"Ngapain ngatur meja? Emang Papa belum makan?"
"Papa ngatur meja buat kamu."
"Buat Yoyo?" Saya kaget mendengar kalimat Papa.
"Iya. Kan Papa kalah taruhan tadi."
"Hihihihi... kirain tadi Papa asal ngomong aja."
"Kalaupun Papa asal ngomong, Papa tetap akan menyiapkan makanan buat kamu."
"Kenapa begitu, Pa?"
"Ada 4 hal yang nggak bisa ditarik kembali, Yo. Pertama, kuda yang sudah dipecut oleh kusirnya. Kedua, anak panah yang sudah ditarik dari busurnya, ketiga, ludah yang sudah dibuang ke tanah...."
'...keempat, kata yang sudah terlanjur diucapkan." Papa dan saya berbarengan mengucapkan kalimat terakhir. Nasihat itu sering sekali dia ucapkan sehingga saya sudah hapal di luar kepala.
"Nah, itu udah tau. Menepati janji itu penting, bukan buat orang lain, tapi untuk diri sendiri. Kehormatan seseorang itu dinilai dari seberapa konsisten dia memegang kata-katanya sendiri."
Saya selalu kagum mendengar perkataan  Papa  Dia memang selalu memegang kata-katanya dan selalu konsisten dengan prinsip-prinsip yang dianutnya. Sedikit banyak pemahaman itu mempengaruhi sikap hidup saya sehari-hari.