"Ada musuh sedang mengejar...ke sini...mereka sangat kuat...Akang tidak sanggup untuk melawan mereka...".
Dengan nada panik Jaya Permana mencoba memberi peringatan kepada Dewi Sekar.
Baru sesaat Jaya Permana memperingatkan Dewi Sekar, tiba-tiba Ki Tapa dan anak buahnya sudah berhasil sampai di tempat itu.
" Ha...ha...Aki...Ternyata Kita Beruntung menemukan bidadari yang sangat cantik jelita di sini...tak sia-sia kita mengejar bocah itu..."
Kata anak buah Ki Tapa.
Ki Tapa hanya menyeringai mendengar ucapan anak buahnya.
Dewi Sekar sebenarnya ingin menanyakan keadaan Jaka Someh kepada Jaya Permana, namun karena  situasinya terlihat genting, dia pun mengurungkan keinginannya tersebut. Dia memandang ke arah Ki Tapa dan anak buahnya yang  sudah ada di hadapannya.
Jaya Permana bertambah panik. Hatinya menjadi bimbang apakah meninggalkan tempat itu atau nekat melawan mereka bersama Dewi Sekar dan Arya Rajah. Dia sadar bahwa dirinya bukan tandingan Ki Tapa. Setelah berpikir sejenak dia pun berbisik kepada Dewi Sekar.
"Nyai...Awas...Hati-hati. Orang itu adalah Ki Tapa...Salah satu pemimpin gerombolan Ki Jabrik...Ilmunya sangat tinggi..."
Dewi Sekar memandang ke arah lelaki yang di tunjuk oleh Jaya Permana.
"Nyai...tunggu sebentar...Akang akan pergi mencari bantuan dahulu...".