Mohon tunggu...
yoanitaaurakasih
yoanitaaurakasih Mohon Tunggu... Novelis - pelajar

...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lucid Dream

21 November 2024   11:55 Diperbarui: 21 November 2024   14:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Neng Tasya, ngapain masih jualan koran di jaman digital gini, orang-orang baca berita udah dari internet kali neng." Pak Abdul, penjual keripik singkong yang selalu menjualkan dagangan nya di samping jualan Anastasia.

"Yaelah pak, meskipun udah ada hp, nyari berita tinggal ketik, gak menjamin orang-orang jadi hobi baca, kalo disuruh menyimpulkan masalah dari satu berita di internet tinggal copy paste aja, terus masukin ke AI terus diketik 'apa kesimpulan berita ini' langsung muncul isi singkatnya, tetep aja gak dibaca," balas Anastasia.

"AI teh apa neng?" tanya pak Abdul.

"Robot," jawab Anastasia dengan nada bicara malas.

"Emang robot bisa baca?" tanya pak Abdul lagi.

"Jaman sekarang mah robot disuruh motongin singkong buat dijadiin keripik juga bisa pak." Anastasia menaiki sepedanya dan bersiap untuk pergi.

"Neng mau kemana?" pak Abdul yang melihat Anastasia hendak pergi sontak terkejut.

"Keliling, rezeki mah dicari bukan ditungguin, mari pak Abdul." Anastasia pergi meninggalkan pak Abdul.

"Iya hati-hati."

Setelah seharian berkeliling menawarkan dagangannya pada orang-orang, koran yang dijual oleh Anastasia hanya terjual tiga. Saat ini Anastasia berada di sebuah warteg pinggir jalan dekat dengan rusun tempat dimana ia tinggal.

"Bu, saya nasi sama tempe orek, dibungkus." Anastasia duduk di kursi kayu panjang yang disediakan oleh wartegnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun