Ternyata, hal yang akan dia lakukan adalah keluar dari rumahnya, mengelilingi rumahnya, lalu masuk kembali ke dalam rumahnya.
Si burung gereja pun protes. Dia merasa yang akan dilakukan siput terlalu gampang, karena sejak menetas, burung gereja toh sudah keluar dari cangkang telur dan tak pernah masuk lagi ke cangkangnya.
Siputpun tersinggung dan meleaak masuk ke dalam rumahnya. Untungnya ada tikus yang menenangkan dan menyetujui apa yang akan dilakukan oleh siput sebagai uji keberanian.
Siput pun mulai bergerak pelan keluar meninggalkan rumahnya. Mengelilingi rumahnya dengan tubuh lunaknya yang tak terlindungi lalu pelan-pelan masuk kembali ke dalam rumahnya.
Si burung gereja pun bersorak kagum.
Hebat! Pemberani! Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya !
Dan mereka semua pun kembali bertepuk tangan.
Sekarang semuanya menatap ke arah burung gereja dengan rasa penasaran membubung tinggi, karena diantara mereka ber-empat  burung gereja-lah yang terkenal paling bandel dan sangat pemberani.
Kira-kira apa yang akan dilakukan si bandel nan pemberani ini ?
Si burung gereja berjalan mondar-mandir sambil bergumam. Sementara teman-temannya tercekik rasa penasaran yang sudah melampaui ubun-ubun.
"Aku...hmmm..aku...." Â Burung gereja berkata ragu-ragu.