"Kang Sarmadi, kami mau pergi ke Sumedang dahulu, menyusul Kang Someh...Mohon Akang rahasiakan kepergian kami ya Kang...jangan bilang ke Rama kami, saya tidak mau, kalau nanti beliau merasa kawatir...."
Kata Dewi Sekar memohon Sarmadi untuk merahasiakan kepergian mereka.
"Eh...Nyai...kenapa main rahasia-rahasian segala..., sebaiknya Nyai dan Raden minta izin dahulu sebelum pergi keluar...Kasihan Juragan Surya nanti mencari kalian..." Kata Sarmadi
"Iya, Kang...Maaf...Tapi sekarang kami sedang terburu-buru...Insya Allah nanti kalau sudah kembali, kami akan memberitahu Rama...sekarang kami pergi dahulu...ya kang..."
Arya Raja membalas perkataan Sarmadi, sambil menarik tangan Dewi Sekar untuk segera pergi dari tempat itu.
Tanpa menghiraukan Sarmadi yang masih dalam keadaan bingung, mereka berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu
Dewi Sekar dan Arya Rajah terus berjalan menuruni Gunung Tampomas. Ketika tiba di suatu tanah lapang yang tidak begitu luas yang diapit oleh dua lembah jurang, tiba-tiba mereka melihat Jaya Permana sedang bergerak ke arah mereka dengan menunggangi kuda. Nafasnya ngos-ngosan, karena sedang panik menghadapi bahaya.
"Raden Jaya Permana, berhenti....!"
Dewi Sekar berteriak kepada Jaya Permana.
Jaya Permana kaget bertemu Dewi Sekar di tempat itu. Dia pun berhenti sesaat, sambil memandangi Dewi Sekar dia berkata.
"Ada apa nyai...kenapa kamu ada di sini...? Gawat...gawat...ayo....kita pergi dari sini..."