Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

BAHAYA LIDAH

31 Mei 2023   21:52 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:39 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Tongue Fire' Designed by freepik.com 


Setelah lama tak berumpi ria, dua (2) hari yll aku berumpi ria dengan si Mba (ART) secara dia sedang memiliki pengalaman yang mirip dengan yang sedang kualami beberapa bulan ini.

 Sepertinya puas banget me-rumpi-kan suatu keluarga (yang baru kukenal) yang kadang mengangguku dengan sepenuh hati ....

................

Setelahnya apa yang terjadi ?

Besoknya dan sampai hari ini aku terima teguran Tuhan Yesus.

Bentuknya apa ?

Banyak ....

Besoknya aku pada saat baca Firman, dapatnya isinya tentang dosa menjelek-jelekkan orang lain, menjaga hati dan Tuhan yang berurusan dengan orang yang perilakunya tidak benar ke kita.

Setelah itu pada saat baca Renungan Harian isinya tentang : Usahakan untuk berdamai, bukan untuk menyelesaikan alias stop relasi dengan orang yang dirasa mengganggu kita.

Selanjutnya saat aku lihat kotbah Pendeta Bill Graham (Pendeta salah satu Presiden Amerika) beliau mengingatkan : sesuai Firman Tuhan, bergosip adalah dosa besar, karena membunuh karakter orang.

Siangnya pada saat aku mau berangkat ke suatu event dan pakai alas bedak, wajahku jadi lebih gelap. Padahal biasanya sehabis aku pakai alas bedak yang biasa kupakai, wajahku harus kuusapkan bedak yang lebih coklat, supaya wajahku tidak jadi keputihan. Kemarin malah wajahku sudah lebih gelap sendiri, jadi aku oleskan bedak yang lebih putih, supaya warna wajahku sama dengan warna kulit tanganku.

Sampai di rumah kepalaku agak pusing karena dapat masukan Firman Tuhan yang sama bertubi-tubi. Lalu aku tidur sejenak dan saat bangun kepalaku lebih enakan.

Malamnya temanku menelepon. Saat itu aku sedang ada kegiatan jadi tidak mendengar teleponnya. Jadi aku tanyakan kenapa.

Paginya dia men-chat aku dan katakan kalau dia sengaja menelepon malam-malam karena mau tanya kabarku.

Aku jawab : Kabarku luarrrrr biasaaaaa

Tumben dia langsung sharing renungan denganku, isinya mengingatkanku  tentang ini :

==================

Kuasa Atas Kehidupan dan Kematian

Pikirkan saat Anda mengatakan sesuatu yang kemudian Anda sesali, atau saat menjadi target gosip yang negatif. Sekarang, renungkan situasi di mana Anda menghibur seorang teman yang terluka atau merasakan dampak penguatan dari penghiburan orang lain.

Perkataan itu penting. Ucapan Anda itu penting. Dan, Tuhan telah memberikan Anda kebebasan untuk memilih bagaimana Anda menggunakannya.

Apakah Anda menggunakan kata-kata untuk menghancurkan atau membangun? Memicu kehancuran atau mendorong pemulihan? Apakah perkataan Anda memicu drama atau membawa damai?

"Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Yesus menjelaskan ini dalam Lukas 6:45.

Buah dapat mengungkapkan kondisi pohon, demikian halnya perkataan kita menyingkapkan apa yang ada di dalam hati.

Kebanyakan kita ingin menggunakan perkataan kita untuk kebaikan dan bukan keburukan ... kita tidak mau menjadi orang yang kasar atau suka mengkritik. Tetapi, Yakobus 3 mengatakan bahwa lidah kita ini buas dan sulit dijinakkan.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Apakah ada cara untuk mengendalikannya?

Pengendalian diri adalah salah satu buah Roh Kudus yang dihasilkan di dalam kita, yang berarti kita tidak bisa mengendalikan lidah dengan usaha kita sendiri. Tetapi, kita punya peran dalam proses ini: kita perlu dekat dengan Yesus.

Saat kita membaca Firman-Nya, mencari wajah-Nya, dan berjalan dalam jalan-Nya (berapa kali pun kita gagal dan harus mengulang kembali), kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan pengendalian diri akan mulai tumbuh dalam hidup kita. Istilah alkitabiahnya adalah berdiam: tinggal, terus menerus, atau tetap berada dalam hadirat Yesus.

Saat kita berdiam dalam Yesus, Roh Kudus mulai mengekang cara kita berbicara dan mengubah cara kita bertindak. Saat itu terjadi, perkataan kita mulai membawa hidup dan harapan bagi orang-orang di sekitar kita.

Jadi minggu ini, bagaimana Anda akan menggunakan ucapan untuk membawa pemulihan dan pengharapan bagi orang lain? Jika ini bukan hal yang biasa Anda lakukan, tidak pernah terlalu dini untuk mengucapkan perkataan yang membangkitkan hidup seseorang.

==================

Wow ... Bener-bener Tuhan Yesus komplain karena aku rumpi alias gosip tentang orang lain .....

Aku tanya ke temanku : memang Ibu doain aku ya ? (artinya membawa aku dalam doa-doanya)

Jawabnya : Iyalah

==================

Aku terdiam dan sadar kalau Tuhan Yesus sangat sayang padaku ( dan pada kamu yang membaca ini juga tentunya ) makanya Tuhan Yesus tegur aku habis-habisan 2 (dua) hari ini.

Seperti dikatakan : "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah".

Seperti orangtua yang baik juga menegur anak-anaknya supaya tambah baik.

==================

Hari ini aku ketemu ART ku lagi, kutahan lidahku untuk gak bergosip ria, dan mengeluarkan kata-kata yang baik ketika Ia menceritakan tentang orang yang mengganggunya, yang menurutnya happy end karena orang tersebut sudah tidak bisa mengganggunya lagi.

Aku sempet agak kesal mengingat mereka yang menggangguku masih ada hehehe ... dan agak mengomel sedikit ketika si Mba agak keliru dalam membersihkan barang yang baru kubeli. Lalu dia menjawab dengan lembut dan kujawab dengan lembut juga.

Dia lalu menceritakan tentang kesedihannya karena kakak iparnya yang sedang sakit parah (sudah masuk rumah sakit), tapi belum bisa dijenguk oleh anaknya

Lalu aku semangati dia dan beri kata-kata yang menguatkan hatinya yang sedang sedih. Aku juga beri dia beberapa makanan untuk dibawa pulang. Dia pulang dengan senyuman, walau matanya masih sedih karena kakak iparnya yang sedang sakit.

Aku lalu minta maaf kepada Tuhan Yesus karena apa yang muncul di lidah adalah cermin dari apa yang ada di hatiku tentang mereka tersebut, aku minta Tuhan jaga hatiku selalu dan mempercayakan pembalasan yang dari Tuhan kepada mereka dan memberikan di hatiku ruang untuk mereka berubah, daripada mereka masuk neraka karena perilakunya. Malah kasihan kan. Biar Tuhan saja yang menegur dan menyadarkan mereka ....

==================

Ahhhh .... Indahnya memiliki hati yang damai, tidak terpancing dan malah bisa memberikan kata-kata yang indah buat si Mba (ART).

Dunia serasa lebih indah ... Dan aku senang karena ada teman yang selalu mendoakan aku dan taat (kepada Tuhan untuk) memberi masukan kepadaku, walau dia gak tahu kenapa harus share renungan itu kepadaku.

Dan yang paling indah adalah : aku bersyukur Tuhan Yesus menegur aku dengan manis, karena aku adalah anak yang dikasihiNya.

Terimakasih Tuhan Yesus.

Terpujilah nama Tuhan Yesus dari sekarang sampai selama-lamanya.

Aminn .... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun