Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inflasi, antara Cinta dan Benci

13 Juli 2022   19:21 Diperbarui: 14 Juli 2022   07:15 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi inflasi. (sumber: SHUTTERSTOCK/SAUKO ANDREI via kompas.com)

Tentu saja inflasi adalah horror ekonomi paling menakutkan. Kendati kinerja PDB (Produk Domestik Bruto) RI telah berada di level pra-pandemi/level ekspansi dengan pertumbuhan 5,01%, namun apa artinya, bila inflasi pun terkerek hingga 5%? Itulah sumber ketakutan kita sesungguhnya.

Ketakutan akan inflasi itulah, pernah diingatkan Ronald Reagan ; "Inflation is as violent as a mugger, as frightening as an armed robber and as deadly as a hit man."

Inflasi sama ganasnya dengan perampok, sama menakutkannya dengan perampok bersenjata dan sama mematikannya dengan pembunuh bayaran. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun