Mereduksi sikap manajemen yang acuh tak acuh dengan penggunaan pertemuan-pertemuan team, survey dan penilaian untuk mengumpulkan informasi tentang kualitas pembelajaran dari guru, orang tua, dan siswa.
Mengembangkan sumber-sumber informasi yang independen dari guru kepala dan guru-guru (Thomas dan Martin, 1996: 2-3).
Manajemen Sumber Daya dan Perencanaan Strategis
Pemikiran dasar sub bahasan ini ialah bahwa organisasi-organisasi pendidikan concern terhadap manajemen sumber dayanya dalam rangka pembelajaran dan pengajaran siswa-siswi, dan ini biasanya berawal dari pendekatan perspektif yang rasional. Jadi sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya peduli pada anggaran tahunan yang diinformasikan oleh sasaran-sasaran pendidikan, tetapi juga keluasan perencanaan mereka yang strategis. Manajer yang efektif juga harus memperhatikan penggunaan sumber daya dan implikasinya dalam suatu kerangka perencanaan pengembangan dan manajemen organisasi yang strategis. Kantor Audit Nasional (1997) juga menegaskan pentingnya perencanaan yang strategis (renstra) oleh semua sekolah dan perguruan tinggi. Mereka mengemukakan  bahwa keputusan-keputusan jangka panjang sangat dibutuhkan tanpa peduli apakah di sana ada rencana strategis, dan itu lebih baik bahwa keputusan-keputusan tersebut diambil dalam konteks sebuah perencanaan daripada terpisah darinya. Di antara manfaat-manfaat perencanaan strategis, mereka memasukkan:
Implikasi finansial dari rencana dapat diidentifikasikan, pilihan dapat diperkirakan, dan sumber daya diarahkan secara tepat;
Rencana yang dihasilkan membentuk suatu kerangka kerja untuk pengambilan keputusan sepanjang tahun;
Rencana dialokasikan dengan menetapkan prioritas dan menetapkan pula kriteria evaluasi pencapaiannya pada akhir tahun.
Jadi perencanaan strategis memberikan dasar keputusan anggaran yang mengarahkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara benar menurut prinsip-prinsip manajemen demi pencapaian tujuan pendidikan. Sebaliknya manajemen sumber daya menjadikan (memperngaruhi) Â hubungan yang vital antara strategi dan kualitas (Preedy et al., 1997: 5).
Konklusi
Manajemen sumber daya pada tingkat institusi merupakan suatu aspek integral dari keseluruhan manajemen organisasi. Tentu saja, otonomi sekolah dan perguruan tinggi yang luas serta suatu penekanan akuntabilitas, diperlukan agar manajer pendidikan dapat mendemonstrasikan efektivitasnya dalam manajemen sumber daya demi pencapaian tujuan pembelajaran dan pengajaran yang lebih signifikan. Ini jelas perlu dalam memanage sumber daya secara strategis untuk  operasionalisasi aktivitas pendidikan demi mencapai tujuan organisasi pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H