Mohon tunggu...
Yasyifa Mumtaz
Yasyifa Mumtaz Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5

Mipa 5

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Anak Didikan Desa

15 Februari 2021   14:50 Diperbarui: 15 Februari 2021   15:14 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo Pak, nama saya Ari, seperti yang sudah dijelaskan Tio, saya kemari karena tugas kuliah saya dan saya membutuhkan tempat tinggal disini" ucap Ari

"Baik kalau begitu, mari ikut saya. Tio kamu bisa membantu kakakmu diladang." Ucap Kepala Desa

Tio pun mengiyakan ucapan Kepala Desa, ia pun pergi. Lalu Ari mengikuti Kepala Desa untuk pergi ke tempat tinggal Ari. Kepala Desa tidak menanyakan lebih lanjut mengenai tugas kuliah Ari, karena desa ini sudah terbiasa didatangi remaja seperti Ari untuk menyelesaikan tugas kuliah mereka, bahkan turis asing pun pernah mampir kemari. Sesampainya disana Ari melihat tempat tinggal nya, sama seperti rumah lainnya yang terbuat dari kayu, dedaunan dan serabut tetapi hanya ada kasur, meja dan kursi dirumahnya tanpa ada dapur ataupun televisi. Keadaannya sangat jauh berbeda dengan keadaan rumahnya di kota. Ari pun berterimakasih pada Kepala Desa karena telah memberikan tempat tinggal untuknya

"Terimakasih Pak, saya akan menggunakan rumah ini sebaik mungkin"

"Sama sama nak, tapi kamu harus membayar uang sewa, karena kamu termasuk turis maka uang sewa sebesar Rp.80.000 per bulan, jika kamu akan tinggal selama 1 tahun maka kamu harus menyiapkan uang sekitar Rp.960.000 tidak perlu khawatir mengenai makanan, kami akan memberi mu makanan yang kami buat dan itu gratis, mungkin kamu akan bertanya kenapa kamu harus membayar uang sewa disini. Itu karena uang sewa yang kamu bayar akan digunakan untuk membeli peralatan sekolah anak anak disini, uang itu bukan untuk keuntungan saya, saya menjelaskan ini agar kamu tidak salah paham terhadap saya." Ucap Kepala Desa menjelaskan.

Ari pun terdiam dan berpikir, ia hanya mempunyai uang Rp.500.000 uang yang ia miliki sangat kurang untuk membayar uang sewa selama 1 tahun, Ari pun bertanya apa yang bisa ia lakukan agar ia memperoleh uang disini.

"Pak, apakah ada hal yang bisa saya lakukan agar saya mendapatkan uang? Uang yang saya bawa rupanya tidak cukup untuk membayar uang sewa disini." Ucap Ari merasa sedih

Kepala Desa pun memberi nya saran "Kau bisa bekerja membantu penduduk disini, seperti bertani, memberi makan kambing dan sapi, membersihkan kotoran sapi, menanam sayuran, dan masih banyak lagi. Setiap orang disini bekerja demi memenuhi kebutuhan mereka, jika kamu bekerja mereka akan membayarmu karena kamu telah membantu mereka."

Ari tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, ia pikir ia hanya perlu tinggal dan diam disini selama 1 tahun, ia tidak pernah membayangkan dirinya akan bekerja ditempat seperti ini, dirumahnya ia tidak pernah bekerja sekalipun bahkan mencuci sepatu nya pun ia tak pernah karena ada banyak pembantu dirumahnya sehingga ia hanya diam, bermain dan berkeliaran setiap harinya. Ia mengiyakan perkataan Kepala Desa dan ia siap untuk bekerja besok pagi.

Malam ini adalah malam yang berbeda bagi Ari, ia sudah merindukan kedua orangtuanya, ia terus membayangkan 1 tahun kedepan hidupnya akan terus seperti ini, beradaptasi dengan orang baru, lingkungan baru, suasana baru. Tanpa ia sadari ia belum makan sesuap pun selama ia datang ke desa ini. Lalu tibatiba seseorang membuka tirai rumahnya, setiap rumah disini tidak memiliki pintu hanya menggunakan tirai kain jadi siapapun bisa bebas masuk kedalam rumah. Istri Kepala Desa datang, ia membawakan Ari makanan yang ia masak.

"Kamu Ari kan? Orang kota itu? Wah kamu tampan ya, aku membuat sup ayam untuk mu, kau belum makan kan sejak datang tadi siang? Makanlah kamu pasti kelaparan." Ucap istri Kepala Desa itu sebari memberikan sup ayam pada Ari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun