Ema tertawa di iringi suara Feri.
"Malu-maluin aja nih sih Ema"
Bisikku dalam hati.
____________________
Feri duduk di sebelahku, meski posisinya agak menjauh tapi entah kenapa aku masih merasakan getaran di tubuhku, terbayang saat aku mengunjungi kafenya tanpa Ema, di tempat yang sama aku dan Feri tertawa lepas, sesekali Feri menyuapiku Pisang bakar madu salah satu menu favoritku di kafenya Feri.
" Fer, gue kesini cuma mau tanya kenapa lo menjauh dari Mitha ?"
Ema berbicara ke arah Feri tanpa basa-basi, seketika saja tubuhku semakin lemas, Feri yang sedang menikmati espresso terlihat sedikit tersedak.
"Ma, please gak usah dibahas"
Spontan aku memandang Ema dengan tatapan memelas.
"Gak apa-apa Mit, biar semuanya jelas !"
Nada Ema mulai terdengar jengkel.