Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Tidur di Jalanan

18 April 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagiku,,malam bukanlah ketika matahari mulai terbenam dan suasana berangsur gelap...

bagiku,,,

malam bukanlah ketika lampu-lampu jalanan mulai dihidupkan,

bukan ketika gadis-gadis muda berdandan menor dengan hotpants mulai berkeliaran di lokasari..

bukan ketika para tukang nasi goreng mulai bersiap dengan gerobak dagangannya..

sudah sejak seratus hari yang lalu malam menyergapku,,

menelanku bulat-bulat dalam keputus asaan...

bagiku,,

sejak seratus hari yang lalu, hari-hariku selalu malam..

bagiku, malam adalah ketika dunia mengusir orang yang sangat kucintai dari pelukanku..

apakah aku tidak akan pernah melihat siang lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun