"Masa kecil gue kurang bahagia..." kata Gaeul.
"Kurang bahagia gimana?" tanya Jiyoon.
"Waktu gue kecil, gue dibesarin sama bokap gue sendiri. Nyokap gue udah meninggal ketika gue masih bayi, jadi gue besar tanpa nyokap. Walaupun begitu, gue mewarisi bakat beliau, yaitu bisa bicara sama hewan," cerita Gaeul.
"Oh..." kata Jiyoon, Isa, dan Chaehyun.
"Gue dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Tapi semuanya berubah saat... bokap gue mulai gila harta, melakukan semua demi uang. Gue jadi sering ditinggal sendiri di rumah. Gue jadi gak punya temen dan menghabiskan waktu nge-bully anak-anak Naranja Academy. Hanya pacar gue Gunil yang mampu mengubah hidup gue dan sikap gue untuk selamanya, tapi sejak kejadian Grand Theft Koraidon... gue diputusin," Gaeul menangis lagi.
Tiba-tiba Gaeul menatap Isa dan berkata, "Icha... gue tahu semua bukan salah lo. Bokap lo juga gak terlibat dalam Grand Theft Koraidon. Beliau orang baik. Gue yakin dalam diri, gue bisa merubah diri gue dan juga bokap gue, Clavell. I just wanna make friends..." Gaeul menangis semakin parah. "Maafin gue..."
"Gaeul-ah, terima kasih sudah mau jujur. Kita juga yakin, sebenarnya lo orang baik. Lo punya keinginan bukan hanya untuk merubah diri, tetapi juga merubah bokap lo menjadi orang yang baik dan penuh kasih sayang lagi. Kita juga udah maafin lo, kok, Gaeul," kata Isa sambil tersenyum.
Gaeul memperhatikan senyum Isa yang sangat cantik, senyumnya semakin terpancar dengan kelembutan kulit cerahnya. Rambutnya yang hitam berkilau dibiarkan tergerai lurus. Kemudian Isa mengulurkan tangan tanda memulai persahabatan dengan Gaeul.
"Friends?" tanya Isa.
"Friends," kata Gaeul.
Gaeul juga berjabat tangan dengan Jiyoon dan Chaehyun, pertanda menyelesaikan permusuhan.