Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengurai Tradisi Fui Tuak atau Kumpul Keluarga Sebelum Pernikahan di Kabupaten Belu

22 November 2024   06:13 Diperbarui: 23 November 2024   07:55 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara Fui Tuak akan semakin ramai apabila si calon pengantin laki-laki itu memiliki banyak kenalan dan koneksi. Bukan hanya dinilai dari berapa uang yang terkumpul, tetapi berapa banyak saudara yang terlibat dalam acara tersebut.

3. Bentuk Pendidikan (edukasi budaya)

Salah satu makna lain yang tersirat melalui acara fui tuak ini adalah adanya pendidikan atau edukasi budaya. Hal yang baik dari tradisi ini dapat diwariskan atau diturunkan juga kepada anak-anak muda lainnya untuk menghargai setiap praktik budaya yang baik.

Misalnya menghargai persaudaraan, melatih anak-anak muda untuk ikut bertanggungjawab, dapat mengenal banyak anggota keluarga besar lainnya, yang mungkin selama ini tidak saling kenal.

Dampak atau Kekurangan dari Tradisi Fui Tuak

Mesti disadari bahwa tradisi fui tuak ini merupakan satu praktik baik dalam masyarakat terutama untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi pihak keluarga laki-laki untuk membayar atau melunaskan belis perempuan.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktiknya ada hal-hal yang kurang atau yang harus mendapatkan perhatian khusu agar tidak menjadi praktik buruk atau negatif.

1. Acara Fui Tuak bukan untuk membantu menyelenggarakan pesta pernikahan

Dari tujuan aslinya, acara fui tuak bukanlah untuk membantu keluarga menyelenggarakan pesta, tetapi semata-mata untuk mengunmpulkan uang demi membantu melunaskan belis, supaya tidak menjadi beban bagi pengantin pria.

Namun sering itu disalahgunakan. Uang yang terkumpul bukannya untuk membayar belis tetapi untuk menyelenggarakan pesta pora. Sehingga tujuan fui tuak tidak tercapai.

2. Acara Fui Tuak menimbulkan Utang bagi Keluarga

Sesuai artinya, fui tuak atau tuang sopi hanya untuk membantu, tetapi dalam praktiknya sering terjadi transaksi keuangan yang menjadi bukan saja "ARISAN" tetapi menjadi Hutang baru bagi keluarga laki-laki.

Jadi memang mula-mula menjadi acara ARISAN keluarga, namun lama-lama sudah menjadi semacam "HUTANG" yang harus dikembalikan dengan bunga yang lebih besar.

Sebagai contoh, pada suatu kelompok masyarakat tertentu, telah terjadi praktik yang salah. Karena sesuai kesepakatan mereka, selain semacam arisan, tetapi ada juga pemberian utang.

Misalnya pada acara Fui Tuak dari A, keluarga B membawa uang 1o juta. Nanti pada saat acara Fui Tuak dari B, keluarga A harus membawa dua kali lipat ditambah sumbangan pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun