Buah dapat mengungkapkan kondisi pohon, demikian halnya perkataan kita menyingkapkan apa yang ada di dalam hati.
Kebanyakan kita ingin menggunakan perkataan kita untuk kebaikan dan bukan keburukan ... kita tidak mau menjadi orang yang kasar atau suka mengkritik. Tetapi, Yakobus 3 mengatakan bahwa lidah kita ini buas dan sulit dijinakkan.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Apakah ada cara untuk mengendalikannya?
Pengendalian diri adalah salah satu buah Roh Kudus yang dihasilkan di dalam kita, yang berarti kita tidak bisa mengendalikan lidah dengan usaha kita sendiri. Tetapi, kita punya peran dalam proses ini: kita perlu dekat dengan Yesus.
Saat kita membaca Firman-Nya, mencari wajah-Nya, dan berjalan dalam jalan-Nya (berapa kali pun kita gagal dan harus mengulang kembali), kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan pengendalian diri akan mulai tumbuh dalam hidup kita. Istilah alkitabiahnya adalah berdiam: tinggal, terus menerus, atau tetap berada dalam hadirat Yesus.
Saat kita berdiam dalam Yesus, Roh Kudus mulai mengekang cara kita berbicara dan mengubah cara kita bertindak. Saat itu terjadi, perkataan kita mulai membawa hidup dan harapan bagi orang-orang di sekitar kita.
Jadi minggu ini, bagaimana Anda akan menggunakan ucapan untuk membawa pemulihan dan pengharapan bagi orang lain? Jika ini bukan hal yang biasa Anda lakukan, tidak pernah terlalu dini untuk mengucapkan perkataan yang membangkitkan hidup seseorang.
==================
Wow ... Bener-bener Tuhan Yesus komplain karena aku rumpi alias gosip tentang orang lain .....
Aku tanya ke temanku : memang Ibu doain aku ya ? (artinya membawa aku dalam doa-doanya)
Jawabnya : Iyalah