Peringatan dari Rasulullah Saw. kepada kaum laki-laki dan kaum wanita untuk jangan berpenampilan menyerupai lawan jenisnya agar terhindar dari tingkah laku kaum Nabi Luth As. dan terhindar pula dari perbuatan homoseksual atau LGBT yang berakibat merusak fitrahnya sebagai manusia dan melanggar hukum Allah serta merusak tatanan kehidupan generasi manusia selanjutnya.
Islam menyatakan dengan tegas bahwa homoseksual atau LGBT dilarang bahkan apabila sampai menikah sesama jenis tindakan tersebut sudah termasuk jenis haram. Pada zaman modern ini LGBT telah semakin marah bertebaran di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Maka mereka perlu disadarkan dituntun kembali ke jalan yang lurus dan kembali pada fitrahnya serta bertaubat nasuha kepada Allah.
LGBT dalam pandangan Agama Kristen
Agama Kristen Katolik maupun Kristen Protestan sama sama menolak perbuatan homoseksual atau LGBT bahkan melaknat dan menghukumnya dengan hukuman yang berat terhadap pelaku homoseksual atau LGBT. Dalam agama Kristen, LGBT dimulai pada zaman Lot. Hal tersebut digamparkan dalam Alkitab sebagai berikut: “Matahari sedang terbit ketika Lot sampai di Zoar. Tiba-tiba Tuhan menurunkan hujan belerang yang berapi atas Sodom dan Gomora. Kedua kota itu dihancurkan, juga seluruh lembah dan semua tumbuh-tumbuhan serta semua penduduk di situ. Tetapi istri Lot menoleh kebelakang, lalu dia berubah menjadi tiang garam. Keesokan harinya, pagi-pagi Abraham cepat-cepat pergi ke tempat ia berdiri di hadapan Tuhan sehari sebelumnya. Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora dan keseluruh lembah dan melihat asap dari tungku raksasa. Demikian, Allah membinasakan kota-kota itu di lembah di mana Lot tinggal. Allah ingat kepada Abrahan dan menolong Lot melarikan diri.” (Kejadian, 19: 23-29). “Sama juga halnya dengan kota Sodom dan Gomora. Allah memusnahkan kota-kota itu dengan api supaya menjadi contoh tentang apa yang akan terjadi dengan orang-orang yang jahat. Tetapi Lot diselamatkan, karena ia menuruti kemauan Allah, ia sangat menderita karena kelakuan yang tidak senonoh dari orang-orang bejat. Di tengah-tengah orang-orang semacam itu Lot yang baik itu hidup dengan batin tersiksa, karena tiap hari ia melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.” (2 Petrus, 2: 6-8).
Tuhan sangat membenci perilaku homoseksual yang merupakan perbuatan keji dan hina seperti yang terkandung dalam Kitab Perjanjian Lama. Pelaku homoskesual atau LGBT harus dihukum dengan hukuman yang berat karena menentang hukum Tuhan yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan, hal ini sesuai dengan Bibel atau Alkitab kaum Kristiani yang tertuang dalam Kitab Imamat :
“Orang laki-laki tak boleh bersetubuh dengan orang laki-laki, Allah membenci perbuatan itu.” (Imamat, 18: 22). “Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan laki-laki lain, mereka melakukan perbuatan yang keji dan hina, dan kedua-duanya harus dihukummati. Mereka mati karena salah mereka sendiri.” (Imamat, 20: 13).
Dalam Kitab Perjanjian Baru homoseksual merupakan perbuatan yang jahat dan sangat terhina karena menuruti hawa nafsu yang memalukan. Kelak mereka akan menuai balasan yang setimpal dengan perbuatan jahat yang telah mereka tanam. Paulus menuliskan: “Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menurut nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita. Laki-laki pun begitu juga, mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan birahi terhadap sesama laki-laki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat” (Roma, 1: 26-27).
Alkitab menyatakan bahwa homoseksualitas merupakan salah satu penyangkalan manusia terhadap Allah. Konsekuensi bagi orang yang melakukan praktik homoseksualitas tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Pada dasarnya homoseksualitas bukan hanya kecenderungan, pilihan, maupun variasi namun merupakan sebuah dosa yang sangat dibenci Allah.
Homoseksualitas adalah perbuatan yang hina, jahat, serta menjijikkan, bahkan pelakunya harus dihukum dengan dibunuh hingga mati. Agama Kristen menentang pernikahan sesama jenis dengan sangat keras. Begitu juga dengan pernikahan beda agama yang dilarang dalam agama Kristen, apalagi penikahan sesama jenis.
Dalam Alkitab dikatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak terjangkau oleh penebusan Kristus asal mau bertobat dan menerima Kristus. Artinya orang-orang yang pernah melakukan perbuatan homoseksualitas tetap dapat menerima pembenaran oleh Kristus setelah mereka bertobat (Admin, 2019).
Pembenaran merupakan keadaan yang dialami oleh orang-orang yang bertobat dan menerima Kristus. Seketika itu juga, dosa-dosa mereka dihapuskan dan kapanpun mereka mati, pasti akan menerima hidup kekal. Pembenaran terjadi hanya sekali dalam seumur hidup. Sementara pengudusan adalah usaha seseorang yang dituntun oleh Allah untuk menghasilkan karakter kudus dan hidup yang semakin kudus dalam dirinya karena telah dibenarkan. Pengudusan berlangsung seumur hidup.