Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama FEATURED

Mengenang Kontribusi Glenn Fredly dalam Film Indonesia

11 April 2020   12:19 Diperbarui: 8 April 2021   07:09 2939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Surat Dari Praha. Sumber: Visinema Pictures

Kurindu
Lebih baik katakan apa adanya bila memang rindu
Kurindu
Karena waktu takkan mampu berpihak
Pada perasaan yang meragu

*Glenn Fredly-Sabda Rindu(2012)

Ah, rasanya masih merinding jika mendengar lagu-lagu almarhum Glenn Fredly. Beliau memang sudah tenang berpulang ke rumah Tuhan, namun karyanya masih sangat terasa dekat bahkan akan tetap abadi.

Namun berbicara mengenai Glenn Fredly,  sejatinya tak bisa jika hanya mengaitkannya dengan status musisi saja. Lebih dari itu, Glenn Fredly adalah seorang seniman tulen yang karya-karyanya bisa dinikmati dalam medium lainnya termasuk film.

Tentu saja tidak afdol jika mengenang karya-karya beliau tanpa menyebut kontribusinya pada industri perfilman nasional. Sebuah bagian dari industri hiburan yang ia percaya bisa bersinergi baik dengan musik, hingga mampu menciptakan sebuah karya yang tak hanya untuk dinikmati belaka namun juga mampu menghadirkan pesan yang berdampak bagi kehidupan sosial.

Poster film Surat Dari Praha. Sumber: Visinema Pictures
Poster film Surat Dari Praha. Sumber: Visinema Pictures
Beragam departemen pendukung sebuah film pun sudah pernah ia coba satu per satu. Mulai dari departemen akting, musik, bahkan hingga menjadi produser.

Lantas, bagaimana sejatinya perjalanan karir Glenn Fredly di industri film nasional? Masih ingatkah para pembaca mengenai hal apa saja yang sudah digelutinya di industri ini?

Memulai dan Mengakhiri Karir dengan Soundtrack

Sebelumnya mohon koreksi jika saya salah. Namun yang penulis ingat, keterlibatan seorang Glenn Fredly dalam sebuah film layar lebar dimulai pada tahun 2005, tepatnya melalui film Cinta Silver.

Diisi oleh aktor dan aktris yang sedang naik daun pada saat itu yaitu Restu Sinaga, Christian Sugiono, dan Luna Maya, film ini kemudian bisa dibilang cukup populer meskipun tidak begitu booming. 

Faktor lain yang membuat film ini dikenal tentu saja karena ada faktor keterlibatan seorang Glenn Fredly didalamnya lewat soundtrack film garapannya.

Masih menganut tren pada tahun itu yaitu satu film satu album soundtrack berisi satu musisi layaknya Melly Goeslaw di AADC dan Eiffel I'm In Love serta Sheila on 7 pada 30 Hari Mencari Cinta, Cinta Silver pun demikian. 

Total 12 lagu pada album soundtracknya diisi oleh Glenn Fredly dengan kombinasi lagu dari album-album Glenn sebelumnya dan beberapa lagu baru seperti Kisah Romantis, My Everything, Sisa Hati, dan aransemen ulang dalam versi akustik untuk Akhir Cerita Cinta yang menyayat hati.

Bahkan Kisah Romantis dan My Everything kemudian bisa mengungguli filmnya itu sendiri, dimana kemudian berkembang menjadi salah satu lagu romantis yang tak habis dimakan zaman. 

Buktinya cukup mudah, coba saja pergi ke acara pernikahan, pasti akan dengan mudahnya kita dengarkan selipan dua lagu ini dari listing lagu yang disiapkan oleh homeband.

Tak hanya Cinta Silver, keterlibatan Glenn Fredly dalam soundtrack film pun kemudian berlanjut ke film lainnya.

Seperti lagu Undercover, duetnya dengan DJ Tiara Eve untuk soundtrack film Jakarta Undercover serta menyanyikan ulang lagu Malaikat Juga Tahu milik Dee Lestari untuk film Rectoverso. 

Kemudian juga membawakan lagu Tinggikan untuk film Cahaya Dari Timur, Filosofi dan Logika bersama Monita Tahalea untuk film Filosofi Kopi, serta menyumbangkan empat lagunya untuk film Surat Dari Praha yaitu  Sabda Rindu, Nyali Terakhir, Untuk Sebuah Nama, dan Menanti Arah.

Bahkan untuk lagu Sabda Rindu dan Nyali Terakhir terasa cukup spesial karena masing-masing dibawakan ulang oleh Tio Pakusadewo dan Julie Estelle di dalam film, sehingga dua lagu tersebut nampak memiliki nyawa baru yang membuatnya semakin menyatu dengan film tersebut.


Namun cukup menyedihkan ketika mengetahui bahwa Twivortiare ternyata menjadi film terakhir yang mendapatkan sentuhan magis lagu ciptaannya. 

Ya, Kembali Ke Awal yang menjadi judul lagu tersebut nampak menjadi semacam pesan dari Glenn bahwa akhir keterlibatannya pada sebuah film nyatanya mengembalikan dirinya ke momen-momen awal keterlibatan dirinya pada sebuah film yaitu sebagai pengisi lagu soundtrack.

Menjadi Aktor

Sumber: Dapur Film
Sumber: Dapur Film
Tidak hanya mengisi soundtrack film, Glenn Fredly pun kerap terlibat pada beberapa produksi film dengan menjadi supporting actor. Dengan penampilan debutnya yang paling diingat tentu saja ada pada film Tanda Tanya(?) di tahun 2011 garapan Hanung Bramantyo dan Cahaya Dari Timur garapan Angga Dwimas Sasongko.

Pada film Tanda Tanya Glenn berperan sebagai seorang pemuda Katolik konservatif bernama Doni yang kisah cintanya kepada Rika (Endhita) nampak menemui jalan buntu. 

Pasalnya Rika justru lebih tertarik kepada Surya (Agus Kuncoro), aktor muda beragama Muslim yang tak pernah mendapatkan porsi peran utama hingga akhirnya mau berperan sebagai Yesus pada drama jalan salib di gereja.

Meskipun debut, pada film ini penampilan Glenn bisa dibilang cukup baik. Glenn sukses mewakili gambaran kaum konservatif agama yang kerap mempertanyakan validasi aksi seseorang dari agama berbeda, dimana sisi kemanusiaan kemudian kerap dikesampingkan demi menunjukkan ego semata.

Potongan adegan Cahaya Dari Timur. Sumber:Visinema Pictures
Potongan adegan Cahaya Dari Timur. Sumber:Visinema Pictures
Penampilannya pada film Cahaya Dari Timur(2014) juga kemudian semakin mengasah kemampuan aktingnya. Di film ini, Glenn mendapatkan porsi supporting actor yang cukup penting. Yaitu sebagai orang PSSI bernama Sufyan Lestaluhu yang mendapatkan tugas dari federasi sepak bola Indonesia untuk memberikan informasi turnamen PSSI U-15 antar provinsi.

Sufyan Lestaluhu juga yang nantinya berperan sebagai pemberi motivasi, kala pelatih Sani (Chicco Jericho) ingin pulang kembali ke Ambon karena menyerah dengan kondisi kompetisi di Jakarta.

Sementara pada film Pretty Boys(2019) kehadiran Glenn Fredly memang hanya sebagai cameo. Namun peran lucunya sebagai pengamen bersuara cempreng tentu saja cukup memorable karena modifikasi suaranya cukup membuat pangling para penonton.

Berkontribusi sebagai Produser

Glenn Fredly bersama sutradara Angga Dwimas Sasongko|Sumber: Instagram Glenn Fredly @glennfredly309
Glenn Fredly bersama sutradara Angga Dwimas Sasongko|Sumber: Instagram Glenn Fredly @glennfredly309
Sosok Glenn Fredly yang dikenal sebagai musisi yang juga aktif dalam hal kemanusiaan, serta musisi yang berorientasi aksi pada setiap pesan yang ingin disampaikan, nyatanya juga berlaku pada film. Hal itu dibuktikannya melalui perannnya sebagai produser di beberapa film.

Dan film-film yang diproduserinya pun memiliki tema cerita yang berbeda-beda namun tetap dengan penyampaian pesan yang kuat dan penuh makna.

Pada Cahaya Dari Timur, Glenn Fredly juga berperan sebagai produser bersama Angga Dwimas Sasongko. Film bertema sepak bola yang mengambil latar kisah nyata konflik Ambon tersebut pun banyak menuai pujian. Memiliki pesan toleransi yang kuat, film ini pada akhirnya juga memenangi piala FFI 2015 silam.

Berbeda dengan Cahaya Dari Timur, keterlibatannya sebagai produser pada film Filosofi Kopi kemudian lebih menunjukkan kecintaannya pada musik. Bagaimana musik dan film bisa bersinergi lebih jauh itulah yang menjadi cita-cita seorang Glenn Fredly seperti yang diungkapkannya pada salah satu wawancara dengan media.

Itulah sebabnya, Filosofi Kopi menjadi film yang tak hanya berhasil menyajikan sebuah cerita yang hangat namun juga menggugah berkat deretan kompilasi soundtrack dari para musisi indie yang melengkapi film tersebut.

Sedangkan dalam Surat Dari Praha, Glenn Fredly yang juga berperan sebagai salah satu produser juga turut menyampaikan impian dan cita-citanya tentang perpolitikan Indonesia. Pesan politik yang dikemas ke dalam film bertema cinta yang puitis dan romantis tentu saja.

Penutup

Glenn Fredly saat beraksi di atas panggung|Sumber: Instagram Glenn Fredly @glennfredly309
Glenn Fredly saat beraksi di atas panggung|Sumber: Instagram Glenn Fredly @glennfredly309
"Teruslah berkarya selama kita masih hidup. Karena ketika kita mati, kebaikan hidup yang dikenang bisa menjadi klise. Tapi karya akan tetap berguna bagi generasi" - Glenn Fredly.

Kira-kira seperti itulah kata-kata yang pernah diucapkan oleh Glenn Fredly di salah satu acara stasiun televisi swasta. Bagaimana keinginannya untuk terus berkarya dalam banyak hal, dengan musik sebagai kendaraan penyampai pesannya benar-benar ditunjukkan dengan aksi dan tindakan nyata.

Glenn Fredly jelas tidak bisa dipisahkan dari perjalanan panjang industri musik nasional. Namun perannya dalam industri perfilman nasional pun tak bisa dianggap remeh, meskipun mungkin kontribusinya belum sebesar apa yang dilakukannya pada industri musik.

Melalui film nasional juga kita bisa mengenal sosok Glenn Fredly yang nasionalis dan humanis. Bahkan melalui film juga, kita bisa melihat mimpi-mimpi besar seorang Glenn Fredly, yang beberapa di antaranya mungkin belum sempat ia tuangkan dan realisasikan.

Namun yang pasti, Glenn Fredly semakin mewarnai industri film nasional melalui karya-karyanya. Film Indonesia semakin beragam dan kaya dengan kontribusinya.

Rest in Peace, legend. Terima kasih atas kontribusimu pada perfilman nasional.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun