Leces
- Kecamatan Lumbang
- Kecamatan Maron
- Kecamatan Paiton
- Kecamatan Pajarakan
- Kecamatan Pakuniran
- Kecamatan Sukapura
- Kecamatan Sumber
- Kecamatan Sumberasih
- Kecamatan Tegalsiwalan
- Kecamatan Tiris
- Kecamatan Tongas
- Kecamatan Wonomerto

Probolinggo jamak dikenal karena Gunung Bromo, namun tempat wisata alam lainnya di Kabupaten Probolinggo yang tak kalah menarik ialah Air Terjun Madakaripura di Kecamatan Lumbang. Tersembunyi di balik tebing-tebing tinggi, air terjun ini menawarkan pesona alam yang dramatis dan menjadi surga bagi para pecinta petualangan.

Air Terjun Madakaripura, surga tersembunyi di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. (sumber: detik.com)
Air Terjun Madakaripura, surga tersembunyi di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. (sumber: detik.com)

Kabupaten Probolinggo juga merupakan rumah bagi PLTU Paiton, di Kecamatan Paiton. PLTU ini merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia, dengan total kapasitas 4.600 megawatt, PLTU ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di Jawa dan Bali.

PLTU Paiton. (sumber: Gatra)
PLTU Paiton. (sumber: Gatra)

23. Kabupaten Sampang (Sampang):
- Kecamatan Banyuates
- Kecamatan Camplong
- Kecamatan Jrengik
- Kecamatan Karangpenang
- Kecamatan Kedungdung
- Kecamatan Ketapang
- Kecamatan Omben
- Kecamatan Pangarengan
- Kecamatan Robatal
- Kecamatan Sampang
- Kecamatan Sokobanah
- Kecamatan Sreseh
- Kecamatan Tambelangan
- Kecamatan Torjun

Sampang bukan saja kabupaten modern. Di sini, terdapat situs-situs bersejarah yang menunjukkan peradaban kuno, seperti Situs Rato Ebu. Situs ini menyimpan banyak misteri dan artefak bernilai sejarah. Terletak di Kelurahan Polagan, situs ini merupakan destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat setempat maupun luar Madura. Adapun Rato Ebu atau Ratu Ibu merupakan ibu dari Raden Praseno atau Cakraningrat I, raja pertama Madura.

Situs Rato Ebu, destinasi wisata religi yang merupakan tempat lahirnya Kabupaten Sampang. (sumber: Madura Raya)
Situs Rato Ebu, destinasi wisata religi yang merupakan tempat lahirnya Kabupaten Sampang. (sumber: Madura Raya)

Diresmikan pada tahun 2022 lalu, Alun-alun Trunojoyo di jantung Kota Sampang menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk bersantai, berolahraga, atau berkumpul. Salah satu daya tarik di alun-alun ini yaitu payung-payung yang canggih, seperti yang ada di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Alun-alun Trunojoyo, public space favorit masyarakat Sampang. (sumber: Salsabilafm.com)
Alun-alun Trunojoyo, public space favorit masyarakat Sampang. (sumber: Salsabilafm.com)

24. Kabupaten Sidoarjo (Sidoarjo):
- Kecamatan Balongbendo
- Kecamatan Buduran
- Kecamatan Candi
- Kecamatan Gedangan
- Kecamatan Jabon
- Kecamatan Krembung
- Kecamatan Krian
- Kecamatan Prambon
- Kecamatan Porong
- Kecamatan Sedati
- Kecamatan Sidoarjo
- Kecamatan Sukodono
- Kecamatan Taman
- Kecamatan Tanggulangin
- Kecamatan Tarik
- Kecamatan Tulangan
- Kecamatan Waru
- Kecamatan Wonoayu

Sidoarjo dikenal karena merupakan tempat terjadinya bencana lumpur Lapindo. Lokasi semburan lumpur panas ini yaitu di Kecamatan Porong. Kejadian pada 29 Mei 2006 itu menewaskan 17 orang dan menghancurkan dua desa, Siring dan Jatirejo. Peristiwa lumpur Lapindo tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat. Kini, pusat semburan lumpur panas tersebut telah menjadi salah satu objek wisata terkenal di Sidoarjo.

Wisata Lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo. (sumber: Tabloid Mata Hati)
Wisata Lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo. (sumber: Tabloid Mata Hati)

Monumen Jayandaru di Sidoarjo dibangun oleh seniman asal Bali, I Wayan Winten, untuk merepresentasikan identitas dan kemakmuran kota yang terkenal dengan hasil lautnya ini, terutama udang dan bandeng. Monumen ini terletak di Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo.

Monumen Jayandaru. (sumber: detik.com)
Monumen Jayandaru. (sumber: detik.com)

25. Kabupaten Situbondo (Situbondo):
- Kecamatan Arjasa
- Kecamatan Asembagus
- Kecamatan Banyuglugur
- Kecamatan Banyuputih
- Kecamatan Besuki
- Kecamatan Bungatan
- Kecamatan Jangkar
- Kecamatan Jatibanteng
- Kecamatan Kapongan
- Kecamatan Kendit
- Kecamatan Mangaran
- Kecamatan Mlandingan
- Kecamatan Panarukan
- Kecamatan Panji
- Kecamatan Situbondo
- Kecamatan Suboh
- Kecamatan Sumber Malang

Situbondo merupakan rumah bagi Taman Nasional Baluran. Taman nasional ini dijuluki "Africa van Java" karena memiliki lanskap sabana seperti yang kita lihat di Taman Nasional Serengeti di Tanzania, Afrika. Nama taman nasional ini diambil dari gunung yang menjulang tinggi di tengah-tengahnya, yaitu Gunung Baluran. Di sini, terdapat berbagai jenis hewan yang merumput di alam liar, seperti macan tutul, banteng, ajag, kijang, kancil, dan pelbagai jenis burung.

Taman Nasional Baluran, sepotong kecil Afrika di ujung timur Pulau Jawa. (sumber: Liputan6.com)
Taman Nasional Baluran, sepotong kecil Afrika di ujung timur Pulau Jawa. (sumber: Liputan6.com)

Situbondo juga dikenal karena Desa Wisata Kampung Blekok yang memperoleh gelar juara ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) pada tahun 2021 silam. Desa ini unik karena berfokus pada pelestarian burung blekok dan edukasi lingkungan. Burung blekok, yang merupakan anggota famili Ardeidae, adalah burung pemakan serangga, ikan, dan kepiting yang tersebar luas di Asia Tenggara.

Wisata Alam Kampung Blekok yang berfokus pada pelestarian burung blekok di Situbondo. (sumber: mili.id)
Wisata Alam Kampung Blekok yang berfokus pada pelestarian burung blekok di Situbondo. (sumber: mili.id)
26. Kabupaten Sumenep (Sumenep):
- Kecamatan Ambunten
- Kecamatan Arjasa
- Kecamatan Batang Batang
- Kecamatan Batuan
- Kecamatan Batuputih
- Kecamatan Bluto
- Kecamatan Dasuk
- Kecamatan Dungkek
- Kecamatan Ganding
- Kecamatan Gapura
- Kecamatan Gayam
- Kecamatan Giliginting
- Kecamatan Guluk-Guluk
- Kecamatan Kalianget
- Kecamatan Kangayan
- Kecamatan Kota Sumenep
- Kecamatan Lenteng
- Kecamatan Manding
- Kecamatan Masalembu
- Kecamatan Nonggunong
- Kecamatan Pasongsongan
- Kecamatan Pragaan
- Kecamatan Ra'as
- Kecamatan Rubaru
- Kecamatan Sapeken
- Kecamatan Saronggi
- Kecamatan Talango

Sumenep memiliki sejarah yang sangat panjang. Konon, kerajaan di Sumenep sudah ada sejak abad ke-13, jauh sebelum Majapahit. Ini membuatnya menjadi salah satu kerajaan tertua di Jawa Timur. Bahkan, Sumenep merupakan rumah bagi satu-satunya keraton di Jawa Timur yang masih berdiri hingga sekarang. Keraton Sumenep merupakan tempat kediaman resmi para adipati dan raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda pemerintahan.

Seperti Keraton Jogja dan Keraton Solo, Keraton Sumenep dibuka untuk umum dengan fungsi sebagai museum. Bahkan kolam mandi putri raja di lingkungan Keraton Sumenep dipercaya dapat melimpahkan rezeki dan menambah kecantikan bagi mereka yang mandi di sana.

Museum Keraton Sumenep. (sumber: WisataKita.com)
Museum Keraton Sumenep. (sumber: WisataKita.com)

Pssst, jika ke Sumenep, kita wajib ke Pulau Kangean, pulau yang terkenal akan keindahan bawah lautnya yang kaya akan biota laut. Letaknya beberapa kilometer dari lepas pantai timur dataran utama Pulau Madura.

Pulau Kangean, terletak beberapa kilometer dari lepas pantai timur dataran utama Pulau Madura. (sumber: Indonesia Tourism)
Pulau Kangean, terletak beberapa kilometer dari lepas pantai timur dataran utama Pulau Madura. (sumber: Indonesia Tourism)

27. Kabupaten Trenggalek (Trenggalek):
- Kecamatan Bendungan
- Kecamatan Dongko
- Kecamatan Durenan
- Kecamatan Gandusari
- Kecamatan Kampak
- Kecamatan Karangan
- Kecamatan Munjungan
- Kecamatan Panggul
- Kecamatan Pogalan
- Kecamatan Pule
- Kecamatan Suruh
- Kecamatan Trenggalek
- Kecamatan Tugu
- Kecamatan Watulimo

Konon, nama Trenggalek berasal dari perpaduan nama Trenggono dan Rara Golek, dua tokoh dalam legenda setempat. Kisah cinta mereka yang tragis menjadi inspirasi kabupaten ini.

Selain pantai-pantai indah dengan pasir putih, Trenggalek juga memiliki potensi wisata bahari lainnya seperti snorkeling, menyelam, dan wisata pulau. Salah satunya adalah Pantai Prigi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Pantai ini menawarkan keindahan alam yang memukau dengan pasir putih lembut, air laut yang jernih, dan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.

Pantai Prigi yang indah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. (sumber: detik.com)
Pantai Prigi yang indah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. (sumber: detik.com)

Berada di wilayah pantai selatan Pulau Jawa dengan garis pantainya yang bergerigi membuat Trenggalek terkenal akan potensi wisata pantainya yang belum tergarap maksimal. Selain Pantai Prigi, ada juga Pantai Karanggongso dengan pemandangan karangnya yang unik dan air laut yang jernih.

Pantai Karanggongso. (sumber: Konten Jatim)
Pantai Karanggongso. (sumber: Konten Jatim)

28. Kabupaten Tuban (Tuban):
- Kecamatan Bancar
- Kecamatan Bangilan
- Kecamatan Grabagan
- Kecamatan Jatirogo
- Kecamatan Jenu
- Kecamatan Kenduruan
- Kecamatan Kerek
- Kecamatan Merakurak
- Kecamatan Montong
- Kecamatan Palang
- Kecamatan Parengan
- Kecamatan Plumpang
- Kecamatan Rengel
- Kecamatan Semanding
- Kecamatan Senori
- Kecamatan Singgahan
- Kecamatan Soko
- Kecamatan Tambakboyo
- Kecamatan Tuban
- Kecamatan Widang

Salah satu dari sembilan Wali Songo, yaitu Sunan Bonang, dimakamkan di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban. Makam beliau kini menjadi salah satu tempat wisata religi untuk mereka yang ingin berziarah dan memberikan penghormatan kepada salah satu tokoh penting penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Makam Sunan Bonang berada di dalam sebuah pendopo sederhana, namun aura khusyuk sangat terasa di tempat ini.

Setiap tahun pada bulan Sura (Muharram), diadakan tradisi membuat bubur suro di sekitar makam Sunan Bonang sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada sang wali.

Makam Sunan Bonang di Tuban. (sumber: Indonesia Kaya)
Makam Sunan Bonang di Tuban. (sumber: Indonesia Kaya)

29. Kabupaten Tulungagung (Tulungagung):
- Kecamatan Bandung
- Kecamatan Besuki
- Kecamatan Boyolangu
- Kecamatan Campurdarat
- Kecamatan Gondang
- Kecamatan Kalidawir
- Kecamatan Karangrejo
- Kecamatan Kauman
- Kecamatan Kedungwaru
- Kecamatan Ngantru
- Kecamatan Ngunut
- Kecamatan Pagerwojo
- Kecamatan Pakel
- Kecamatan Pucanglaban
- Kecamatan Rejotangan
- Kecamatan Sendang
- Kecamatan Sumbergempol
- Kecamatan Tanggung Gunung
- Kecamatan Tulungagung

Tulungagung dijuluki Kota Cethe karena kuatnya tradisi nyethe (mengoleskan ampas kopi) ke batang rokok di kota ini. Kegiatan ini sangat populer di Tulungagung, bahkan banyak warung kopi yang menyediakan ampas kopi khusus untuk nyethe.

Public space kesayangan masyarakat Tulungagung yaitu Taman Aloon-aloon Tulungagung yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Dulunya dikenal sebagai Taman Kusuma Wicitra, taman ini menyediakan ruang terbuka hijau yang luas untuk bersantai, berolahraga, atau sekedar menikmati suasana kota.

Aloon-aloon Tulungagung. Di sinilah masyarakat Tulungagung berolahraga dan bersantai. (sumber: Konten Jatim)
Aloon-aloon Tulungagung. Di sinilah masyarakat Tulungagung berolahraga dan bersantai. (sumber: Konten Jatim)
Tulungagung juga terletak di kawasan pantai selatan Pulau Jawa, jadi mempunyai potensi wisata pantai yang indah namun belum tergarap maksimal. Salah satunya adalah Pantai Kedung Tumpang, dengan tebing karang yang menjulang, kolam alami berwarna biru kehijauan, dan panorama laut lepas yang luas. Letaknya di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban.

Pantai Kedung Tumpang dengan kolam alaminya. (sumber: IDN Times)
Pantai Kedung Tumpang dengan kolam alaminya. (sumber: IDN Times)
Tulungagung juga merupakan kampung halaman Umma Mega dari Ueno Family. Beliau adalah ibu kepada Natsuki dan Ritsuki, dan mereka menetap di Jepang. Umma Mega menikah dengan seorang pria Jepang yang akrab disapa Pak Bambang.

** KOTA **

30. Kota Batu:
- Kecamatan Batu
- Kecamatan Bumiaji
- Kecamatan Junrejo

Dulu, Kota Batu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom terpisah dari Kabupaten Malang. Oleh karena itu, dialek bahasa Jawa yang mereka tuturkan tidak jauh beda dengan dialek yang dituturkan oleh Arek Malang, yang mengenal adanya Osob Kiwalan. Namun, itu pembahasan nanti.

Kota Batu dijuluki Swiss-nya Jawa karena keseluruhan kota ini terletak di dataran tinggi. Letak wilayah kota ini ada di ketinggian 800 hingga 2.000 mdpl dan ketinggian rata-rata yaitu 980 mdpl dengan suhu udara rerata mencapai 11-19 derajat Celsius. Oleh karena potensi keindahan alamnya yang luar biasa, Kota Batu sarat akan tempat wisata alam yang membuatnya menjadi salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia.

Tempat wisata pertama yang akan kita bahas di Kota Batu adalah Kusuma Agrowisata. Di sini, kita berkesempatan untuk memetik buah-buahan segar langsung dari pohonnya, mulai dari apel, jambu, jeruk, hingga stroberi. Kusuma Agrowisata juga dilengkapi dengan resor untuk wisatawan beristirahat dan melepas penat.

Kusuma Agrowisata, wisata petik buah di Kota Batu. (sumber: Tripadvisor)
Kusuma Agrowisata, wisata petik buah di Kota Batu. (sumber: Tripadvisor)

Alun-alun Kota Wisata Batu juga layak dikunjungi, cocok untuk bersantai bersama keluarga atau teman. Salah satu daya tariknya adalah sebuah bianglala raksasa, yang mana dari atasnya kita bisa menikmati pemandangan Kota Batu yang indah, terutama pada malam hari.

Alun-alun Kota Wisata Batu. (sumber: IDN Times)
Alun-alun Kota Wisata Batu. (sumber: IDN Times)

Di Kecamatan Bumiaji, ada tempat wisata Taman Rekreasi Selecta. Taman hiburan ini sudah buka sejak 1928, yang berarti taman hiburan ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia. Dikelilingi dengan lanskap pegunungan hijau dan udara yang sejuk, Taman Rekreasi Selecta menjadi favorit wisatawan lokal dan luar kota karena menyediakan pelbagai macam wahana permainan yang seru, seperti kereta gantung, kolam renang, wahana air, dan wahana permainan anak seperti perosotan, ayunan, dan jungkat-jungkit.

Taman Rekreasi Selecta sudah buka sejak 1928, dan menjadi favorit para keluarga yang berkunjung ke Kota Batu. (sumber: Traveloka)
Taman Rekreasi Selecta sudah buka sejak 1928, dan menjadi favorit para keluarga yang berkunjung ke Kota Batu. (sumber: Traveloka)
Masih di Kecamatan Bumiaji, ada Pemandian Air Panas Cangar yang terletak di kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Pemandian ini memiliki air panas alami yang berasal dari sumber mata air di hutan dan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Berada di ketinggian sekitar 3.000 mdpl, Cangar menawarkan udara yang sejuk dan segar. Cocok untuk melepas penat dan menyegarkan pikiran.

Pemandian Air Panas Cangar di kawasan Tahura Raden Soerjo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. (sumber: ANTARA Foto)
Pemandian Air Panas Cangar di kawasan Tahura Raden Soerjo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. (sumber: ANTARA Foto)
Ada pula Pura Luhur Giri Arjuno, sebuah tempat ibadah bagi teman-teman kita yang beragama Hindu yang terletak di tengah perkebunan apel di lereng Gunung Arjuno.

Pura Luhur Giri Arjuno, sebuah permata spiritual di tengah perkebunan apel di lereng Gunung Arjuno. (sumber: pagaralampos.com)
Pura Luhur Giri Arjuno, sebuah permata spiritual di tengah perkebunan apel di lereng Gunung Arjuno. (sumber: pagaralampos.com)

Namun, semua tempat wisata buatan manusia di Kecamatan Bumiaji ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan apa yang dibuat oleh Mother Nature. Adalah wanawisata Coban Talun, pesona air terjun di tengah hutan pinus Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo.

Wanawisata Coban Talun. (sumber: Kabar Malang Com)
Wanawisata Coban Talun. (sumber: Kabar Malang Com)

But definitely try not to miss out on Jatim Park. Taman hiburan ini menjadi favorit bagi wisatawan yang melancong ke Kota Batu, sekitar 20 km sebelah barat Kota Malang. Taman hiburan ini sudah dibuka sejak tahun 2001. Jatim Park terbagi menjadi Jatim Park 1, Jatim Park 2, dan Jatim Park 3.

Jatim Park 1 mengusung tema pameran adat budaya Indonesia. Ketika memasuki Jatim Park 1, kita akan disambut oleh kepala Bagong raksasa yang berfungsi sebagai Museum Tubuh. Bagong adalah salah satu dari tiga anak Semar, salah satu tokoh pewayangan Jawa.

Kepala Bagong ini adalah Museum Tubuh, bagian dari Jatim Park 1 di Kota Batu. (sumber: Wonderful Image)
Kepala Bagong ini adalah Museum Tubuh, bagian dari Jatim Park 1 di Kota Batu. (sumber: Wonderful Image)

Jatim Park 1 memiliki 53 wahana, di antaranya:
- Superman Coaster
- Sky Ride
- 360° Pendulum
- Waterboom
- Galeri Etnik Nusantara
- Indonesian Heritage Museum
- Volcano Coaster

Jatim Park 2 mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi, dan pembelajaran mengenai satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya. Beberapa wahana yang ditawarkan di Jatim Park 2 adalah Museum Satwa, Batu Secret Zoo, dan Pohon Inn Hotel. Koleksi satwa yang ditawarkan di Batu Secret Zoo dapat dibilang lebih lengkap daripada yang ditawarkan di Ragunan atau Kebun Binatang Bandung, walaupun sama-sama merupakan wisata edukasi hewan.

Jatim Park 2, tempat wisata edukasi satwa. (sumber: Bimbel BIC)
Jatim Park 2, tempat wisata edukasi satwa. (sumber: Bimbel BIC)

Jatim Park 3 mengusung tema dinosaurus, dengan replika dinosaurus berskala penuh. Taman hiburan ini mengusung konsep taman bermain sekaligus edukasi mengenai hewan-hewan purbakala seperti dinosaurus. Jatim Park 3 juga merupakan rumah bagi Museum Musik Dunia, Funtech Plaza, dan Milenial Glow Garden. Berbeda dengan Jatim Park 1 dan 2 yang terletak di Kecamatan Batu, Jatim Park 3 terletak di Kecamatan Junrejo.

Jatim Park 3 mengusung tema dinosaurus. (sumber: Malang Raya - Blok-a.com)
Jatim Park 3 mengusung tema dinosaurus. (sumber: Malang Raya - Blok-a.com)

Saat malam menjelang di Kota Batu, pergilah ke taman hiburan malam Batu Night Spectacular. Bak daerah Shinjuku di Tokyo atau Shinsekai di Osaka, Jepang, BNS benar-benar menyala dalam gelap. Yang penting, BNS cocok untuk semua usia, baik kanak-kanak maupun dewasa.

Batu Night Spectacular, menyala dalam gelapnya malam di Kota Batu. (sumber: Jadesta - Kemenparekraf)
Batu Night Spectacular, menyala dalam gelapnya malam di Kota Batu. (sumber: Jadesta - Kemenparekraf)

31. Kota Blitar:
- Kecamatan Kepanjenkidul
- Kecamatan Sananwetan
- Kecamatan Sukorejo

Kota Blitar jamak dikenal sebagai Bumi Bung Karno. Hal ini dikarenakan eratnya hubungan antara kota ini dengan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno. Beliau memang menghabiskan masa kecilnya di Kota Blitar. Makam beliau pun berada di Kota Blitar. Tempat peristirahatan terakhir sang proklamator menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada beliau.

Makam Bung Karno, tempat peristirahatan terakhir sang proklamator, di Kota Blitar. (sumber: Good News from Indonesia)
Makam Bung Karno, tempat peristirahatan terakhir sang proklamator, di Kota Blitar. (sumber: Good News from Indonesia)
Jejak kehidupan Bung Karno sangat terasa di Kota Blitar. Selain makamnya, pemikiran, gagasan, dan karya-karya beliau disimpan dan dilestarikan di Perpustakaan Proklamator Bung Karno, mulai dari biografi, pidato, tulisan, hingga karya-karya yang terinspirasi oleh pemikiran beliau. Tentunya di tempat ini kita tidak boleh membuat gaduh. Kita datang ke tempat ini untuk membaca buku dengan tenang. Waduh, apakah Isa STAYC mau saya ajak berkencan di sini? Dia, kan, kutu buku...

Kita tidak boleh membuat gaduh di Perpustakaan Bung Karno. Orang datang ke tempat ini untuk membaca karya-karya sang proklamator dengan tenang. (sumber: Pemkot Blitar)
Kita tidak boleh membuat gaduh di Perpustakaan Bung Karno. Orang datang ke tempat ini untuk membaca karya-karya sang proklamator dengan tenang. (sumber: Pemkot Blitar)
Makam Bung Karno dan Perpustakaan Proklamator Bung Karno hanya merupakan secebis kecil dari area Museum Bung Karno. Museum ini didedikasikan khusus untuk mengenang kehidupan dan perjuangan sang proklamator. Koleksi yang disimpan di museum ini meliputi benda-benda pribadi, dokumen-dokumen penting, foto-foto langka, diorama yang menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dll.

Museum Bung Karno, didedikasikan untuk jasa-jasa Bung Karno semasa hidup beliau. (sumber: Konten Jatim)
Museum Bung Karno, didedikasikan untuk jasa-jasa Bung Karno semasa hidup beliau. (sumber: Konten Jatim)

Bung Karno menghabiskan masa remajanya di Kota Blitar, tepatnya di Istana Gebang. Kini, istana ini beralih fungsi menjadi museum yang khusus memamerkan karya dan menceritakan kisah hidupnya. Kondisi Istana Gebang masih terjaga dengan baik, dengan interior, furnitur asli, lukisan, dan foto-foto sejarah Bung Karno yang masih dapat ditemukan di sini.

Istana Gebang, rumah masa remaja Bung Karno. (sumber: IDN Times)
Istana Gebang, rumah masa remaja Bung Karno. (sumber: IDN Times)

32. Kota Kediri:
- Kecamatan Kota
- Kecamatan Mojoroto
- Kecamatan Pesantren

Tiba di Kota Kediri, Anda akan disambut hangat oleh sebuah tugu yang mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Itu adalah Monumen Simpang Lima Gumul. Jaraknya 6 km dari pusat kota, tepatnya di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Walaupun sejatinya terletak di Kabupaten Kediri, namun Monumen Simpang Lima Gumul merupakan pintu masuk wisatawan yang hendak bepergian ke Kediri.

Monumen Simpang Lima Gumul mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. (sumber: Good News from Indonesia)
Monumen Simpang Lima Gumul mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. (sumber: Good News from Indonesia)

Kediri adalah kota tertua di Jawa Timur, yang sudah berdiri sejak tahun 879 M, yang berarti kota ini sudah berusia 1.145 tahun. Itu bahkan lebih tua dari Jakarta! Pada tanggal 27 Juli 879 M, Kerajaan Kediri berdiri sebagai awal dari pembagian kerajaan yang dilakukan Raja Airlangga. Untuk mempelajari sejarah Kota Kediri lebih lanjut, kita dapat mengunjungi Museum Airlangga di Kecamatan Mojoroto. Koleksi yang dapat kita temui di sini antara lain koleksi arca, prasasti, peralatan rumah tangga kuno, dan jambangan batu yang menceritakan sebuah kerajaan yang mengubah kahasanah sejarah Indonesia.

Museum Airlangga menceritakan tentang sejarah kota tertua di Jawa Timur. (sumber: eastjava.com)
Museum Airlangga menceritakan tentang sejarah kota tertua di Jawa Timur. (sumber: eastjava.com)

Kediri dikenal sebagai salah satu pusat industri rokok kretek terbesar di Indonesia. Gudang Garam, salah satu merek rokok terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1958, memiliki pabrik pusat di Kediri, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian kota.

Pabrik pusat Gudang Garam di Kota Kediri. (sumber: Market Bisnis)
Pabrik pusat Gudang Garam di Kota Kediri. (sumber: Market Bisnis)

Kediri juga merupakan rumah bagi salah satu pondok pesantren terpenting di Indonesia, yaitu Pesantren Lirboyo dirian K.H. Abdul Karim. Mbah Manab, begitulah beliau biasa disapa, adalah seorang ulama karismatik yang berperan sangat besar dalam pendirian dan pengembangan pesantren tersebut hingga menjadi salah satu pondok pesantren terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Beliau meninggal pada tahun 1945 dan makamnya berada di kompleks Ponpes Lirboyo.

Ponpes Lirboyo, salah satu pondok pesantren terpenting di Indonesia. (sumber: SINDOnews Edukasi)
Ponpes Lirboyo, salah satu pondok pesantren terpenting di Indonesia. (sumber: SINDOnews Edukasi)

33. Kota Madiun:
- Kecamatan Kartoharjo
- Kecamatan Manguharjo
- Kecamatan Taman

Dan ini yang mau saya bahas. Walaupun beliau lahir dan besar di Jakarta, mama saya memiliki family roots di Madiun. Madiun dijuluki Kota Pendekar karena memiliki sejarah panjang dan kuat dalam tradisi pencak silat. Banyak perguruan silat ternama berakar dari kota ini dan memiliki banyak cabang, bahkan hingga ke luar negeri. Beberapa perguruan silat dari Madiun merupakan pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Alun-alun Kota Madiun. Madiun dijuluki Kota Pendekar karena memiliki sejarah panjang dan kuat dalam tradisi pencak silat. (sumber: ANTARA News)
Alun-alun Kota Madiun. Madiun dijuluki Kota Pendekar karena memiliki sejarah panjang dan kuat dalam tradisi pencak silat. (sumber: ANTARA News)

Meskipun berada di Jawa Timur, budaya Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (Mataraman) karena pengaruh sejarahnya yang pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Mungkin itulah alasan mengapa dialek bahasa Jawa yang dituturkan orang Madiun lebih dekat ke dialek Jogja-Solo, bahkan dari semua dialek yang dituturkan di Jawa Timur, orang Jogja-Solo lebih mengerti apa yang dituturkan oleh orang Madiun daripada orang Surabaya dan Malang.

Pengaruh Jawa ini juga sangat terasa di Masjid Besar Kuno Taman, Kecamatan Taman.

Masjid Besar Kuno Taman. (sumber: Selingkar Wilis)
Masjid Besar Kuno Taman. (sumber: Selingkar Wilis)

Jalan Pahlawan adalah salah satu jalan utama di Kota Madiun. Dengan panjang sekitar 2,5 km, jalan ini seringkali disebut Malioboro-nya Madiun karena memang mirip Jalan Malioboro di Jogja. Di sinilah penduduk Madiun datang untuk berbelanja, makan-makan, atau hanya sekedar melihat orang dan mobil yang berlalu-lalang. Namun yang seru adalah di sepanjang Jalan Pahlawan, ada miniatur landmark dunia, seperti Menara Eiffel dan Merlion.

Jalan Pahlawan, Malioboro-nya Madiun. (sumber: Jatim - Solopos.com)
Jalan Pahlawan, Malioboro-nya Madiun. (sumber: Jatim - Solopos.com)

34. Kota Malang:
- Kecamatan Blimbing
- Kecamatan Kedungkandang
- Kecamatan Klojen
- Kecamatan Lowokwaru
- Kecamatan Sukun

Jika suatu saat saya pergi ke Jawa Timur untuk pertama kalinya, Malang adalah kota yang ingin pertama kali kunjungi. First off, Malang adalah destinasi pemula untuk mereka yang baru pertama ke Jawa Timur. Mereka yang baru pertama ke Jawa Timur biasanya pergi ke Malang untuk menguji kemampuan tamasya Jawa Timur sebelum melepas roda penolong mereka dan menjelajah lebih jauh ke pegunungan, pantai, dan kota-kota lainnya.

Turun dari Stasiun Malang, Anda akan disambut oleh megahnya Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. Monumen Tugu terletak di tengah Alun-alun Kota Malang, didirikan pada tahun 1946 sebagai simbol kemenangan rakyat Indonesia atas penjajah Belanda di wilayah Malang. Monumen ini memiliki bentuk yang unik, menyerupai bunga teratai yang sedang mekar, melambangkan kesucian dan keindahan.

Monumen Tugu berdiri tegak di depan Balai Kota Malang, bangunan yang memiliki gaya arsitektur yang khas, perpaduan gaya kolonial dan modern. Balai Kota Malang adalah pusat pemerintahan Kota Malang, tempat berlangsungnya berbagai kegiatan pemerintahan, seperti ulang tahun kota atau pesta rakyat lainnya.

Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. (sumber: Tripadvisor)
Monumen Tugu dan Balai Kota Malang. (sumber: Tripadvisor)

Di belakang Balai Kota Malang, terdapat Museum Malang Tempo Doeloe. Museum ini menceritakan sejarah Kota Malang, mulai dari zaman prasejarah, kolonial, hingga sekarang. Koleksi yang dipamerkan meliputi arca, perhiasan, peralatan rumah tangga kuno, dll. Ada juga berbagai diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Kota Malang. Adapun kota yang dijuluki Kota Bunga ini berdiri sejak 1 April 1914, menjadikannya salah satu kota tertua di Indonesia.

Diorama Goa Pertapaan Ken Arok di Museum Malang Tempo Doeloe. (sumber: Tripadvisor)
Diorama Goa Pertapaan Ken Arok di Museum Malang Tempo Doeloe. (sumber: Tripadvisor)
Per kecamatan, Kota Malang sarat akan tempat wisata yang seakan menceritakan kisah tersendiri. Seperti Masjid Sabilillah di Kecamatan Blimbing yang dibangun untuk mengenang perjuangan pasukan sabilillah dan hizbullah melawan penjajah dari Inggris setelah tragedi 10 November 1945 yang sekarang dikenang sebagai Hari Pahlawan. Di Masjid Sabilillah, jarak antara satu pilar dengan pilar lainnya yang menyangga atap masjid ini berjarak lima meter, melambangkan Pancasila dan rukun Islam, sedangkan bentuk segi enam pada menara bangunan ini melambangkan rukun iman.

Masjid Sabilillah di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (sumber: Pemkot Malang)
Masjid Sabilillah di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (sumber: Pemkot Malang)

Masih di Kecamatan Blimbing, ada Kampung Warna-warni Jodipan. Kampung ini merupakan transformasi menakjubkan dari sebuah kampung kumuh menjadi destinasi wisata penuh warna ceria. Rumahnya yang berwarna-warni mengingkatkan kita akan lingkungan Bo-Kaap di Cape Town, Afrika Selatan. Dinding di kampung ini diizinkan untuk digambar atau diwarnai. Gambar pada dinding ini disebut mural. Selain itu, salah satu spot foto favorit di Kampung Warna-warni Jodipan adalah jembatan kacanya. Dari atas jembatan ini kita bisa menikmati pemandangan kampung yang berwarna-warni dan Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur yang terletak sepenuhnya di Jawa Timur.

Warna-warni Kampung Jodipan menyegarkan mata. (sumber: Travel Malang)
Warna-warni Kampung Jodipan menyegarkan mata. (sumber: Travel Malang)

Malang memiliki sejumlah monumen dan patung untuk memberikan penghormatan kepada raksasa sastra mereka. Salah satunya adalah Chairil Anwar, yang terkenal dengan puisinya yang berjudul "Aku". Patungnya berdiri dengan gagah di Taman Wilhelmina Kayutangan, di dekat Gereja Katolik Hati Kudus Yesus.

Patung Chairil Anwar ini berdiri gagah di Taman Wilhelmina Kayutangan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. (sumber: Klik Times)
Patung Chairil Anwar ini berdiri gagah di Taman Wilhelmina Kayutangan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. (sumber: Klik Times)

Masih di Kecamatan Klojen, terdapat sebuah museum militer yang menyimpan banyak cerita tentang perjuangan bangsa Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Museum tersebut adalah Museum Brawijaya. Di museum ini, kita dapat menjumpai koleksi senjata, koleksi kendaraan militer, diorama pertempuran, foto-foto dan dokumen sejarah, dan yang paling seru adalah gerbong maut, yang digunakan oleh penjajah Jepang untuk mengangkut tawanan perang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Museum Brawijaya menceritakan tentang perjuangan rakyat Jawa Timur pada masa kolonial. (sumber: Atourin)
Museum Brawijaya menceritakan tentang perjuangan rakyat Jawa Timur pada masa kolonial. (sumber: Atourin)

Tak jauh dari Museum Brawijaya, terdapat Pasar Oro-oro Dowo. Pasar ini dibangun pada era kolonial Belanda pada tahun 1932, saat Indonesia masih dijajah Belanda, dan telah mengalami revitalisasi namun tetap mempertahankan keasliannya. Barang yang dijajakan di pasar ini tidak jauh bedanya dengan pasar tradisional pada umumnya, yaitu sayur, buah, daging, ikan, bumbu dapur, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, Anda tidak akan menjumpai lalat yang hinggap di penganan yang dijual di Pasar Oro-oro Dowo, karena pasar ini selalu terjaga kebersihannya.

Pasar Oro-oro Dowo, tempat masyarakat Malang berbelanja kebutuhan sehari-hari. (sumber: detik.com)
Pasar Oro-oro Dowo, tempat masyarakat Malang berbelanja kebutuhan sehari-hari. (sumber: detik.com)
Tidak sah membicarakan Kota Malang tanpa membicarakan klub sepak bola kebanggaan mereka, yaitu Arema FC. Mereka bermarkas di Stadion Gajayana, yang juga terletak di Kecamatan Klojen. Stadion berkapasitas 35.000 penonton ini juga merupakan markas bagi klub sepak bola Persema Malang, Malang United, dan NZR Sumbersari.

Stadion Gajayana, markas utama klub sepak bola Arema FC. (sumber: Okezone News)
Stadion Gajayana, markas utama klub sepak bola Arema FC. (sumber: Okezone News)

Dari Klojen kita ke Kecamatan Lowokwaru. Di Kecamatan Lowokwaru, kita menjumpai kampus salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur, yaitu Universitas Brawijaya atau UB. Kampus ini berdiri sejak tahun 1963.

Kampus Universitas Brawijaya terletak di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. (sumber: Calon Mahasiswa)
Kampus Universitas Brawijaya terletak di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. (sumber: Calon Mahasiswa)

Tiga dari beberapa kampus perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Malang berada di Kecamatan Lowokwaru. Selain UB, ada juga kampus Universitas Islam Malang dan Universitas Negeri Malang.

Selain beberapa tempat di atas, masih banyak tempat wisata yang dapat Anda temukan di Kota Malang. Mungkin setelah itu Anda ingin duduk di restoran dan menyantap bakso atau cwie mie. Ups, tetapi kita harus menyimpan itu untuk pembahasan nanti.

35. Kota Mojokerto:
- Kecamatan Kranggan
- Kecamatan Magersari
- Kecamatan Prajuritkulon

Mojokerto merupakan kota terkecil di Indonesia dengan wilayah hanya seluas 16,47 km persegi. Namun, jangan salah - kota ini merupakan bagian penting dari Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Bahkan Alun-alun Kota Mojokerto memiliki gapura berbentuk candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Di tengah-tengahnya, berdiri Tugu Proklamasi.

Alun-alun Wiraraja, Kota Mojokerto. (sumber: TIMES Jatim)
Alun-alun Wiraraja, Kota Mojokerto. (sumber: TIMES Jatim)

Sejujurnya saya agak bingung mencari tempat wisata yang ada di Kota Mojokerto, karena sebagian besar tempat wisata di Mojokerto berada di kabupaten, bukan di kota, seperti Candi Bajang Ratu yang merupakan bagian dari Situs Trowulan dan kawasan wanawisata Pacet. Namun saya yakin banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi di The Spirit of Majapahit. Jika Anda orang Kota Mojokerto dan membaca postingan ini, silahkan jangan ragu untuk memberikan saran tempat wisata yang menarik di kota Anda.

Dan sekarang kita menjumpai dua kota kembar, yaitu Pasuruan dan Probolinggo. Ibaratnya kedua kota ini adalah Minneapolis dan St. Paul di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat.

36. Kota Pasuruan:
- Kecamatan Bugulkidul
- Kecamatan Gadingrejo
- Kecamatan Panggungrejo
- Kecamatan Purworejo

Pasuruan dijuluki Kota Santri karena banyaknya ponpes di kota ini, seperti Ponpes Al-Yasini, Pondok Ngalah, dan Ponpes Sidogiri.

Salah satu tempat wisata religi yang bagus di Kota Pasuruan adalah Makam K.H. Abdul Hamid. K.H. Abdul Hamid, atau dikenal sebagai Mbah Hamid Pasuruan, merupakan seorang ulama karismatik adal Pasuruan yang terkenal akan ilmu keislamannya yang luas serta kepribadiannya yang lembut dan rendah hati, yang membuatnya diidolakan oleh para santri. Setelah Mbah Hamid meninggal, makam beliau menjadi tempat ziarah bagi berbagai kalangan, seperti tokoh masyarakat dan tokoh politik.

Makam K.H. Abdul Hamid di Pasuruan. (sumber: TIMES Indonesia)
Makam K.H. Abdul Hamid di Pasuruan. (sumber: TIMES Indonesia)

37. Kota Probolinggo:
- Kecamatan Kademangan
- Kecamatan Kanigaran
- Kecamatan Kedopok
- Kecamatan Mayangan
- Kecamatan Wonoasih

Jika Pasuruan adalah Minneapolis, maka Probolinggo adalah St. Paul. Sama seperti Mojokerto dan Pasuruan, saya agak bingung mencari tempat wisata yang bisa saya beberkan faktanya di Kota Probolinggo, karena hampir semua tempat wisata di Probolinggo ada di kabupaten, bukannya kota. Namun ada satu tempat wisata di Kota Probolinggo yang saya temukan lewat research panjang: Pantai Mayangan. Saya bahkan baru tahu soal pantai ini. Jika Anda tinggal di Kota Probolinggo dan membaca postingan ini, jangan ragu untuk memberikan tempat wisata kota Anda selain Pantai Mayangan.

Pantai Mayangan di Kota Probolinggo. (sumber: detik.com)
Pantai Mayangan di Kota Probolinggo. (sumber: detik.com)

Salma Salsabil benar-benar membuat Probolinggo bangga ketika dia memenangkan Indonesian Idol XII tahun lalu. Sebelumnya, cewek berhijab ini sudah pernah berkali-kali ikut survival show. Survival show pertama Salma adalah Idola Cilik 4 ketika berusia 10 tahun. Dia berhasil sampai babak 9 besar. Dia juga pernah ikut The Voice Kids Indonesia musim pertama pada tahun 2016 dan Rising Star Indonesia setahun kemudian.

Ketika masih menulis di akun pertama, saya mengkhayalkan semua kontestan Indonesian Idol XII mewakili agensi tertentu di Korea untuk promosi mereka di luar negeri. Untuk kasus Salma, dia bernaung di bawah IST Entertainment, rumah bagi Apink, Victon, The Boyz, Weeekly, dan ATBO. Cewek cantik ini adalah alumna Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Salma Salsabil berhasil mengharumkan nama Probolinggo lewat menjuarai Indonesian Idol XII. (sumber: iNews)
Salma Salsabil berhasil mengharumkan nama Probolinggo lewat menjuarai Indonesian Idol XII. (sumber: iNews)

38. Kota Surabaya:
- Kecamatan Asemrowo
- Kecamatan Benowo
- Kecamatan Bubutan
- Kecamatan Bulak
- Kecamatan Dukuh Pakis
- Kecamatan Gayungan
- Kecamatan Genteng
- Kecamatan Gubeng
- Kecamatan Gunung Anyar
- Kecamatan Jambangan
- Kecamatan Karang Pilang
- Kecamatan Kenjeran
- Kecamatan Krembangan
- Kecamatan Lakarsantri
- Kecamatan Mulyorejo
- Kecamatan Pabean Cantian
- Kecamatan Pakal
- Kecamatan Rungkut
- Kecamatan Sambikerep
- Kecamatan Sawahan
- Kecamatan Semampir
- Kecamatan Simokerto
- Kecamatan Sukolilo
- Kecamatan Sukomanunggal
- Kecamatan Tambaksari
- Kecamatan Tandes
- Kecamatan Tegalsari
- Kecamatan Tenggilis Mejoyo
- Kecamatan Wiyung
- Kecamatan Wonocolo
- Kecamatan Wonokromo

And... here it is. The big guy, the City of Heroes, Surabaya.

Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia. Sekitar 3 juta orang menyebut Kota Pahlawan sebagai rumah. Di kota inilah pusat pemerintahan Provinsi Jawa Timur berada, lantaran kota ini adalah ibukota provinsi tersebut.

Surabaya, ibukota Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia. (sumber: JPNN.com Jatim)
Surabaya, ibukota Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia. (sumber: JPNN.com Jatim)

Julukan Kota Pahlawan bukan tanpa alasan untuk Surabaya. Pada tanggal 10 November 1945, arek-arek Suroboyo berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari serangan sekutu. Pertempuran mereka melawan penjajah sangat sengit, bahkan banyak yang gugur dalam peristiwa berdarah tersebut, sehingga untuk mengenangnya, 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Bahkan Tugu Pahlawan dibangun untuk mengenang peristiwa Pertempuran Surabaya.

Tugu Pahlawan di Surabaya dibangun untuk mengenang peristiwa 10 November 1945. (sumber: Tiket Wisata Surabaya)
Tugu Pahlawan di Surabaya dibangun untuk mengenang peristiwa 10 November 1945. (sumber: Tiket Wisata Surabaya)

Cerita Pertempuran Surabaya berlanjut di Museum 10 November, yang mengoleksi benda-benda terkait peristiwa heroik tersebut, yang meliputi senjata dan seragam milik tentara Jepang, tentara Blok Sekutu, dan rakyat Surabaya. Koleksi unggulan di dalam museum ini adalah suara dari pidato yang disampaikan oleh Bung Tomo, pemimpin militer Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia karena peranannya dalam Pertempuran Surabaya.

Museum 10 November bercerita tentang Pertempuran Surabaya. (sumber: Lapis Kukus Pahlawan)
Museum 10 November bercerita tentang Pertempuran Surabaya. (sumber: Lapis Kukus Pahlawan)
Surabaya adalah kota yang sarat akan cerita sejarah. Dan beberapa landmark di Kota Pahlawan seakan menceritakan ceritanya sendiri. Salah satunya adalah Monumen Kapal Selam atau yang akrab disingkat Monkasel. Bukan sekedar monumen biasa, Monkasel rupanya adalah kapal selam asli yang dialihfungsikan sebagai museum. Tepatnya, ini adalah kapal selam KRI Pasopati 410 yang telah berjasa dalam menjaga keamanan laut Indonesia. Kapal ini dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1952 dan pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda, yang dikenal sebagai Operasi Trikora. Pada tanggal 26 Januari 1990, kapal selam ini dinonaktifkan oleh TNI-AL dan diubah menjadi Monkasel untuk mengenang perjuangan Operasi Trikora.

Monumen Kapal Selam itu adalah kapal selam nyata, KRI Pasopati 410, sebelum dinonaktifkan pada tahun 1990 dan dialihfungsikan sebagai museum. (sumber: Nahwa Travel)
Monumen Kapal Selam itu adalah kapal selam nyata, KRI Pasopati 410, sebelum dinonaktifkan pada tahun 1990 dan dialihfungsikan sebagai museum. (sumber: Nahwa Travel)
Kisah kepahlawanan di Surabaya tak habisnya diceritakan. Namun saat ini, Surabaya adalah kota modern. Tiba dari Bandara Juanda, kita dapat menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk menjumpai Patung Sura dan Buaya. Patung ini bukan saja landmark Surabaya, tetapi juga memiliki cerita. Menurut legenda, dulu di daerah Surabaya sering terjadi pertempuran antara ikan hiu dan buaya. Patung Sura dan Buaya sering diartikan sebagai simbol keberanian dan kekuatan masyarakat Surabaya, terutama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Kini, patung ini tegap berdiri di dekat Kebun Binatang Surabaya.

Patung Sura dan Buaya, ikon Kota Surabaya yang berdiri di dekat Kebun Binatang Surabaya. (sumber: Tripadvisor)
Patung Sura dan Buaya, ikon Kota Surabaya yang berdiri di dekat Kebun Binatang Surabaya. (sumber: Tripadvisor)
Kota Lama Surabaya juga menceritakan kisahnya sendiri. Kawasan bersejarah ini terdiri atas bangunan-bangunan era kolonial yang mewah, jalanan berbatu, dan suasana yang tenang. Kota Lama Surabaya dibagi menjadi empat zona:
- Zona Eropa (mengusung arsitektur Eropa, didominasi oleh bangunan-bangunan bergaya Belanda)
- Zona Pecinan (memiliki ciri khas bangunan Tionghoa dengan ornamen-ornamen yang khas)
- Zona Arab (memiliki pengaruh budaya Arab yang kuat)
- Zona Melayu (menampilkan arsitektur Melayu yang unik dan menjadi saksi bisu sejarah perdagangan di Surabaya)

Zona Eropa di Kota Lama Surabaya mengusung arsitektur Eropa, dan didominasi oleh bangunan-bangunan bergaya Belanda. Salah satu bangunan penting di Zona Eropa adalah Pos Bloc Surabaya, yang dulunya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, dan sekarang menjadi tempat untuk menuangkan ide dan kreativitas anak muda Surabaya.

Pos Bloc Surabaya dulunya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, dan hingga kini merupakan bagian dari Kota Lama Surabaya. (sumber: Surabaya - Bisnis.com)
Pos Bloc Surabaya dulunya merupakan Kantor Pos Besar Surabaya, dan hingga kini merupakan bagian dari Kota Lama Surabaya. (sumber: Surabaya - Bisnis.com)
Bangunan lainnya di Zona Eropa Kota Lama Surabaya adalah Museum De Javasche Bank. Cagar budaya ini secara khusus didirikan oleh Bank Indonesia dan secara resmi dibuka pada tanggal 27 Januari 2012 setelah direstorasikan. Dulunya, gedung ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank (Bank Indonesia sekarang) di Surabaya, dan sekarang dialihfungsikan sebagai museum. Koleksi yang dipajang di sini adalah koleksi mata uang lama dan display sejarah sistem perbankan di Indonesia. Seperti kebanyakan museum di Indonesia, tidak disarankan untuk ke sini pada hari Senin karena pada hari tersebut, Museum De Javasche Bank tutup.

Museum De Javasche Bank dulunya merupakan kantor cabang De Javasche Bank di Surabaya sebelum sempat tutup pada tahun 1973 dan dibuka lagi pada tahun 2012 sebagai museum. (sumber: Lapis Kukus Pahlawan)
Museum De Javasche Bank dulunya merupakan kantor cabang De Javasche Bank di Surabaya sebelum sempat tutup pada tahun 1973 dan dibuka lagi pada tahun 2012 sebagai museum. (sumber: Lapis Kukus Pahlawan)
Zona Pecinan menawarkan suasana khas Tionghoa dengan bangunan-bangunan tua, kuliner lezat, dan budaya yang unik. Salah satu daya tarik Zona Pecinan adalah Kya-Kya, sebuah kawasan kuliner yang menyajikan berbagai macam makanan dan minuman khas Tionghoa.

Kya-Kya, kawasan kuliner di Zona Pecinan, Kota Lama Surabaya. (sumber: Travel - TEMPO.co)
Kya-Kya, kawasan kuliner di Zona Pecinan, Kota Lama Surabaya. (sumber: Travel - TEMPO.co)
Arsitektur khas Tionghoa tidak hanya ditemukan di Zona Pecinan Kota Lama Surabaya. Di Pantai Kenjeran, kita dapat menemukan Klenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tang, yang merupakan tempat ibadah bagi umat Tri Dharma, yaitu dari agama Konghucu, Buddha, dan Taoisme. Meskipun begitu, klenteng ini juga mengikutsertakan umat beragama lain sebagai pekerja maupun pengurusnya, seperti Islam dan Kristen. Itulah namanya toleransi, salah satu pilar pemersatu rakyat Indonesia.

Klenteng Sanggar Agung di Pantai Kenjeran, Surabaya. (sumber: Surabaya Roll Cake)
Klenteng Sanggar Agung di Pantai Kenjeran, Surabaya. (sumber: Surabaya Roll Cake)

Arsitektur Tionghoa dan Islam berpadu di Masjid Cheng Ho. Masjid ini menjadi bukti nyata akan akulturasi budaya yang kaya di Indonesia, khususnya di Surabaya. Masjid ini didirikan oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, pelaut Muslim asal Cina yang pernah singgah di Nusantara. Selesai pembangunannya pada tahun 2002, ukuran bangunan utama masjid ini berjumlah 11 x 9 meter yang melambangkan 99 asmaul husna, yaitu nama-nama baik Allah SWT, dari Ar-Rahman hingga As-Sabur. Angka 11 melambangkan jumlah asmaul husna yang diawali huruf alif, sedangkan angka 9 melambangkan jumlah Wali Songo, yaitu sembilan tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Interior Masjid Cheng Ho juga tak kalah menarik. Lantainya dilapisi karpet merah, sedangkan dindingnya dihiasi kaligrafi Arab dan Tionghoa. Mihrabnya juga memiliki desain yang unik, yang menggabungkan unsur Islam dan Tionghoa.

Masjid Cheng Ho adalah bukti nyata akulturasi budaya Islam dan Tionghoa di Surabaya. (sumber: Surabaya Roll Cake)
Masjid Cheng Ho adalah bukti nyata akulturasi budaya Islam dan Tionghoa di Surabaya. (sumber: Surabaya Roll Cake)
Kembali ke Kota Lama Surabaya, Zona Arab menawarkan nuansa Arab karena memang menjadi organisasi etnis Arab di Surabaya, termasuk makam Sunan Ampel. Beliau lahir di daerah Champa, yang sekarang dikenal sebagai Vietnam bagian selatan, pada tahun 1401, dan meninggal di Surabaya pada tahun 1481. Makamnya tidak pernah sepi peziarah.

Makam Sunan Ampel. (sumber: Amnesia.id)
Makam Sunan Ampel. (sumber: Amnesia.id)

Dan last but not least, ada Zona Melayu, kawasan yang memiliki bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur khas ras Melayu, seperti rumah panggung yang berwarna-warni.

Semua ini merupakan bagian dari Kota Lama Surabaya yang baru saja diresmikan tahun ini.

Sebenarnya masih banyak lagi contoh arsitektur tradisional di Surabaya, namun Kota Pahlawan adalah tempat berbaurnya arsitektur tradisional dan modern. Mal paling tersohor di Surabaya adalah Tunjungan Plaza (TP), mal raksasa dengan banyak pilihan toko yang menjajakan berbagai macam merek, lokal maupun internasional. TP menjadi mal kebanggaan Surabaya, dan di sinilah orang-orang berada di Surabaya berbelanja hingga pingsan.

Tunjungan Plaza, mal kebanggaan Surabaya. (sumber: detik.com)
Tunjungan Plaza, mal kebanggaan Surabaya. (sumber: detik.com)

Dan setiap hari Minggu, warga Surabaya kerap berolahraga dan beraktivitas di Taman Bungkul, sebuah oase hijau di tengah hiruk-pikuk Kota Pahlawan.

Taman Bungkul, oase hijau di tengah hiruk-pikuk Surabaya. (sumber: Indonesia Kaya)
Taman Bungkul, oase hijau di tengah hiruk-pikuk Surabaya. (sumber: Indonesia Kaya)

Dan itulah, 38 kota dan kabupaten yang membentuk Jawa Timur.

Sebagai info tambahan, setiap daerah di Jawa Timur mengemudi dengan huruf depan tanda nomor kendaraan bermotor yang berbeda:
L: Surabaya
M: Madura
N: Malang, Batu, Probolinggo, Pasuruan, Lumajang
P: Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi
S: Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Jombang
W: Gresik, Sidoarjo
AE: Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan
AG: Kediri, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Trenggalek

3. Jawa Timur dari Segi Sosial-Budaya
Jawa Timur dihuni oleh sekitar 41 juta orang. Empat suku utama yang menghuni Jatim adalah suku Jawa, Madura, Tengger, dan Osing. Kita akan bahas mereka satu-satu.

Suku Jawa di Jawa Timur sungguh jauh berbeda dengan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dialek Jawa Timuran cenderung lebih keras dan tegas dalam pengucapan, dengan intonasi yang lebih cepat. Beberapa kosakata dan ungkapan juga unik dan berbeda dengan dialek Jawa lainnya. Salah satunya, orang Surabaya lebih cenderung mengatakan yo'opo daripada piye untuk menanyakan "bagaimana". Dan bagi orang Jawa Timur (kecuali Madiun dan Kediri), berkata kasar dan mengucapkan sumpah-serapah itu lumrah. Mereka juga berkepribadian tegas, keras, dan mandiri.

Budaya Jawa Timur juga lebih terpengaruh budaya Hindu-Buddha, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki candi-candi kuno seperti Blitar dan Mojokerto.

Suku Jawa Timur. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Jawa Timur. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Madura hidup di Pulau Madura dan beberapa wilayah di daerah Tapal Kuda, yang terdiri atas Bondowoso, Situbondo, Jember bagian utara, dan Banyuwangi bagian utara. Mayoritas dari mereka beragama Islam. Mereka memiliki karakter yang keras, bekerja keras, semangat juang tinggi, dan sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan gotong royong. Suku Madura sarat akan budaya seperti karapan sapi, bedha'an, toron, dan musik. Mungkin di antara Anda mengenal suku Madura karena kata-kata "ta iyeu".

Suku Madura. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Madura. (sumber: Indonesia Kaya)

Seakan itu belum cukup, kita akan berkenalan dengan dua suku lain yang mendiami Jawa Timur, yaitu suku Tengger dan suku Osing.

Suku Tengger mendiami kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Mereka menganut kepercayaan Hindu-Buddha yang unik, yang merupakan perpaduan antara ajaran Hindu-Buddha yang mereka anut dengan kepercayaan animisme-dinamisme. Mereka masih menjalankan berbagai ritual adat yang berkaitan dengan alam dan leluhur, seperti upacara Kasada yang terkenal.

Suku Tengger. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Tengger. (sumber: Indonesia Kaya)

Dan terakhir, suku Osing. Mereka mendiami beberapa tempat di Banyuwangi, di mana mereka diyakini merupakan keturunan dari penduduk asli Blambangan (nama kuno Banyuwangi). Mereka berbahasa Osing, bahasa yang merupakan dialek dari bahasa Jawa kuno dengan kosakata dan intonasi yang unik. Bahasa Osing masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Osing, terutama di desa-desa.

Suku Osing. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Osing. (sumber: Indonesia Kaya)

Senjata tradisional Jawa Timur ada dua, yaitu keris dan celurit. Namun karena kita sudah membahas keris di beberapa episode tertentu, kita akan membahas celurit saja. Celurit, sejenis sabit, senjata tradisional suku Madura, merupakan simbol keberanian dan kekuatan dalam budaya Madura, seringkali digunakan dalam pertarungan.

Celurit, simbol keberanian dan kekuatan dalam budaya Madura. (sumber: T.Kardin Pisau)
Celurit, simbol keberanian dan kekuatan dalam budaya Madura. (sumber: T.Kardin Pisau)
Rumah adat Jawa Timur sama dengan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu rumah Joglo.

Rumah Joglo, rumah adat Jawa Timur. (sumber: iNews Jatim)
Rumah Joglo, rumah adat Jawa Timur. (sumber: iNews Jatim)

Bagaimana dengan musik dan tari tradisional Jawa Timur? Oh, Jawa Timur punya hits klasik yang sukses menjadi earworm bagi masyarakatnya. Tentunya bukan "Kartonyono medot janji"-nya Denny Caknan atau "Ngopi maszeh"-nya Happy Asmara, karena kita berbicara tentang lagu tradisional yang harus terus dilestarikan agar tidak punah di masa depan. Sebut saja "Rek ayo rek", "Keraban sape", dan "Tanduk majeng".




Untuk tari, Jawa Timur dapat mengandalkan tari ngremo dan reog Ponorogo.



Biasanya, tarian-tarian tradisional ini diiringi alunan alat musik gamelan. Nah, ini adalah pembahasan yang sengaja saya lewatkan di episode Jawa Tengah dan Jogja, karena alat musik khas ketiga provinsi ini, yaitu Jateng, Jogja, dan Jatim, sama, yaitu gamelan. Gamelan adalah alat musik ansambel yang terdiri atas bonang, kendang, saron, dan slenthem. Pada tanggal 15 Desember 2021, gamelan resmi ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, sebagai langkah awal untuk mengeksplorasi pengaruh gamelan terhadap perkembangan musik dunia.

Berikut adalah video permainan gamelan Jawa.


Jawa Timur juga terkenal dengan kesenian ludruk, sebuah kesenian teater tradisional. Mirip dengan kesenian lenong di Jakarta.


Makanan juga merupakan bagian dari kehidupan sosial-budaya masyarakat Jawa Timur, dan kita ada BANYAK SEKALI untuk dibahas, karena, sama seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, setiap daerah di sini memiliki cerita kuliner tersendiri untuk diceritakan. Mari kita bahas satu persatu.

First and foremost, kita akan berkenalan dengan dua makanan yang menjadi primadona bagi pelancong yang ke Jawa Timur, yaitu rawon dan rujak cingur.

Rawon adalah salah satu makanan Indonesia favorit saya. Makanan ini adalah sejenis sup yang dikenal dengan kuah hitam pekat dan kaya akan rempah. Warna kuahnya yang hitam khas berasal dari penggunaan kluwek, buah sejenis kacang-kacangan yang jika diolah akan menghasilkan warna dan rasa yang khas. Biasanya, rawon menggunakan daging sapi bagian has atau sandung lamur yang dimasak hingga empuk. Rawon berasal dari Ponorogo, namun umum dijumpai di Surabaya dan Malang.

Ups, rawon bukan nama anggota SF9 yang sekarang full menjadi aktor. Itu Rowoon. Rawon juga bukan nama sesama anggota SF9 yang ganteng-ganteng suka melawak, karena itu Dawon.

Rawon khas Surabaya. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)
Rawon khas Surabaya. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)

Adapun rujak cingur dapat dijumpai di Kota Surabaya. Rujak cingur berbahan baku seperti rujak pada umumnya, yang menggunakan irisan buah seperti bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, timun, dan kerahi. Namun yang membuatnya khas adalah tambahan lontong, tahu, tempe, bendhoyo, dan the star ingredient, cingur, atau irisan hidung atau moncong sapi, serta sayur-mayur seperti kecambah, kangkung, dan kacang panjang untuk makanan yang kaya vitamin E untuk membuat kulit menjadi sehat dan bersih seperti idol K-pop cewek. Kemudian, bahan-bahan tadi dicampur dengan bumbu yang dibuat dari olahan petis, air matang, gula merah, cabai, kacang tanah goreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih mengkal.

Rujak cingur yang lezat, khas Surabaya. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)
Rujak cingur yang lezat, khas Surabaya. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)

Tahu telur juga dapat ditemukan di Surabaya. Penganan ini terbuat dari tahu berbalut telur kocok yang digoreng dan disajikan dengan irisan lontong, tauge, mentimun, dan diguyur saus kacang.

Tahu telur. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)
Tahu telur. (sumber: Masak Apa Hari Ini?)

Jika di Jawa Tengah kita mengenal tengkleng sebagai masakan daging kambing terlezat, maka di Jawa Timur kita mengenal krengsengan. Krengsengan terbuat dari daging kambing yang dipotong kecil-kecil, kira-kira 2x2 cm, diberi bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, dan pala, dan ditambahkan dengan kecap manis pada waktu memasak sehingga tidak banyak berkuah dan berwarna cokelat tua. Biasanya jeroan kambing dicampurkan ke dalam krengsengan. Rasanya lezat, namun tidak untuk yang memiliki kolesterol tinggi. Krengsengan umum ditemui di Surabaya.

Krengsengan, olahan daging kambing lezat dari Surabaya, Jawa Timur. (sumber: detikFood)
Krengsengan, olahan daging kambing lezat dari Surabaya, Jawa Timur. (sumber: detikFood)
Indonesia adalah negeri seribu soto. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki soto yang memiliki rasa berbeda satu sama lain. Di Jawa Timur, kita akan berkenalan dengan soto madura, soto lamongan, dan soto ayam ambengan.

Soto madura umum dijumpai di Pulau Madura. Bahan dasarnya yaitu daging sapi, telur rebus, kentang goreng, dan tauge, serta bumbu ketumbar, bawang merah, bawang putih, jahe, kunir, laos, kemiri, jeruk purut, dan garam secukupnya. Variasinya yaitu soto sumenep (berbumbu kacang dan dimakan dengan singkong), soto pamekasan, dan soto bangkalan.

Soto madura. (sumber: cookpad.com)
Soto madura. (sumber: cookpad.com)

Soto lamongan, seperti namanya, dapat dijumpai di Kabupaten Lamongan. Yang membuatnya menjadi khas adalah rasanya yang gurih karena menggunakan taburan koya udang yang umumnya tidak dijumpai pada soto lainnya.

Soto lamongan. (sumber: TIMES Network AI)
Soto lamongan. (sumber: TIMES Network AI)

Kembali ke Surabaya, kita mencicipi soto ayam ambengan. Berbeda dengan soto ayam pada umumnya, makanan khas Kota Pahlawan ini memiliki warna kuah lebih kuning pekat karena menggunakan kunir dalam pembuatannya. Nama soto ambengan berasal dari depot Soto Ayam Pak Sadi yang memang berada di Jalan Ambengan, Surabaya. Depot Soto Ayam Pak Sadi sudah buka sejak 1971, which is lama sekali. Oleh karena rasa gurihnya yang khas, masyarakat umum menyebut soto ayam khas Surabaya dengan sebutan soto ambengan.

Soto ambengan terenak ada di Depot Soto Ayam Pak Sadi, yang sudah buka sejak 1971. (sumber: cookpad.com)
Soto ambengan terenak ada di Depot Soto Ayam Pak Sadi, yang sudah buka sejak 1971. (sumber: cookpad.com)
Dari Surabaya kita ke Madiun. Selain dijuluki Kota Pendekar, Madiun juga dijuluki Kota Pecel. Hal ini dikarenakan Madiun terkenal dengan pecelnya yang sangat populer dan telah menjadi ikon bagi kota ini. Pecel madiun memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan pecel dari daerah lain, dan dapat ditemukan di berbagai sudut Kota Pendekar, mulai dari warung makan sederhana hingga restoran modern.

Pecel biasanya dihidangkan di dalam sebuah wadah khusus bernama pincuk.

Pecel madiun memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan pecel-pecel di daerah lainnya. (sumber: Fimela)
Pecel madiun memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan pecel-pecel di daerah lainnya. (sumber: Fimela)
Saya ingin memasukkan satu kuliner khas Jawa Timur yang tidak banyak orang tahu. Jika Anda orang Pacitan, pasti pernah memakan benda ini setidaknya sekali dalam seumur hidup. Adalah sego gobyos, makanan pedas yang terdiri atas nasi, sayur daun kenikir, dan tambahan lauk seperti tahu, tempe bacem, kerupuk, hingga opor ayam. Rasanya pedas dan membuat Anda bermandi keringat. Tentunya tidak untuk anak-anak!

Sego gobyos, makanan pedas yang sangat digemari masyarakat Pacitan. (sumber: Konten Jatim)
Sego gobyos, makanan pedas yang sangat digemari masyarakat Pacitan. (sumber: Konten Jatim)

Ponorogo terkenal dengan sate ayamnya yang diiris melintang utuh (bukan dipotong dadu) dan disajikan dengan saus kacang.

Sate ayam ponorogo. (sumber: cookpad.com)
Sate ayam ponorogo. (sumber: cookpad.com)

Sekarang kita menuju ke Kota Malang, di mana kita akan berkenalan dengan dua makanan khas yang menjadi favorit para Kera Ngalam, yaitu bakso malang.

Bakso malang, atau yang akrab disebut bakwan malang, adalah salah satu kuliner ikonik khas Kota Malang. Kuahnya memiliki cita rasa yang khas, gurih dan sedikit pedas, karena dibuat dari kaldu tulang sapi yang kaya akan kolagen. Bakso malang terdiri dari berbagai macam bakso, seperti bakso urat, bakso halus, bakso goreng, dan tahu bakso. Biasanya bakso malang dimakan dengan mie kuning, tahu, sayuran, bawang goreng, dan pangsit.

Bakso malang. (sumber: TasteAtlas)
Bakso malang. (sumber: TasteAtlas)

Kuliner Malang lainnya yang patut dicoba adalah cwie mie. Sekilas tampangnya tidak jauh beda dengan mie ayam yang biasa kita makan, namun perbedaannya terletak pada daging ayam yang dicincang halus, merica, dan daun selada. Membelinya pun hanya bisa di Malang, Jawa Timur.

Cwie mie malang yang disajikan dalam mangkuk pangsit goreng. (sumber: IDN Times)
Cwie mie malang yang disajikan dalam mangkuk pangsit goreng. (sumber: IDN Times)

Salah satu restoran cwie mie terenak di Malang adalah Hot Cui Mie, di Jalan Kawi Atas No. 43, Ruko Blok A-B, Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Menu favoritnya adalah hot cwie mie. Menurut sebuah majalah masak yang saya baca ketika SD, pemilik restoran ini membuat iklan khusus untuk menu ini: "Mangkuknya pun bisa dimakan". Hal ini dikarenakan hidangan ini terdiri atas mie ayam yang disajikan dengan segala pelengkapnya dalam sebuah pangsit goreng besar berbentuk mangkuk, jadi benar-benar bisa dimakan.

Eloknya, topping ayam, daging sapi, jamur, udang, atau kakap yang menghiasi cwie mie di restoran ini tidak basah, melainkan digoreng dengan lapisan tepung. Jadi hasilnya renyah dan gurih.

Puas dengan makanan berat, kita akan mencoba kudapan khas Jawa Timur yang lazim dijadikan oleh-oleh jika kita pulang melancong. Kita akan berkenalan dengan ledre pisang, brem, madumongso, dan putu lanang.

Ledre pisang merupakan jajanan khas Bojonegoro yang pertama kali muncul di tahun 1943, saat peralihan Belanda ke Jepang. Pada masa itu, masyarakat harus memanfaatkan tanaman untuk mengisi perut. Ledre lahir ketika seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Mak Min Tjie mengolah sebuah makanan dari tepung beras yang kemudian dicampur dengan gaplek yang telah diencerkan. Campuran tersebut lalu dicetak dengan menggunakan cetakan besar berbahan tembaga.

Kini, sentra utama pembuatan ledre dapat ditemui di Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Ledre dibandrol dalam berbagai rasa, yaitu stroberi, cokelat, kacang hijau, dan pelbagai rasa lain.

Ledre pisang khas Bojonegoro. (sumber: detik.com)
Ledre pisang khas Bojonegoro. (sumber: detik.com)

Ada pula brem, camilan khas Madiun. Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan. Ini merupakan hasil dari fermentasi tapai ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu 24 jam. Rasanya khas agak masam.

Brem, camilan khas Madiun. (sumber: SUARA SIKAP)
Brem, camilan khas Madiun. (sumber: SUARA SIKAP)

Madumongso berasal dari Ponorogo, namun juga populer di Madiun. Camilan ini berbahan baku ketan hitam fermentasi yang jika dimakan menghasilkan rasa manis dan masam. Biasanya, madumongso didatangkan dengan bungkusan kertas minyak warna-warni, dan cocok disajikan pada acara keluarga, seperti pernikahan, khitanan, atau Hari Raya Idulfitri.

Madumongso khas Ponorogo. (sumber: Diskominfo Kaltim - Pemprov Kaltim)
Madumongso khas Ponorogo. (sumber: Diskominfo Kaltim - Pemprov Kaltim)
Dan terakhir, ada putu lanang. Camilan khas Kota Malang ini didirikan oleh Ibu Supiah pada tahun 1935 dan tidak pernah sepi pembeli. Sekilas kue ini mirip dengan kue lopis yang juga ditaburi parutan kelapa, namun yang membedakannya adalah warnanya hijau karena berasal dari daun pandan.

Putu lanang khas Malang. (sumber: kabarbaik.co)
Putu lanang khas Malang. (sumber: kabarbaik.co)
4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Dongeng si Penjual Kucing
Rasa-rasanya menyantap semua makanan di atas kurang lengkap jika tidak ditemani dengan salah satu cerita rakyat Jawa Timur. Kita mungkin tahu tentang dongeng Keong Mas, yang memang berasal dari Jawa Timur, tetapi kita akan melihat sebuah dongeng dari Pulau Madura, yaitu Dongeng si Penjual Kucing. Dongeng ini berkisah tentang pentingnya menghindari sifat tamak dan meniru tindakan orang lain tanpa perhitungan. Tentunya saya akan menceritakan dongeng ini dengan kata-kata saya sendiri.

Alkisah, Abdullah adalah seorang petani yang miskin namun rajin dan pekerja keras di Pulau Madura. Tanahnya hanya sepetak, dan itu pun tidak cukup untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Oleh karena itu, dia berencana merantau ke Jawa untuk mengadu nasib. Istrinya menyanggupinya.

Abdullah pun berangkat ke Jawa hanya dengan bermodalkan 10 gobang (1 gobang = 2,5 sen; 10 gobang = 25 sen). Uang itu hanya pas untuk ongkos berlayar ke Jawa. Di tengah jalan, Abdullah bertemu dengan seorang perempuan miskin yang sedang menggendong anaknya yang tampak pucat kelaparan. Perempuan itu memegang sebuah keranjang berisi tiga ekor kucing yang tampak sehat. Perempuan itu (kita sebut saja namanya Lia) mendatangi Abdullah dan memintanya untuk membeli kucing-kucingnya.

Abdullah berpikir bahwa jika dia tidak menolong, mungkin saja kucing-kucing tersebut akan mati kelaparan. Maka ibalah hatinya. Dengan senang hati, Lia menawarkan 5 gobang untuk tiga ekor kucing, namun sayangnya uang Abdullah hanya sedikit sehingga dia menawarkan 3 gobang dan Lia menyetujuinya.

Sesampainya di pelabuhan, Abdullah menaiki perahu layar dengan ongkos lebih murah untuk kembali ke Madura. Namun perjalanannya kembali ke Madura tak semulus yang dibayangkan, karena dalam perjalanan, angin bertiup kencang. Bahkan sang juru mudi tidak dapat mengendalikan perahu tersebut saking kencangnya angin. Akhirnya perahu itu terombang-ambing dan membawa Abdullah ke sebuah pulau yang belum pernah mereka temui sebelumnya, yaitu Pulau Tikus. Pulau itu dinamakan demikian karena banyaknya tikus yang berkeliaran di sana. Mereka memamah habis semua hasil tani di pulau tersebut.

Akhirnya Abdullah teringat kembali akan kucing yang dia beli dari Lia. Dia lalu menunjukkan dan menerangkan bahwa kucing adalah hewan yang secara naluriah dapat membasmi dan memburu tikus. Kepala Pulau Tikus kemudian mempertanyakan apakah kucing-kucing tersebut dapat membasmi tikus, dan jika bisa, dia akan membeli kucing Abdullah seharga 5 dinar per ekor.

Abdullah lalu mengeluarkan seekor kucing dari karungnya. Nama kucing ini Belo. Lama tak makan, tentu saja Belo merasa sangat lapar. Begitu melihat seekor tikus berkeliaran di depan matanya, langsung saja dikejarnya tikus itu dengan ganas. Setelah Belo menghabisi dari satu ekor tikus ke tikus lainnya, Kepala Pulau Tikus sangat puas menyaksikan hal itu, dan dia memberi Abdullah hadiah uang 15 dinar. Uang itu dia belikan tanah yang lebih luas dan dikerjakan sendiri tanah itu, hingga akhirnya Abdullah menjadi orang kaya.

Beberapa hari kemudian, ada tiga orang penduduk desa yang ingin mengadu nasib. Mereka bermaksud ingin menjual kucing mereka ke Pulau Tikus. Mereka ingin seperti Abdullah. Setelah menjual seluruh harta benda mereka dan menukarnya dengan kucing yang banyak, mereka bersiap ke Pulau Tikus, namun naas, tikus-tikus di sana habis dimakan kucing-kucing Abdullah. Mereka kenyang, bertambah besar, dan beranak-pinak. Keturunannya juga memakan tikus-tikus lain yang masih tersisa, sampai habis semuanya.

Ketiga pemuda desa tersebut merasa kecewa dan sedih karena usaha yang mereka lakukan tidak ada gunanya sama sekali. Maka, mereka pulang ke Madura dengan penug rasa malu.

5. Pahlawan Nasional dari Jawa Timur
Pembahasan terakhir adalah tentang pahlawan nasional dari Jawa Timur. Ini dia mereka:
- Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia
- H. Oemar Said Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam
- Bung Tomo, pemimpin Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945;
- Dr. Soetomo, pendiri organisasi Budi Utomo
- Supriyadi, pemimpin pasukan PETA (Pembela Tanah Air)
- Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, Gubernur pertama Jawa Timur
- Letjen (Anm.) M.T. Haryono, salah satu pahlawan revolusi Indonesia

Dan itu dia, pembahasan tentang Jawa Timur.

Fiuh! Butuh waktu saya seminggu untuk menulis tentang provinsi ini, yang mana setiap kabupaten dan kotanya menceritakan kisah yang mengasyikkan dan mengesankan, mulai dari alamnya, ekonominya, sosial-budayanya, dan bahkan kulinernya. Namun saya kembali bersyukur bisa bertahan tanpa kena mental menulis tentang Jawa Timur. Dan demikian, perjalanan kita di Pulau Jawa di serial "Kenali Indonesiamu" telah selesai.

Oho, dan siapakah anggota asal Jawa Timur yang tergabung dalam divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein di "A Musical Revolution 3: Field Trip Fiasco", yang akan menemani Jiyoon dan Isa? Dia adalah Putri Sekarwati, seorang wanita muda usia 22 tahun asal Banyuwangi.

Stay tuned! Tiga episode depan, kita akan meneroka Bali dan Nusa Tenggara, dan ini dia detail ketiga episode tersebut:
Episode 17: Bali
Episode 18: Nusa Tenggara Barat
Episode 19: Nusa Tenggara Timur

Berarti episode depan akan membahas Provinsi Bali, Pulau Dewata.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun