"Bunga, aku berterimakasih untuk banyak hal. Aku minta maaf aku tidak bisa tinggal disini selamanya. Maukah kau ikut denganku ke tempat tinggalku?"
Bunga terkejut dengan ucapan Ari, ia ingin sekali berada disamping Ari, tapi ia tak mungkin meninggalkan keluarganya sendiri disini
"Ari, aku ingin sekali ikut denganmu dan berada disampingmu, tapi ada orangtua yang harus aku urus dan aku memiliki banyak tanggung jawab disini" jawab Bunga
Mendengar hal itu, Ari memahami perasaan Bunga. Ia berjanji akan mengunjunginya setiap akhir pekan. Bunga pun mengangguk dan mengiyakan perkataan Ari, ia akan menunggu Ari sampai Ari kembali
"Jangan khawatir Ri, aku akan menjaga Bunga disini. Tidak akan terjadi apa apa selama aku ada disini" ucap Dio kepada Ari
Ari pun tersenyum dan masuk kedalam mobil, ia melambaikan tangan tanda selamat tinggal dan sampai jumpa pada semua orang. Ia tak menyangka kehadirannya didesa itu meninggalkan kenangan yang indah, walaupun awalnya ia sangat tersiksa disana tetapi lama kelamaan ia sangat nyaman berada disana. Ia mengerti mengapa Ayahnya mengirimnya ketempat seperti itu
Sesampainya dirumah, ia langsung memeluk kedua orangtuanya. Ia mengucapkan terimakasih pada ayahnya. Disana ia mendapatkan banyak pelajaran hidup berharga, mulai dari bagaimana menghargai uang, pentingnya bekerja keras, pentingnya rasa toleransi dan kekeluargaan, dan masih banyak lagi. Ayahnya sangat bangga kepada anaknya itu, walaupun anaknya pulang dengan luka di kakinya tetapi ayahnya bangga cerita dibalik luka itu.
"Nak, apakah kau tahu siapa Kepala Desa disana?" tanya Ayahnya
"Aku tidak tahu namanya, aku hanya tahu kalau dia Kepala Desa disana. Dia sangat mirip dengan Ayah, aku sangat menyukainya" jawab Ari
"Tentu saja dia mirip denganku, dia adalah ayahku, kakekmu"
Ari sangat terkejut dengan ucapan ayahnya, pantas saja Kepala Desa itu sangat baik padanya selama Ari disana, dialah yang mengajari Ari banyak hal