Mohon tunggu...
Yoga Wanda Prasetio
Yoga Wanda Prasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Yoga Wanda Prasetio NIM: 42321010054 Prodi: Desain Komunikasi Visual Fakultas: FDSK Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

4 April 2023   21:25 Diperbarui: 4 April 2023   22:08 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Umberto Eco" adalah seorang filsuf, semiotikus, dan penulis asal Italia yang lahir pada tanggal 5 Januari 1932 dan meninggal pada tanggal 19 Februari 2016. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang semiotika, atau ilmu yang mempelajari tanda-tanda dan makna dalam komunikasi manusia.

Karya terkenal Umberto Eco adalah novel "The Name of the Rose" (1980), yang juga diadaptasi menjadi film pada tahun 1986. Selain itu, ia juga menulis banyak buku tentang semiotika dan teori sastra, seperti "A Theory of Semiotics" (1976), "Semiotics and the Philosophy of Language" (1984), dan "Six Walks in the Fictional Woods" (1994).

Eco juga diakui sebagai seorang akademisi yang produktif dan memiliki pengaruh besar dalam dunia akademik, terutama dalam bidang sastra dan filsafat. Ia adalah profesor di Universitas Bologna selama lebih dari 40 tahun, dan ia juga pernah menjadi profesor tamu di universitas-universitas terkenal di seluruh dunia, termasuk Harvard dan Yale. Ia telah menerima banyak penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam bidang semiotika dan teori sastra, termasuk Penghargaan Prinsip Asturias dalam bidang Sastra pada tahun 2000.

Menurut Umberto Eco, ada tiga aspek dalam memahami aturan komunikasi dengan pendekatan semiotika, yaitu:

  • Produksi pesan: Aturan ini berkaitan dengan cara pembentukan pesan dan penandaan pesan tersebut. Produksi pesan melibatkan penentuan signifier atau penanda yang akan digunakan dan cara signifier tersebut digunakan dalam menghasilkan pesan. Dalam hal ini, pembuat pesan mempertimbangkan konteks, audiens, dan tujuan komunikasi dalam menentukan signifier yang tepat untuk digunakan.

  • Penerimaan pesan: Aturan ini berkaitan dengan cara penerimaan pesan oleh audiens atau penerima pesan. Audiens harus memahami signifier yang digunakan dalam pesan, serta konteks sosial dan budaya di mana pesan tersebut disampaikan, untuk dapat menginterpretasikan makna yang tepat dari pesan tersebut.

  • Norma: Aturan ini berkaitan dengan aturan-aturan yang mengatur produksi dan penerimaan pesan dalam suatu masyarakat. Norma-norma ini dapat berupa aturan tata bahasa, konvensi sosial, atau norma-norma budaya. Norma-norma ini mempengaruhi cara produksi dan penerimaan pesan, dan mereka juga dapat berubah seiring waktu.

Dalam semiotika, aturan-aturan ini membentuk sistem tanda yang kompleks, dan pemahaman atas sistem tanda tersebut dapat membantu kita untuk memahami cara komunikasi berlangsung di dalam masyarakat. Misalnya, kita dapat memahami bagaimana budaya dan konvensi sosial mempengaruhi produksi dan penerimaan pesan, dan bagaimana pesan-pesan tertentu dapat memiliki makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula.

A. Tiga Ranah Semiotik: Politik Budaya, Ranah Alam, Ranah Episteme [memahami Ada, Realitas] memahami menjelaskan.

Dalam semiotika, tiga ranah atau bidang studi utama yang dikenal sebagai tiga ranah semiotik adalah politik budaya, ranah alam, dan ranah episteme. Ketiga ranah ini mencakup studi tentang cara-cara tanda-tanda digunakan untuk menciptakan makna dalam konteks sosial, alam, dan epistemologi.

  1. Politik Budaya: Ranah politik budaya mempelajari cara-cara tanda-tanda digunakan untuk menciptakan makna dalam konteks politik dan sosial. Dalam ranah ini, semiotikus mempelajari bagaimana tanda-tanda digunakan untuk merepresentasikan identitas, kekuasaan, dan konflik politik. Contohnya, penggunaan tanda-tanda dan simbol-simbol dalam kampanye politik atau propaganda.

  2. Ranah Alam: Ranah alam mempelajari cara-cara tanda-tanda digunakan untuk menciptakan makna dalam konteks lingkungan alam. Dalam ranah ini, semiotikus mempelajari tanda-tanda yang muncul dalam lingkungan alam, seperti bentuk-bentuk geografis, cuaca, atau flora dan fauna. Semiotikus juga mempelajari bagaimana manusia menggunakan tanda-tanda untuk berinteraksi dengan lingkungan alam, seperti dalam seni pelestarian alam.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun