Sejak awal kemunculannya di bumi 4 juta tahun lalu, mata mata manusia didesain oleh hasil evolusi sama dengan primat. Mata manusia akan bereaksi secara otomatis terhadap rangsangan cahaya. Selama jutaan tahun manusia mendapatkan pasokan cahaya secara alamiah hanya dari satu sumber yaitu sinar matahari.
Baru sekitar 500.000 tahun manusia mendapatkan sumber cahaya dari api yang dibuatnya sendiri. Durasi pancaran cahaya dari api berlangsung singkat. Mata manusia terjaga dan beristirahat sesuai dengan keberadaan sinar matahari, ber langsung sekitar 12 jam di daerah tropis. Setelah matahari terbenam, manusia mulai beristirahat. Baru dua abad terakhir manusia membuat lampu yang relatif terang dalam waktu lama.Â
Dengan lampu terang benderang, ditambah sarana hiburan malam, sulit untuk menutup mata, kecuali yang mengalami kelelahan dan rasa kantuk berat. Sejak saat itu manusia mulai mengubah jam biologisnya, dengan menambahkan waktu terjaga sekaligus mengurangi waktu istirahatnya. Dengan berkurangnya waktu istirahat di malam hari, keseimbangan sistem tubuh manusia mulai melemah.Â
Tubuh manusia melakukan recovery sel sel pada malam hari. Dengan kondisi terjaga, proses recovery terhambat. Akibatnya sistem imunitas tubuh menurun drastis, Tubuh manusiapun menjadi rentan diserang mikro organisme. Manusia tidak pernah puas dengan apa saja yang sudah dimiliki. Pengusaha industri memperpanjang jam kerja.Â
Agar pabrik dapat bekerja 24 jam sehari, dibuat pembagian kerja menjadi 3 shift setiap hari dengan durasi masing masing 8 jam. Pergantian shift dilakukan dengan bergilir. Bagi yang mendapat giliran tugas malam, pasti mengalami ketidak nyaman, karena menabrak jam biologis. Kondisi itu membuat keseimbangan tubuhnya goyah dan mudah terserang penyakit. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah memperbanyak waktu istirahat, agar tubuh dapat merecovery sel sel tubuh yang aus dan rusak .
4. Menurunnya indeks keanekaragaman hayati
Keanekaragaman yang tinggi membuat ekosistem stabil dan kestabilan ekosistem membuat mikro organisme sulit menimbulkan wabah penyakit. Kestabilan tertinggi terdapat di ekosistem paling tinggi keanekaragamannya, yaitu hutan tropis. Menurut konstanta Schrodinger di ekosistem hutan tropis, nilai P ( produktivitas ), berbanding R respirasi) nilainya mendekat 1.
Â
 P
 -------- ~ 1Â
 R