Mohon tunggu...
Yohanes Bosco Otto
Yohanes Bosco Otto Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Babel

Berbuatlah mulai dari hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Educational Planning

29 Maret 2023   08:39 Diperbarui: 29 Maret 2023   08:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menetapkan daftar kebutuhan inventaris dalam menentukan proses logis untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproyeksi informasi;

Memantapkan perencanaan komprehensif agen publik lain yang memberi kontribusi bagi pengembangan dan kesejahteraan masyarakat;

Menggabungkan (memadukan) perangkat alat-alat yang tepat seperti: Sistem perencanaan program anggaran; Sistem analisis dan sintesa; Penjadwalan jaringan kerja; Sistem informasi manajemen; Simulasi dan model; Analisis lingkungan dan kebutuhan; Analisis manfaat dan efektivitas; Sistem manajemen dan kontrol; Teknik-teknik perencanaan pendidikan dan penelitian kerja.

HAKEKAT PERENCANAAN PENDIDIKAN

Perencanaan pendidikan dalam mencapai efisiensi proses pemecahan masalah biasanya memerlukan paling tidak tiga maksud atau tujuan hakiki, yaitu: (1) Untuk mengetahui dengan pasti kebenaran; suatu usaha untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran yang dapat diterima atau berlaku umum (bagi yang lain). Di samping itu, berarti dasar pemikiran dan alasan-alasan yang harus dipertahankan dalam pengujian; dalam kondisi demikian fakta-fakta kebenaran yang masing-masingnya memiliki sistem untuk diuji sebagai kebenaran. Hingga saat ini, belum ada test yang telah disusun, baik berdasarkan pengalaman maupun ujian, yang dikembangkan untuk membantu perencana pendidikan dalam mencari kebenaran; (2) Untuk menentukan latihan kerja; tujuan dasar kedua perencanaan ialah menentukan suatu latihan kerja yang bermanfaat bagi masa depan. Ini merupakan inti dari perencanaan. Oleh karena itu, dampak nyata perencanaan pendidikan terbentuk secara terpilah oleh banyak faktor yang tak terduga maupun yang tidak kelihatan. Seringkali tidak mungkin mengetahui secara meyakinkan apakah hasil yang nyata telah dapat dicapai atau tidak, atau apakah aktivitas perencanaan mengalami kemajuan atau tidak; inilah mungkin mengapa membuat keputusan yang benar tanpa tanggung jawab yang tinggi itu sangat sulit.  (3) Untuk mengajak, meyakinkan, memotivasi. Maksud ketiga perencanaan ini adalah persuasi atau memberikan keyakinan. Membuat orang yakin, memerlukan alasan-alasan yang masuk akal. Alasan atau argumentasi harus menarik sikap, menyangkut kegemaran, menyentuh emosi pribadi yang mendorong orang untuk melaksanakan. Demikianlah, suatu tugas memang sulit. Seseorang atau masyarakat akan yakin tentang nilai perencanaan pendidikan jika mereka melihat para perencana meyakinkan mereka bahwa perencanaan itu valid atau benar dari sudut pandang mereka. Sikap ini mesti nampak dari ekspresi yang rational. Persuasi meliputi proses mental diluar kebiasaan seperti yang dijumpai pada para guru, administrator, dan orang lain yang tugas-tugasnya dalam ukuran yang berat memerlukan upaya persuasi.

Peranan perencana sekurang-kurangnya empat dimensi hakiki:

Dimensi pertama peranan perencana, terdiri dari dua tipe. Tipe pertama: teknis dan administratif; keterampilan teknis dan administratif meliputi: penelitian, pembuatan program, mendesain, merancang anggaran, membuat draft pengawasan legal, dsb. Tipe kedua: implementasi rencana-rencana, mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, strategi pelaksanaan.

Dimensi kedua peranan perencana ialah klien yang dilayani. Dalam beberapa kasus, klien bisa jadi seluruh masyarakat, klien yang jarang dilayani oleh perencana pendidikan. Bisa kelompok khusus, mungkin kelompok kerja yang terisolasi. Meskipun demikian, setiap problem seyoyanya dianalisis dan bernilai bagi kedua jenis klien ini.

Dimensi ketiga peranan perencana ialah sponsor, baik publik maupun privat. Sektor publik sebagai hal yang hakiki dalam perencanaan, memiliki banyak perencana pendidikan. Sedangkan sektor privat, hanya memiliki sejumlah kecil tenaga perencana, yang secara umum memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus. Manakala diperlukan informasi yang spesial, mereka menyediakan layanan perencana pendidikan untuk bekerja bagi organisasi publik.

Dimensi keempat peranan perencana ialah orientasi permasalahan perencanaan pendidikan ialah berusaha memberikan bantuan pemecahan untuk mengkarakterisasi (memberi corak yang mendasar) pada perencanaan pendidikan. Dua tipe orientasi khusus dalam pendidikan ialah (1) kegiatan-kegiatan itu diarahkan kepada proses sosial, seperti psikologi pembelajaran, perencanaan kurikulum, pelatihan guru, pengajaran individual atau team teaching; (2) kegiatan-kegiatan itu diarahkan kepada lingkungan fisik. Kegiatan ini termasuk penggunaan alat-media dalam pembelajaran, seperti televisi, buku, komputer; rumah atau tempat untuk pembelajaran, dan lingkungan masyarakat sekitar lokasi pembelajaran.

IKHTISAR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun