Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

BAHAYA LIDAH

31 Mei 2023   21:52 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:39 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah dapat mengungkapkan kondisi pohon, demikian halnya perkataan kita menyingkapkan apa yang ada di dalam hati.

Kebanyakan kita ingin menggunakan perkataan kita untuk kebaikan dan bukan keburukan ... kita tidak mau menjadi orang yang kasar atau suka mengkritik. Tetapi, Yakobus 3 mengatakan bahwa lidah kita ini buas dan sulit dijinakkan.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Apakah ada cara untuk mengendalikannya?

Pengendalian diri adalah salah satu buah Roh Kudus yang dihasilkan di dalam kita, yang berarti kita tidak bisa mengendalikan lidah dengan usaha kita sendiri. Tetapi, kita punya peran dalam proses ini: kita perlu dekat dengan Yesus.

Saat kita membaca Firman-Nya, mencari wajah-Nya, dan berjalan dalam jalan-Nya (berapa kali pun kita gagal dan harus mengulang kembali), kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan pengendalian diri akan mulai tumbuh dalam hidup kita. Istilah alkitabiahnya adalah berdiam: tinggal, terus menerus, atau tetap berada dalam hadirat Yesus.

Saat kita berdiam dalam Yesus, Roh Kudus mulai mengekang cara kita berbicara dan mengubah cara kita bertindak. Saat itu terjadi, perkataan kita mulai membawa hidup dan harapan bagi orang-orang di sekitar kita.

Jadi minggu ini, bagaimana Anda akan menggunakan ucapan untuk membawa pemulihan dan pengharapan bagi orang lain? Jika ini bukan hal yang biasa Anda lakukan, tidak pernah terlalu dini untuk mengucapkan perkataan yang membangkitkan hidup seseorang.

==================

Wow ... Bener-bener Tuhan Yesus komplain karena aku rumpi alias gosip tentang orang lain .....

Aku tanya ke temanku : memang Ibu doain aku ya ? (artinya membawa aku dalam doa-doanya)

Jawabnya : Iyalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun