Mohon tunggu...
Yosua Audric
Yosua Audric Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LGBT dari Sudut Pandang Agama-agama Indonesia

20 Januari 2021   21:23 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:27 6077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Berdasarkan dari pemaparan di atas, kiranya menjadi penting untuk dilakukan penelitian terkait perspektif agama-agama di Indonesia terhadap LGBT, guna mengetahui batasan-batasan LGBT di Indonesia yang didasarkan agama, karena bagaimanapun Indonesia adalah negara berketuhanan, dalam artian kita harus menjauhi semua larangannya yang kemudian diimplementasikan dalam hukum positif di Indonesia. Adapun penelitian ini menarik judul Lgbt Dari Sudut Pandang Agama-Agama Di Indonesia, dengan rumusan masalah yaitu bagaimana pandangan dan/ atau perspektif agama-agama resmi di Indonesia terhadap LGBT.

METODE

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif karena mengandalkan kedalaman data dengan metode deskriptif-analitis serta mengungkap perspektif LGBT dalam perspektif agama-agama di Indonesia. Penelitian ini disusun atas data-data kepustakaan. Data yang digunakan dalam artikel ialah data sekunder (secondary data) berupa kitab suci agama-agama di Indonesia, jurnal yang berhubungan dengan objek penelitian, dan literatur-literatur keagamaan yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas.

Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif dimana contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta yang merupakan uraian dari kesimpulan umum atau jeneralisasi dianalisis untuk menjelaskan kesimpulan atau jeneralisasi tersebut, dimulai dengan mendeskripsikan materi isi dan keabsahan data yang diperoleh dari hasil studi pustaka sehingga diperoleh gambaran fakta yang tertulis dalam kitab suci, dalam hal ini tentang sejarah LGBT menurut kitab suci, perspektif agama terhadap LGBT, hingga bagaimana agama-agama ini memperlakukan kaum LGBT. Bertolak dari data yang didapatkan, permasalahan akan dipaparkan dan dianalisis dengan berlandaskan tafsiran ayat-ayat kitab suci, dan literatur keagamaan lainnya sehingga memperoleh kesimpulan yang komprehensif dan objektif atas permasalahan yang menjadi fokus penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LGBT dalam pandangan Agama Islam

Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender merupakan perilaku seksual sesama jenis, dalam Islam praktik seksualitas sejenis disebut dengan liwat (Babusil, 2008).  Sebuah praktik seksualitas yang tidak lazim dan tidak dapat dipahami oleh akal manusia secara normal, karena masih ada seksualitas lazim dan normal yang dapat diterima oleh akal manusia pada umumnya. Sebab itu, agama melihat dan memandang perbuatan homoseksual ini sebagai perbuatan menjijikkan, dan dianggap merusak fitrah manusia.

Penyimpangan seksualitas dalam bentuk homosesual pertama kali terjadi pada zaman kaum Nabi Luth As sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat yang bermakna sebagai berikut : “Dan (kami juga telah mengutus) Luth. (ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan fahisyah (perbuatan kotor itu), yang tidak satu orang pun yang mendahului kamu mengerjakannya di alam raya. Sesunugguhnya kamu telah mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu (bersyahwat) kepada mereka, bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah suatu kaum yang melampaui batas. Tidak ada jawaban kaumnya kecuali hanya menyatakan: “Usirlah mereka (Luth beserta para pengikutnya) dari desamu . Sesungguhnya mereka adalah orang orang yang sangat mensucikan diri. Maka Kami selamatkan dia dan keluaganya kecuali istrinya, dia (istri Luth) adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan batu; maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu”.

Dalam ayat lain digambarkan pula peristiwa homoseksual yang terjadi pada kaum Nabi Luth yang memiliki arti sebagai berikut: “Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan   kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Luth berdoa: Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan  menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu. Dan  tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: Sesungguhnya Kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim. Berkata Ibrahim: Sesungguhnya di kota itu ada Luth. Para Malaikat berkata: Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami   sungguh-sungguh akan menyelamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal  (dibinasakan). Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk  kota ini karena mereka berbuat fasik. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal”

Kemudian Allah menjelaskan lagi melalui firman-Nya : “Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan  Dia  berkata: Ini adalah hari yang           amat sulit. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: Hai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagimu. Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?. Mereka menjawab: Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa Kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan Sesungguhnya Kamu  tentu  mengetahui  apa yang sebenarnya  Kami  kehendaki.  Luth berkata: Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).  Para  utusan  (malaikat) berkata: Hai Luth, Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan  Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu Kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut Kamu di akhir  malam dan janganlah ada seorangpun di antara Kamu yang tertinggal, kecuali   istrimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; Bukankah  subuh  itu  sudah  dekat?.  Maka  tatkala  datang  azab  Kami, Kami  jadikan  negeri  kaum  Luth  itu  yang  di  atas  ke  bawah  (kami balikkan),  dan  Kami  hujani  mereka  dengan  batu dari  tanah  yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun