Namun inflasi harga diatur pemerintah (administrative inflation) serta inflasi harga bergejolak (volatile inflation) masing-masing secara tahunan 5,33 persen dan 10,07 persen,
Dengan demikian, dapat dikatakan, inflasi serta kebijakan moneter hawkish negara utama, berdampak pada jalur transmisi ekonomi domestik melalui rantai pasok dan nilai tukar. Hal tersebut tergambar dari andil dan tingkat inflasi secara tahunan menjadi 4,35 persen.
Dan dari kelompok pengeluaran inflasi disebabkan oleh gangguan rantai pasok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil dan tingkat inflasi paling tinggi, dari 11 komponen pengeluaran secara tahunan sebesar 8,26 persen. Dipicu oleh input yang diimpor, kurs rupiah serta faktor musiman (imported inflation).
Pertumbuhan ekonomi 5,01 persen pada Triwulan-1 2022 dan inflasi yang diperkirakan bisa menyentuh 5 persen, bukan hal bagus. Untuk apa pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi inflasi pun meroket?
Ada yang beranggapan, inflasi kita terkategori rendah, masih di bawah 10 persen secara teori (kategori inflasi ringan). Bukan itu dasarnya. Secara teknokratis, cara kita melihat inflasi adalah berdasarkan batasan asumsi APBN. Bukan bersembunyi di balik teori. Kebijakan fiskal dan moneter, diarahkan, agar inflasi Indonesia berada pada 3 persen -+ 1 persen sesuai APBN 2022.
Menjinakkan inflasi
Tak ada pilihan lain, selain menjinakkan inflasi, setidaknya deviasinya terhadap asumsi APBN 2022 tak terlalu jauh. Pilihan paling tepat adalah, output sektor pangan domestik benar-benar di-push, dalam rangkai mempertebal rantai pasok domestik.
Demikianpun output sektor kebutuhan rumah tangga (household consumption) esensial. "Produksi adalah satu-satunya jawaban terhadap inflasi," demikian diplomat AS, Chester Bowles, mengingatkan.
Kolaborasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), difokuskan pada memperkuat rantai pasokan produk pangan. Khususnya mendorong upaya peningkatan produksi pertanian subsisten ((self-sufficiency).
Petani fokus pada optimalisasi usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah cukup untuk mereka sendiri dan keluarga. Pertanian subsisten dimaksud, berbasis pada pangan lokal.
Kelompok masyarakat paling rentan terhadap inflasi, diharapkan tercover oleh Perlinsos secara presisi. Perlu adanya akselerasi akurasi atau pemutakhiran data kelompok penerima manfaat, agar kebocoran subsidi APBN tak terulang.