Di depan pintu ruang tunggu, aku memberikan tanda masuk ke penjaga dan mencari tempat duduk yang ternyata sudah cukup banyak penumpang lain sehingga cukup sulit bagiku untuk mencari kursi.
Selang beberapa waktu, akhirnya aku menemukan tempat duduk dan segera menghampiri kursi itu sambil menaruh tiketku ke dalam jaket.
Saat duduk, aku langsung membuka bungkusan kue yang sudah kubeli tadi dan melahap potongan pertama.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan tingkah laku seorang bapak yang duduk disebelahku, di mana ia mengambil kueku juga dan memakannya sepotong.
Aku berpikir ya tidak apalah satu ini, mungkin si bapak sedang lapar dan ingin mengganjal perutnya sedikit.
BACA JUGA: Cerpen: Pura-pura Bodoh demi Terlihat Pintar
BACA JUGA:Â Servis Septic Tank, Pekerjaan Kotor yang Mulia
Belum selesai aku menghabiskan potongan pertamaku ini, tiba-tiba si bapak ini langsung mengambil dua potong sekaligus.
Anehnya, ia mengambil kuenya sambil melihatku juga dengan tatapan tidak ada rasa salah dan hanya senyum sedikit.
Kali ini pun aku menatapnya dengan tajam, kemudian mengambil sepotong lagi sambil tetap melihatnya dengan tatapan sinis.
Saat aku baru melahap setengah potong, si bapak ini hendak mengambilnya lagi, aku langsung mengambil sepotong lagi dengan maksud agar dia tidak berani mengambil kue yang kubeli tadi.