Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

"Britney Vs Spears", Bukti Lemahnya Conservatorship di Amerika dan Perbandingannya dengan Indonesia

1 November 2021   11:32 Diperbarui: 3 November 2021   07:15 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Conservatorship (perwalian) lewat kasus Britney Spears. Sumber: Parapuan via Kompas.com

Itu berarti conservatee tidak punya hak terhadap keuangan dan kehidupan pribadinya karena sudah dianggap (berdasarkan bukti di pengadilan) tidak punya kemampuan fisik dan mental untuk melakukan hal tersebut.

Lalu bagaimana mungkin jika Britney Spears yang (dianggap) tidak punya kemampuan fisik dan mengidap gangguan mental bisa bekerja dan menghasilkan jutaan dolar?

Karena itulah senator AS Ted Cruise, seperti disebut oleh Law & Crime, menyebutnya sebagai "toxic conservatorship" 

Situs Human Rights Pulse juga menyatakan bahwa apa yang dialami Britney (dan jutaan conservatee lain) adalah perampasan hak asasi manusia dibawah kedok perwalian.

Orang yang akan berada di bawah kekuasaan wali berhak diberi tahu 5 hari sebelum conservatorship resmi diberlakukan. Britney tidak diberitahu dengan alasan ada Sam Lutfi (manajernya) yang akan mengacaukan Britney lebih dalam.

Sekali seseorang berada dalam conservatorship dia akan susah keluar, bahkan bintang pop dunia sekelas Britney Spears butuh 13 tahun untuk berani bicara.

Selain conservatorship merampas hak berbicaranya, ayahnya selalu mengancam bahwa jika melawan hal yang ditetapkan conservatorship, Britney tidak bakal bisa bertemu dengan anak-anaknya untuk selamanya (dengan alasan Britney akan membahayakan keselamatan mereka karena gangguan mental).

Awal mula Britney masuk ke conservatorship dan betapa lemahnya sistem itu sehingga dapat dipermainkan banyak orang, ditampilkan gamblang di film dokumenter berjudul Britney vs Spears keluaran Netflix.

Filmmaker Erin Lee Carr bersama wartawati Rolling Stone, Jenny Eliscu meneliti rekam medis dan hasil data psikologis terkait kesehatan mental Britney Spears yang dikatakan tidak mampu mengurus dirinya sendiri.

Di film itu tergambar bahwa mental Britney memang jatuh saat perceraian dengan Kevin Federline. Dia tambah terpuruk saat hak asuh anak-anaknya jatuh ke tangan Kevin. Britney sempat menjalani perawatan mental di rumah sakit pada 2008. 

Itulah awal petaka Britney jatuh ke conservatorship. Keterguncangan mental yang sebenarnya sudah sembuh dimanfaatkan oleh ayahnya untuk minta conservatorship.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun