Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Musical Revolution 2 (Bagian 3)

30 Maret 2024   23:38 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:42 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Arena bela diri hanya berjarak beberapa meter dari Asone Academy, jadi Soojin dan Jihan hanya tinggal berjalan kaki. Di sana sudah ada Suri, mama tercinta Soojin, yang mengawasi putri bungsunya berlatih taekwondo.

Sebelum latihan taekwondo...

"Ma, I'm nervous," kata Soojin kepada Suri.

"It's natural to be nervous, tapi kamu harus ingat, Soojin, bahwa musuh terbesar kamu adalah diri kamu sendiri. Hidup ini bukan tentang menghindari kegagalan, tetapi tentang bagaimana cara kita bangkit dari setiap kegagalan. Saat nanti taekwondo, lepasin aja semuanya. Kamu pasti menang dan mewakili kelas 3A di pertandingan bela diri hari Jumat nanti!" Suri menyemangati.

"Dan gue ada buat lo supaya lo semangat taekwondo," kata Jihan.

(musik: Kaleen - "We will rave")

Dengan apa yang dia sudah pelajari selama kursus taekwondo saat liburan sekolah, Soojin terbukti mampu menghabisi musuh-musuhnya saat latihan taekwondo. Dia benar-benar gesit dan lincah saat mengeluarkan tendangan-tendangannya.

"Wow, look at those moves!" kata Jihan.

Soojin teringat alasan dia belajar taekwondo: dia ingin melindungi orang-orang yang dia cintai, termasuk sesama anggota Weeekly-nya. Dia pernah berkelahi dengan Rony dengan hasil seri karena Rony usil pada Jihan, dan hasil seri inilah yang membuat Soojin ingin serius belajar taekwondo: untuk balas dendam.

Musuh demi musuh Soojin kalahkan.

"Just one more blow..." kata Soojin. Namun, baru saja Soojin hendak melakukan finishing blow, dia diserang oleh orang tak dikenal, yang membuatnya jatuh dan menangis. Wasit pun meniup peluit dan menyuruh si penyerang itu turun dari ring. Jihan langsung tergopoh-gopoh menghampiri Soojin di ring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun