"Mohon maaf pak, dari awal aku menulis memang tidak akan menyangka dan tidak memasang target agar tulisanku ini bisa populer. Tapi tolong, jangan ambil tulisanku!" jawabku lagi.
Akhirnya, Anwar meminta maaf kepadaku dan juga kepada Pak Eddy serta Pak Ridwan.
Ia pun sudah mengganti nama karya puisi itu dengan namaku dan dia juga sudah membuat klarifikasi permohonan maaf.
BACA JUGA: 15 Game Playstation 1 yang Bikin Kangen Part 1
BACA JUGA: Nyatanya, Jadi Tukang Parkir Tak Semudah yang Dibayangkan
Moral: Dalam menjalani hidup ini, termasuk dunia kerja, persaingan bakal selalu ada.Â
Alangkah baiknya kita hadapi persaingan itu dengan cara yang sehat dan tidak mengambil karya orang lain, sekalipun orang itu adalah bawahan kita.
Dan yang terpenting, kita harus berani bersikap dewasa dan mengaku jika dalam persaingan itu kita kalah. Ingatlah, tua itu pasti, tetapi dewasa itu adalah pilihan.
Semoga cerpen yang saya buat ini bermanfaat :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H